ilustrasi komet (commons.wikimedia.org/Alexander Vasenin)
Seperti disebutkan sebelumnya, komet C/2024 S1 merupakan komet yang baru ditemukan pada akhir September lalu. Komet ini tertangkap sistem teleskop robotik bernama Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Hawaii.
FYI, komet ini termasuk dalam kelompok keluarga komet Kreutz sungrazer. Disebut demikian karena komet ini melintas di titik yang sangat dekat dengan pusat tata surya kita alias matahari. Nah, kata kreutz sendiri berasal dari nama Heinrich Kreutz yang merupakan pencetus pengategorian komet berdasar jaraknya dengan matahari, melansir ESA.
Saking dekatnya, beberapa komet Kreutz sungrazer bahkan bisa berjarak beberapa ribu mil dari permukaan matahari. Nah, komet C/2024 S1 juga menjadi bagian dari keluarga komet sungrazer karena jaraknya yang sangat dekat. Lebih tepanya, komet ini hanya berjarak sekitar 1,5 juta kilometer atau 900.000 mil.
Lantas, apa yang membuat komet ini istimewa? Sama seperti kebanyakan komet sungrazer lainnya, komet ini bisa menampilkan cahaya terang. Komet C/2024 S1 bahkan diperkirakan ilmuwan sebagai komet Kreutz paling terang sejak kemunculan komet Ikeya-Seki (C/1965 S1).
Komet C/2024 S1 berpotensi memiliki tingkat terang hingga magnitudo -8. Angka tersebut akan membuatnya tampak lebih terang dibanding Venus. Hal tersebut juga membuat komet ini jadi salah satu fenomena langit yang ditunggu, apalagi kemunculannya hanya sebentar.