Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret komet yang melintas di langit malam
potret komet yang melintas di langit malam (commons.wikimedia.org/F. Millour/ESO)

Ada banyak objek menarik yang ada di luar angkasa. Beberapa di antaranya pun kadang mampir atau melewati Bumi sehingga kita bisa mengamatinya secara langsung tanpa perlu peralatan canggih. Salah satu fenomena langit yang rutin terjadi dan terbilang sangat indah adalah penampakan komet di langit malam.

Menurut NASA, komet itu merupakan bola salju kosmik yang tercipta dari gas, batuan, dan debu yang membeku dan mengorbit pada Matahari. Ukuran komet relatif besar karena bisa setara dengan satu kota kecil, meski memang ada pula yang berukuran lebih kecil. Kalau dilihat dari Bumi, komet akan tampak punya ekor dengan berbagai warna karena ketika objek luar angkasa ini semakin dekat dengan Matahari, maka gas dan debu yang ada di dalamnya jadi bercahaya dan terlihat seperti ekor.

Jumlah komet yang ada di Tata Surya kita saja diperkirakan ada miliaran. Maka dari itu, peristiwa komet melintasi Bumi bisa dibilang sangat umum terjadi. Paling dekat, kita dapat mengamati Komet Lemmon dan Komet SWAN yang sudah berada dekat dengan Bumi pada 20—21 Oktober 2025 ini. Seperti apa profil kedua komet ini dan bagaimana cara kita supaya bisa mengamati mereka? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan di bawah ini!

1. Apa itu Komet Lemmon dan Komet SWAN?

potret Komet Lemmon yang berhasil ditangkap dengan jelas (commons.wikimedia.org/Dimitrios Katevainis)

Kamu pasti penasaran soal asal-usul kedua komet yang akan melintasi Bumi dalam waktu dekat ini, kan? Dalam penamaan astronomi, Komet Lemmon punya kode Comet C/2025 A6, sementara itu Komet SWAN diberi nama Comet C/2025 R2. Dilansir Space, Komet Lemmon pertama kali ditemukan ahli astronomi bernama D Carson Fuls pada 3 Januari 2025 dengan ciri khas berupa cahaya hijau cerah dan bergerak menuju bagian dalam Tata Surya.

Sementara itu, Komet SWAN sebenarnya baru ditemukan pada 10 September 2025 kemarin oleh Vladimir Bezulgly dengan bantuan Solar Wind Anisotropies Instrument dengan warna yang sama seperti Komet Lemmon, yakni hijau. Berbeda dengan Komet Lemmon yang bergerak ke dalam, Komet SWAN justru sedang dalam perjalanan untuk pergi menjauh dari Matahari. Soal intensitas cahaya yang dapat diamati dari Bumi, Komet Lemmon akan tampak lebih cerah ketimbang Komet SWAN.

Jadi, intensitas cahaya komet diukur dengan skala magnitudo visual alias skala yang mengukur seberapa cerah objek luar angkasa kalau diamati dari Bumi. Angka pada skala ini bersifat mundur yang artinya semakin kecil angkanya, maka sebenarnya tingkat kecerahan objek itu semakin terang untuk diamati dari Bumi. Sebagai contoh, Matahari tercatat punya skala -27 magnitudo dan Bulan purnama mencatatkan angka -13 magnitudo.

Dalam kasus Komet Lemmon dan Komet SWAN, angka yang ditunjukkan memang berbeda, meski tidak terlalu jauh. Pada posisi terdekatnya, Komet Lemmon tercatat memiliki tingkat kecerahan 4,5 magnitudo, sementara Komet SWAN sekitar 5,6 magnitudo. Pada titik terdekat, Komet Lemmon berjarak 88,5 juta km dari Bumi, sementara Komet SWAN sekitar 38,6 juta km.

2. Di mana dan kapan Komet Lemmon dan SWAN melintasi Bumi?

potret Komet SWAN yang sedang melaju cepat (commons.wikimedia.org/C messier)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Komet Lemmon dan Komet SWAN akan melintasi Bumi pada tanggal 20—21 Oktober 2025. Sebenarnya, waktu kedua komet ini melintas titik terdekat dengan Bumi itu berbeda satu hari. Komet SWAN akan melintasi titik terdekatnya pada 20 Oktober malam, sementara Komet Lemmon baru akan melewati titik terdekatnya pada 21 Oktober malam. Namun, kedua komet ini tetap bisa dilihat bersamaan pada 21 Oktober.

Dilansir Live Science, waktu paling pas untuk mengamati kedua komet ini adalah 1,5 jam setelah Matahari terbenam. Agar lebih pasti, kita bisa melihat jadwal kemunculan dua komet ini dari tempat tinggal masing-masing. Komet Lemmon akan terlihat di sebelah barat laut, tepatnya dengan Big Dipper dan bintang Arcturus. Sementara itu, Komet SWAN terlihat di dekat Summer Triangle alias tiga bintang cerah, yakni Vega, Deneb, dan Altair di sebelah barat daya.

Meski secara umum komet sangat sering melintasi Bumi, fenomena dimana dua komet sekaligus bisa dilihat pada malam yang sama itu terbilang langka. Earth melansir, kesempatan melihat fenomena ini hanya akan terjadi dalam ratusan atau ribuan tahun sekali. Maka dari itu, jangan sia-siakan kesempatan langka ini, ya!

3. Persiapan dan cara mengamati komet

seseorang mengamati komet dengan teleskop (commons.wikimedia.org/Palonitor)

Dalam skala magnitudo visual, tingkat kecerahan antara 4—6 magnitudo yang dihasilkan Komet Lemmon dan Komet SWAN sebenarnya termasuk sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Namun, bukan berarti kita sama sekali tak bisa mengamati keduanya dengan mata sendiri. Jika berada di tempat yang minim polusi cahaya dan kebetulan malam hari di daerah itu cerah, maka melihat Komet Lemmon dan Komet SWAN tak jadi masalah, sekalipun hanya akan terlihat samar-samar.

Kalau ragu dengan syarat itu, tenang saja. Ada beberapa alat bantu yang dapat kita gunakan untuk mengamati kedua komet tersebut dengan jelas, kok. High Point Scientific menyebutkan bahwa menggunakan peralatan yang dapat mengamati langit dengan jelas dan dalam jarak pandang yang luas sangat direkomendasikan. Fungsi seperti itu bisa kita peroleh dari teropong binokular, teleskop khusus, sampai kamera profesional.

Kemudian, supaya memperoleh pengalaman yang terbaik, utamakan cari tempat yang jauh dari pusat kota dan polusi cahaya. Hal ini penting agar langit yang kita lihat benar-benar gelap dan cerah. Selain itu, adaptasikan mata dengan gelapnya malam setidaknya selama 20 menit sebelum komet lewat. Terakhir, siapkan pula berbagai aplikasi yang dapat membantu akses informasi astronomi secara real time agar tak ketinggalan waktu komet melintas dan tahu ke mana harus melihatnya.

Selain itu, jika kamu tidak memiliki kesempatan untuk keluar rumah demi menunggu kedua komet ini, kamu bisa menyaksikannya melalui livestreaming. Sejumlah badan dan organisasi melakukan siaran langsung melintasnya Komet Lemmon dan SWAN. Salah satunya, kamu bisa cek di kanal YouTube The Virtual Telescope Project pada 21 Oktober 2025 pukul 00.30 WIB. Dengan begitu, kamu tidak akan ketinggalan walau belum bisa melihatnya secara langsung.

Berbeda dengan Bulan, Matahari, planet, maupun bintang yang cenderung terlihat statis di langit, mengamati komet jelas jadi tantangan sendiri. Sebab, objek luar angkasa ini akan selalu terlihat bergerak dengan ekor bercahayanya yang indah. Namun, sekalinya kita berkesempatan untuk mengamati komet, dijamin, deh, kalau kita pasti akan tertegun kagum dengan keindahan objek yang sangat jauh dari genggaman ini. Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk mengamati Komet Lemmon dan Komet SWAN malam ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team