Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kucing liar dari genus Prionailurus (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Mendengar kata “kucing”, mungkin pikiran kita langsung tertuju pada kucing domestik (Felis catus) yang umum dipelihara manusia. Padahal, terdapat 41 spesies kucing dalam famili Felidae. Termasuk kucing besar seperti singa, harimau, macan tutul, dan jaguar, yang tergabung dalam subfamili Pantherinae.

Selain itu, ada pula subfamili Felinae. Subfamili ini berisi kucing kecil yang bisa mendengkur (purring) tetapi tidak bisa mengaum (roaring). Terdapat beberapa genus di bawah subfamili Felinae, salah satunya adalah Prionailurus. Seperti apa karakteristik kucing liar dari genus Prionailurus dan di mana kita bisa menemukannya?

1. Prionailurus rubiginosus

ilustrasi Prionailurus rubiginosus (commons.wikimedia.org/Lenie Beutler)

First of all, mari kita mulai dari Prionailurus rubiginosus alias rusty-spotted cat, yang dapat dijumpai di India dan Sri Lanka. Sebagian besar dari mereka hidup di hutan, sementara sisanya tinggal di wilayah pertanian karena banyak hewan pengerat. Lebih kecil daripada kucing domestik, beratnya hanya 1,4–1,7 kilogram.

Di alam liar, hewan penyendiri (soliter) ini mengonsumsi tikus, burung, atau unggas milik warga. Saat di penangkaran, mereka diberi daging sapi, ayam, kelinci, ikan, dan telur rebus. Karena populasinya tidak sampai 10.000 ekor, Prionailurus rubiginosus dikategorikan sebagai spesies rentan (vulnerable).

2. Prionailurus viverrinus

Editorial Team

Tonton lebih seru di