6 Hewan dengan Skill Teamwork terbaik, Manusia Apa Kabar?

Hewan kecil satu ini adalah simbol dari teamwork. Iya, semut adalah hewan yang kemampuan kerjasama timnya dielu-elukan oleh manusia. Pujangga zaman dulu pun sering mengingatkan manusia pada kerajinan dan kerja sama koloni semut. Menariknya, saat mengangkut makanan ke sarang, semut bergotong royong dan tidak meninggalkan kawanannya saat menghadapi rintangan atau beban berat.

Menurut sebuah penelitian berjudul "The physics of cooperative transport in groups of ants" pada 2015 oleh Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel, semut-semut crazy longhorn dapat mengangkat objek yang lebih besar dari ukuran tubuh mereka bersama-sama, dipimpin oleh satu ekor semut.

Saat menghadapi rintangan, mereka mampu berganti formasi dengan sigap! Lebih mengagumkannya lagi, saat beban benar-benar berat, semut pemimpin kemudian ikut mengangkat beban. Meskipun gerakan mereka melambat karena tidak ada yang memimpin, hal tersebut menunjukkan betapa semut amat menjunjung tinggi kerja sama.

Manusia takut mengambil inisiatif karena parno malah disalahkan? Belajarlah dari Angsa Kanada. Selain memiliki solidaritas tinggi, hewan ini tidak takut mengambil inisiatif menggantikan pemimpin di saat sudah tidak memungkinkan. Dilansir dari situs Emerald Insight, tim manajemen dari Meirc Training & Consulting pada 2005 merilis studi kerjasama pada Angsa Kanada, "Leadership lessons from Canada geese".

Kawanan Angsa Kanada bermigrasi dalam formasi "V", efektif untuk menempuh jarak sejauh 70 persen dibandingkan terbang sendiri.

Saat pemimpin formasi terlihat tidak fit, salah satu Angsa Kanada di formasi akan langsung menggantikan posisinya; sementara, sang angsa yang sakit akan turun formasi. Jika ada satu angsa yang jatuh karena sakit atau terluka, maka dua angsa keluar dari formasi dan menemaninya hingga sehat atau mati.

Kerja sama yang tidak terstruktur justru menghambat produktivitas. Berantakan! Selain semut, lebah madu adalah serangga lain yang pola kerja samanya dijadikan contoh oleh manusia (selain memanen madunya). Namun, kerja sama saja tidak cukup bagi lebah madu; mereka ingin kerja sama yang terstruktur.

Setiap lebah memiliki tugas masing-masing! Dilansir dari Mid-Atlantic Apiculture Research and Extension Consortium, dari sebanyak 60.000 lebah madu di sarang, semuanya memiliki peran masing-masing: dari ratu, lebah jantan, lebah pekerja, hingga lebah petelur. Seluruh peran tersebut menjamin kelangsungan sarang lebah dan generasinya.

Apa yang membuat kerja sama lengkap satu sama lain? Komunikasi! Tanpa komunikasi, kerja sama akan jalan di tempat. Bayangkan jika satu tim diam saja, bisa runyam.

Untuk mengetahui komunikasi yang benar, maka patutlah manusia belajar dari lumba-lumba. Berburu dalam kawanan, bagaimana lumba-lumba berkomunikasi satu sama lain?

Dilansir dari situs Dolphins-World, lumba-lumba memiliki cara komunikasi mereka sendiri, yaitu dengan siulan dan bunyi klik yang khas. Jika bunyi klik dihasilkan untuk ekolokasi, siulan khas lumba-lumba ditujukan untuk kawanan lainnya, terutama bila mereka sedang dalam bahaya. Selain bunyi, lumba-lumba juga memiliki gestur khas dan sentuhan sirip dan ekor yang menjadi "kode" untuk kawanan lumba-lumba lainnya.

Serigala sering kali dianggap makhluk penyendiri. Makanya, terdapat ungkapan "lone wolf" dalam Bahasa Inggris. Padahal, sebenarnya, serigala adalah makhluk dengan kerja sama yang patut dicontoh manusia! Kok gitu?

Bukan rahasia jika serigala tidak pernah berburu sendiri. Menurut situs Wolf Country, kawanan serigala berisi delapan hingga 15 serigala terbagi dalam strata sosial yang dipimpin oleh pejantan alfa. Namun, para peneliti bukan tertarik pada strata sosial pada kawanannya, melainkan pada lolongan serigala yang khas.

Bukan hanya satu arti, lolongan serigala sebenarnya memiliki banyak arti dan bukan hanya kesedihan saja (seperti yang ditampilkan di film-film). Para peneliti mencatat bahwa serigala juga melolong untuk mempererat kebersamaan. Seperti sedang "bernyanyi", serigala melolong dengan nada dan intonasi berbeda. "Nyanyian" tersebut juga bermaksud untuk menipu predator lain.

Problem solving adalah salah satu kemampuan yang amat penting dewasa ini, terutama untuk kerja sama. Kamu bingung harus kursus di mana? Yuk, tengok cara dubuk tutul (spotted hyena) memecahkan masalah.

Dikenal sebagai "hewan yang suka tertawa", ternyata dubuk memiliki kemampuan problem solving tim yang setara atau lebih dari simpanse! Sebuah penelitian gabungan dari Duke University dan University of California pada 2009 berjudul "Cooperative problem solving in a social carnivore" membuktikan bahwa dubuk tutul mengerti cara memecahkan masalah secara cepat, yaitu dengan kerja sama.

Berbeda dengan primata yang membutuhkan pelatihan intensif, dubuk tutul dikatakan memiliki naluri untuk langsung bekerja sama! Dalam penelitian yang dimuat di jurnal Animal Behavior tersebut, hanya butuh dua menit saja dan dubuk tutul langsung mengerti serta bekerja sama dengan pasangannya agar dapat mendapatkan makanan.

Itulah enam hewan yang dapat kamu jadikan contoh kerja sama yang baik dan benar. Memang, manusia dianugerahi dengan kecerdasan dan akal budi. Namun, tak ada salahnya kan jika belajar dari hewan? Itu buktinya.

Yuk, pererat kerja sama untuk dongkrak produktivitas! Jangan mau kalah dengan hewan!