Ini 7 Vampir Mengerikan dari Dunia Hewan, Suka Mengisap Darah Pt. 1

Ternyata kelelawar pengisap darah tidak hanya hidup di cerita fiksi saja. Mereka hanya bisa bertahan hidup dengan mengisap darah hewan lain. Pada umumnya kelelawar vampir memanfaatkan waktu di malam hari untuk mencari hewan ternak yang sedang tidur. 

Bagaimana bisa darah mencukupi kebutuhan nutrisi mereka? Dilansir dari How Stuff Works, darah ternyata kaya akan protein, gula, mineral, dan lemak yang dibutuhkan oleh kelelawar tersebut. Untungnya, mereka sangat jarang menyedot darah manusia, jadi jangan khawatir!

Sering kali disebut sebagai vampir lautan, lamprey adalah jenis ikan parasit yang suka menancapkan giginya ke ikan lain. Melalui cara itu, mereka akan menghabiskan darah dan daging inangnya hingga mati. 

Seakan kebiasaan tersebut tak cukup mengerikan, ikan ini juga memiliki mulut silinder yang dipenuhi dengan gigi tajam. Lamprey sering ditemukan di Samudra Atlantik dan The Great Lakes, Amerika Utara.

Hewan pengisap darah lainnya berasal dari golongan burung. Sekilas mereka nampak seperti burung normal. Akan tetapi, jangan salah, vampire ground finch ternyata suka memangsa darah dari burung lain yang lebih besar darinya. 

Mereka tak ragu untuk mematukkan paruhnya yang tajam ke burung lain lalu menyedot darahnya. Untungnya, hal ini tidak selalu terjadi. Dilansir dari Wired, mereka hanya melakukannya ketika jumlah biji-bijian, serangga, dan nektar berkurang.

Jangan tertipu dengan namanya, serangga ini akan “mencium” manusia untuk menyedot darah. Kenapa mereka dinamakan kissing bug? Dilansir dari WebMD, ternyata serangga ini sering menggigit area sekitar mulut kita. Ini karena kissing bug tertarik pada karbon dioksida yang kita keluarkan. 

Yang membuat hewan ini berbahaya adalah mereka sering kali membawa parasit chagas. Kondisi itu dapat menyebabkan pembengkakan pada wajah. Fatalnya, chagas juga bisa memicu gangguan pada jantung. 

Kamu pasti tahu hewan yang satu ini, kan? Lintah adalah hewan pengisap darah yang paling terkenal, terutama di Indonesia. Hewan mirip cacing ini sering ditemukan bersembunyi di lingkungan air tawar. Misalnya sungai, danau, rawa, hingga sawah. 

Korbannya pun beragam, mulai dari ikan, katak, kadal, burung, hingga manusia. Namun uniknya, gigitan lintah tidak akan menimbulkan rasa sakit yang berarti. Ini untuk melindungi lintah dari serangan balik mangsanya.

Selama ini kita tahu lintah suka mengisap darah, tetapi untuk apa mereka melakukannya? Dilansir dari The Conversation, mereka butuh nutrisinya untuk tumbuh dan bereproduksi. Biasanya setelah mengisap darah, tubuh mereka akan menjadi lebih besar dalam sekejap. Setelah itu, mereka akan puasa selama kurang lebih setahun. 

Kutu, serangga yang satu ini memiliki tubuh yang sangat kecil. Mereka adalah parasit dari mamalia, termasuk manusia. Tak hanya menyebabkan rasa gatal yang luar biasa, kutu ternyata juga mampu mengisap darah inangnya, lho! 

Dilansir dari Flea Science, mereka menggunakan taringnya yang kuat untuk menyobek kulit. Kemudian, kutu akan memasukkan proboscis, mulut pengisap, ke dalam kulit tersebut. Mereka dapat melakukan hal ini tanpa sepengetahuan sang inang karena luka yang ditimbulkan sangatlah kecil.

Candiru adalah ikan parasit yang biasa ditemukan di sungai Amazon. Jangan remehkan tubuhnya yang kecil, justru karakteristik tersebut dapat membantu mereka untuk masuk ke insang ikan lain. Begitu berada di dalam, ia akan berpesta dengan mengisap darah dan memakan daging inangnya. 

Tak hanya berbahaya untuk sesama ikan, candiru ternyata juga bisa masuk ke tubuh manusia, lho! Bagaimana bisa? Dilansir dari All That’s Interesting, ikan ini biasanya masuk melalui penis hingga ke uretra.

Di sana, candiru akan menempel ke dinding organ tersebut dan mengisap darah. Satu-satunya cara untuk lepas dari serangannya adalah melalui operasi.

Gimana, lebih mengerikan daripada hewan-hewan karnivora pada umumnya, kan? Sebisa mungkin hindari kontak dengan mereka, ya!