Kasus jatuhnya pesawat terbang sudah banyak terjadi sejak dulu. Hanya saja beberapa di antara mereka jatuh di lokasi terpencil atau di lokasi yang medannya sulit diakses manusia. Alhasil, bangkai pesawatnya didiamkan begitu saja karena sulit dievakuasi.
Selain itu, alasan lain mengapa sebuah bangkai pesawat ditinggalkan di lokasi jatuhnya adalah untuk menghormati para korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Berikut beberapa bangkai pesawat paling terkenal yang didiamkan begitu saja!
Tersembunyi di antara bidang batu-batu besar di lereng puncak tertinggi di Arizona, terdapat sisa-sisa dan bagian-bagian mesin dari pesawat B-24 milik militer Amerika Serikat yang menabrak puncak lereng pada tahun 1944. Adapun lereng tersebut berada di Coconino National Forest, Arizona.
Melansir Atlas Obscura, posisi di mana pesawat jatuh relatif tidak dapat diakses sehingga puing-puing pesawat ditinggalkan di tempatnya. Namun, beberapa orang yang benar-benar ingin mencapainya masih bisa mengunjungi bangkai pesawat B-24.
Bangkai pesawat bomber Wellington yang secara tragis jatuh di sebuah lembah di Prancis Selatan pada tahun 1944 sudah hampir tidak terlihat tertutup di bawah semak-semak tebal. Foto di atas adalah puing pesawat terbesar Wellington yang masih bisa ditemukan.
Pesawat tersebut jatuh saat menjalankan misi pemboman Perang Dunia II setelah terkena tembakan anti-aircraft. Hingga saat ini bangkai pesawatnya masih tergeletak di lembah. Mereka yang meninggal dalam kecelakaan itu diingat di dalam kuintet batu dengan plakat kecil bertuliskan nama mereka.
Pesawat US Navy DC-3 ini telah ada di pantai selatan Islandia sejak tahun 1973, ketika pesawat itu jatuh setelah diduga kehabisan bahan bakar. Meski demikian, ditemukan bahwa kesalahan manusia lah yang menjadi penyebab terkuat dari kecelakaan Douglas DC-3.
Bangkai DC-3 berdiri di tengah hamparan pasir hitam vulkanik yang datar sehingga membuatnya menjadi daya tarik wisata utama. Sayangnya, akses menuju ke sana sekarang telah dibatasi, demikian dilaporkan oleh The Points Guy.
Berkarat di hutan Dutch Caribbean Island of Curaçao, bangkai Air Aruba P4-YSA tampak seperti sesuatu yang mungkin ditemui Indiana Jones. Bagaimana bangkai pesawat ini bisa jatuh di lokasinya saat ini belum jelas, tetapi nampaknya sisa-sisa itu tertinggal di hutan setelah pesawat itu jatuh di tempat lain.
Terlepas dari bagaimana Air Aruba P4-YSA sampai di sana, puing-puing yang ditinggalkan masih dalam kondisi yang relatif baik, dan dapat dieksplorasi oleh siapa pun yang mau melacaknya.
Puing-puing dari kecelakaan pesawat komersial yang menewaskan 16 orang ini masih tetap di lokasi sebagai peringatan kecelakaan tragis. TWA Flight 260 berangkat dari Albuquerque untuk melakukan perjalanan singkat ke Santa Fe, New Mexico pada 19 Februari 1955, tetapi dengan cepat jatuh ke Bukit Sandia di dekatnya.
Awalnya, kecelakaan itu diduga disebabkan oleh kesalahan pilot, tetapi alasan sebenarnya dari kecelakaan itu tidak diketahui.
Tidak semua kecelakaan pesawat terbang sulit untuk dicapai karena mereka berada di medan yang sulit. Akan tetapi, sejumlah besar pesawat juga dapat ditemukan di bawah lautan yang sering kali menarik perhatian penyelam scuba.
Contohnya adalah pesawat Vought F4U Corsair. Ketika mesin gagal, pilot membuat pendaratan air, di mana ia tenggelam di tempat yang sama dengan saat ini, yakni di Hawaii.
Terjebak di cabang-cabang pohon di Mission, British Columbia's Heritage Park, bangkai tersebut adalah sisa-sisa puing dari apa yang tampaknya merupakan bekas pesawat satu kursi. Tidak banyak yang diketahui soal puing misterius ini, namun diperkirakan bangkai tersebut sudah ada selama beberapa dekade.
Itulah beberapa puing pesawat terkenal yang didiamkan begitu saja untuk dikenang. Mana bangkai pesawat yang paling menarik perhatian kamu?