Situs arkeologi yang telah ditinggalkan manusia biasanya terbengkalai, rusak, dan sulit diidentifikasi. Ada yang cenderung utuh dan terjaga, namun masih menyisakan teka-teki. Bahkan, hingga sekarang para ahli masih mencari tahu kisah sebenarnya dari peninggalan tersebut.
Kira-kira apa saja penemuan arkeologi yang paling aneh dan misterius di dunia? Dan seperti apa cerita di baliknya? Here is the answer!
Di kompleks arkeologi di Lima, Peru, ditemukan 137 kerangka anjing yang diperkirakan berusia lebih dari 900 tahun. Mengutip Fox News, kerangka anjing itu ditemukan dalam posisi berbaring di samping tulang-belulang manusia yang kemungkinan besar merupakan pemiliknya.
"Kami belum dapat menentukan dengan pasti apakah hewan-hewan ini digunakan dalam semacam ritual. Tetapi berdasarkan bukti, itulah hipotesisnya," ungkap Lucénida Carrión, kepala departemen arkeologi kebun binatang Lima.
Bahkan, beberapa jasad anjing ditemukan terbungkus dalam kain seperti mumi. Menurut penyelidikan drh. Enrique Angulo, kerangka itu berasal dari anjing dari berbagai usia dan sebagian menderita penyakit.
Sementara, dilansir Reader's Digest, itu adalah bukti bahwa masyarakat Lima di masa lampau menganggap hewan peliharaan sebagai sesuatu yang berharga. Diperkirakan, anjing itu dulunya dimanfaatkan untuk menggembalakan llama.
Gua Panga ya Saidi di Kenya, Afrika Timur menyimpan artefak manusia dari zaman batu tengah hingga zaman modern. Dilansir SciNews, gua ini selalu dihuni oleh manusia selama 78.000 tahun!
"Situs gua arkeologi Panga ya Saidi memiliki catatan orang-orang yang (tinggal) di sana hingga 500 tahun yang lalu," ujar Dr. Ceri Shipton, salah satu peneliti.
Bukan hal yang aneh karena gua ini luasnya lebih dari 1.000 kaki persegi (sekitar 92 meter persegi) sehingga bisa menampung ratusan orang sekaligus. Lokasinya di hutan tropis yang iklimnya relatif stabil, sedangkan bagian lain di Afrika mengalami kekeringan.
Di situs Sunghir, beberapa jam di timur Moskow, Rusia, terdapat kuburan yang diperkirakan berasal dari 34.000 tahun yang lalu. Ketika digali, ditemukan dua kerangka anak laki-laki yang meninggal pada usia 10 dan 12 tahun.
Kedua anak yang diduga disabilitas itu dikubur layaknya bangsawan. Di sekelilingnya terdapat 10.000 manik-manik gading mammoth, 300 gigi rubah yang ditusuk, 20 ban lengan (armband), dan 16 tombak gading mammoth, mengutip Live Science.
Selain itu, ditemukan pula tanduk rusa, seni pahatan, dan dua fibula (tulang betis manusia). Padahal, di lokasi yang sama terdapat orang dewasa yang dikubur tanpa harta atau memiliki sangat sedikit kekayaan yang dibawa mati.
Menurut hasil analisis kerangka, kedua anak itu terbaring di tempat tidur (bedridden) dan diberi makanan yang halus. Totalnya, ada 10 orang (laki-laki dan perempuan) yang dimakamkan di Sunghir. Diperkirakan orang-orang itu dulunya adalah kelompok pemburu dan pengumpul.
Menurut bukti genetik, lebih dari 90 persen manusia modern berasal dari populasi kecil yang meninggalkan Afrika sekitar 60 ribu tahun yang lalu. Mereka berhasil mengembangkan alat-alat batu yang unggul seperti pisau batu halus yang bisa diletakkan di ujung tombak.
Namun, leluhur manusia yang berasal dari India selatan memiliki alat batu yang lebih canggih. Seperti kapak tangan besar dan parang yang berasal dari 1,5 juta tahun yang lalu, dilansir NPR.
Ada pula alat-alat yang lebih muda, yang diperkirakan berasal dari 172 ribu hingga 385 ribu tahun yang lalu. Semua itu ditemukan di situs arkeologi Attirampakkam di dekat kota Chennai, India.
Göbekli Tepe terletak enam mil dari Urfa, kota kuno di tenggara Turki. Batu-batu besar berukir yang berusia sekitar 11.000 tahun ini diperkirakan adalah kompleks keagamaan, mengutip Reader's Digest.
Megalit (batu besar) itu dibangun 6.000 tahun lebih awal dari Stonehenge di Inggris. Göbekli Tepe ditemukan pada tahun 1963 dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia (world heritage site) pada tahun 2018.
Arkeolog yang dipimpin oleh Helena Victor mempelajari situs Sandby Borg di Swedia. Di sana ditemukan kerangka manusia berusia 1.500 tahun yang tergeletak begitu saja di tanah tanpa dikubur. Jumlahnya sekitar 26 kerangka manusia.
Bukti menunjukkan tanda-tanda pembantaian sadis dengan kapak, pedang, dan tongkat, lalu ditinggalkan sampai dinding rumah runtuh menimpa jasad tersebut, dilansir BBC. Peneliti menyebut serangan itu bersifat dadakan, tetapi belum diketahui siapa pelakunya.
Tidak ada yang tahu tentang keberadaan situs Range Creek sebelumnya, kecuali Waldo Wilcox, peternak Utah beserta seluruh keluarganya secara turun-temurun. Mereka semua bungkam mengenai keberadaan artefak peninggalan suku Indian Fremont.
Situs seluas 4.000 hektar itu menyimpan lubang kuno, lukisan dan garis batu prasejarah, serta peralatan batu. Namun, karena Waldo terlalu tua untuk mengurus propertinya seorang diri, ia menjualnya ke Biro Pengelolaan Tanah AS.
Sontak, temuan itu membuat publik terkejut. Kini, situs Range Creek diawasi oleh Utah Museum of Natural History. Situs ini dibuka untuk umum, tetapi jumlah pengunjung yang diizinkan masuk setiap harinya dibatasi.
Nah, itulah beberapa penemuan arkeologi yang paling aneh dan misterius yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Mana yang membuatmu takjub?