Top 5 Perangko Termahal di Dunia, untuk Filateli!

Red Revenue (紅印花郵票) adalah prangko yang dipakai di China pada 1896, tepatnya di zaman Dinasti Qing (大清). Karena jumlahnya yang sedikit, teknik pencetakannya (intaglio) yang rumit, dan desainnya yang apik, Red Revenue jadi prangko paling dicari dan paling mahal di dunia!

Dari berbagai varian Red Revenue, prangko Red Revenue denominasi "1 Dollar" adalah yang paling langka dan mahal. Jika ditemukan dengan bentuk 4 blok, Red Revenue 1 Dollar dianggap sebagai benda koleksi berharga untuk para pegiat filateli! Memecahkan rekor pada 2009, Red Revenue terjual di harga US$20,5 juta (lebih dari Rp292 juta)!

Di tempat ketiga adalah prangko yang dirilis di Mauritius Britania pada 1847. Prangko tersebut dirilis dalam 2 denominasi: 1 penny (merah) dan 2 pence (biru). Tadinya dituliskan "Post Office", tulisan tersebut diubah jadi "Post Paid". Di versi Post Office, prangko ini jadi salah satu yang paling langka di dunia.

Tadinya tidak dianggap berharga, prangko ini naik daun pada 1864 setelah ditemukan oleh Madame Borchard, istri dari seorang pedagang asal Bordeaux, di sebuah surat yang ditujukan untuk suaminya. Oleh karena itu, namanya menjadi Bordeaux Cover.

Dulunya, prangko Mauritius dan Bordeaux cover dimiliki oleh pengusaha dan pegiat filateli Jepang, Kanai Hiroyuki (金井 宏之). Pada 1993, koleksi Hiroyuki ini dibanderol seharga US$7,56 juta (Rp107,8 juta) di Zurich.

Pada Juli 2021, prangko Mauritius dan Bordeaux cover kembali di lelang di ajang lelang ke-50 Christoph Gärtner. Hasilnya, seperangkat prangko lengkap dengan surat untuk sang pedagang Bordeaux tersebut terjual di harga €11 juta (Rp185 juta).

Dianggap sebagai prangko paling langka di dunia, British Guiana 1¢ magenta adalah prangko yang diedarkan di Guiana Britania (Guyana masa kini) pada 1856. Saat ini, hanya ada 1 prangko British Guiana 1¢ magenta yang ada di dunia!

Pada 2014, prangko ini sempat terjual di US$11 juta (Rp157 juta) pada pengusaha sepatu Stuart A. Weitzman, menjadikannya prangko termahal di dunia saat itu. Namun, pada Juni 2021, harga lelang prangko ini turun menjadi US$8,307,000 (Rp118,4 juta).

Pada 1918, Amerika Serikat (AS) mengedarkan prangko bergambar pesawat Curtiss JN-4 yang ramai di Perang Dunia I (PD1). Namun, karena kesalahan cetak, gambar pesawat malah terbalik. Namun, kesalahan tersebut hanya terjadi di 100 panel, sehingga membuat prangko bernama "Inverted Jenny" ini dicari!

Inverted Jenny 4 blok ini sempat jatuh ke tangan Stuart Weitzman pada 2014 dan dipamerkan ke berbagai pameran bersejarah. Pada 2021, prangko senilai 24¢ ini kembali dilelang di Sotheby's dengan harga US$4,86 juta (Rp69,3 juta).

Diedarkan pada 1868, prangko 1¢ bergambar Benjamin Franklin ini memiliki alur grill Z pada permukaannya. Akan tetapi, tidak lama setelahnya, teknik grill Z ini digantikan oleh grill D dan E. Oleh karena itulah, prangko Benjamin Franklin tersebut jadi amat dicari dan mahal.

Saat ini, hanya ada 2 prangko Z grill Benjamin Franklin di dunia. Pada 1998, prangko ini terjual seharga US$1,6 juta (Rp23 juta) pada Mystic Stamp Company. Tujuh tahun berselang, prangko ini ditukarkan dengan Inverted Jenny 4 blok dengan mahar sebesar US$3,94 juta (Rp56,2 juta)!

Itulah lima prangko paling mahal di dunia, yang diurutkan sesuai dari yang paling mahal sampai yang paling murah. Siapa sangka prangko bisa buat beli motor baru?!