5 Fakta Mengapa Menyontek Membuat Kita Merasa Terburu-buru

Mari kita lihat dari sudut pandang neurobiologi

Pernahkah kamu berada dalam ruang ujian dan mentok untuk mengisi jawaban? Alih-alih memikirkan jawaban, justru kamu malah berusaha mengintip jawaban orang lain dengan perasaan jantung yang berdebar. Ternyata di balik proses tersebut, secara neurobiologis dapat dijelaskan mengapa otak senantiasa merasa kebingungan dan ketegangan ketika melakukan aktivitas cheating ini.

Dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana otak manusia merespons saat tindakan curang merasuki pikiran dan menciptakan gelombang perasaan terburu-buru yang menguasai seorang siswa dalam upaya untuk memperoleh keuntungan yang tidak diperbolehkan. Berikut 5 faktanya. 

1. Aktivasi Sistem Stres

5 Fakta Mengapa Menyontek Membuat Kita Merasa Terburu-buruIlustrasi seseorang sedang stress(pexels.com/cottonbro studio)

Ketika seseorang memutuskan untuk menyontek, otak merespons dengan mengaktifkan sistem stres. Ini termasuk peningkatan pelepasan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin, yang memicu respons "fight or flight." Ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan respons cepat dalam menghadapi situasi yang dianggap berbahaya.

Oleh karena itu, saat menyontek pasti akan merasakan detakan jantung yang berpacu lebih cepat dan tangan yang mulai berkeringat. 

2. Peningkatan Aktivitas Otak Mempengaruhi Kemampuan Kognitif

5 Fakta Mengapa Menyontek Membuat Kita Merasa Terburu-buruIlustrasi Peningkatan Aktivitas Otak Mempengaruhi Kemampuan Kognitif(Canva.com/AI Generate)

Untuk berhasil dalam menyontek, seseorang perlu memproses informasi dengan cepat, mengambil keputusan dengan cepat, dan melakukan tugas multitasking. Semua aktivitas ini membutuhkan peningkatan aktivitas otak dalam area yang terlibat dalam pemikiran cepat dan koordinasi mental.

Aktivitas otak yang lebih tinggi dalam situasi inilah yang dapat menyebabkan perasaan terburu-buru karena otak bekerja lebih keras dan lebih cepat.

3. Peran Korteks Prefrontal

5 Fakta Mengapa Menyontek Membuat Kita Merasa Terburu-buruIlustrasi bagian otak yang di dalamnya terdapat korteks prefrontal(pexels.com/MART PRODUCTION)

Korteks prefrontal adalah bagian otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan, kontrol diri, dan pemecahan masalah. Saat seseorang mencoba menyontek, korteks prefrontal harus berperan dalam pemrosesan informasi yang melibatkan etika, risiko, dan konsekuensi dari tindakan tersebut.

Korteks prefrontal yang aktif menyebabkan peningkatan aktivitas otak karena harus berfungsi secara maksimal. Alhasil hal ini menciptakan ketegangan pada diri saat menyontek.

4. Kecemasan dan Antisipasi Konsekuensi

5 Fakta Mengapa Menyontek Membuat Kita Merasa Terburu-buruIlustrasi kecemasan dan waspada pada saat menyontek(pexels.com/Andy Barbour)

Dalam aktivitas menyontek, otak akan mengaktifkan sistem emosi, khususnya amigdala, untuk menghasilkan perasaan kecemasan yang terkait dengan kemungkinan konsekuensi negatif tindakan tersebut. Pada saat yang sama, otak juga menggunakan korteks prefrontal untuk memproses informasi tentang risiko dan hasil tindakan tersebut.

Interaksi kompleks antara kedua inilah yang memberikan respons emosional dan pemikiran rasional yang juga menciptakan perasaan terburu-buru dan ketegangan yang dapat memengaruhi keputusan saat menyontek.

5. Pengaruh Neurotransmitter

5 Fakta Mengapa Menyontek Membuat Kita Merasa Terburu-buruilustrasi bentuk dari Neurotransmitter(Canva.com/AI Generate)

Neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, dan glutamat dapat memengaruhi tindakan menyontek. Dopamin dapat meningkatkan dorongan individu untuk mencapai tujuan, termasuk kesuksesan dalam menyontek, meskipun ada risiko hukuman.

Penurunan serotonin dapat meningkatkan kecemasan, yang mungkin mendorong beberapa orang untuk mencari jalan pintas seperti menyontek. Glutamat berperan dalam proses pembelajaran dan memori, yang dapat mempengaruhi cara individu mencoba "mengimpor" informasi saat menyontek. Meskipun neurotransmitter memainkan peran dalam pengaruh tindakan ini, keputusan menyontek juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, dan etis.

Dari sudut pandang neurobiologi, kita telah mengetahui lima fakta yang menjelaskan mengapa tindakan menyontek dapat membuat kita merasa terburu-buru. Dengan memahami dasar neurobiologi ini, semoga kita dapat lebih mendekati situasi akademik dengan integritas dan kerja keras, menghindari jalan pintas yang dapat merugikan perkembangan pribadi dan pembelajaran yang sebenarnya.

Ingat ya! kejujuran adalah kunci untuk pertumbuhan yang berarti. 

Baca Juga: 5 Nutrisi Teratas Bantu Maksimalkan Fungsi Otak

Kurnia Rahmi Photo Writer Kurnia Rahmi

Manusia yang hanya ingin tahu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya