Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Terakhir 18 Tahun Lalu 

Jangan sampai ketinggalan, Guys!

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menyampaikan fenomena alam yang akan menyambangi Indonesia. Berbeda dengan gerhana yang terjadi Mei lalu, gerhana bulan total 8 November 2022 bisa terlihat karena pas menjelang malam hari. 

Dilansir akun Instagram resmi @lapan_ri, puncak gerhana akan terjadi pada 18.00 WIB, 19.00 WITA, atau 20.00 WIT. Kalau langit tak berawan, fenomena ini bisa dinikmati di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Durasi gerhana total akan berlangsung selama 1 jam, 24 menit, 58 detik. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana Seri Saros 136. Apa itu?

Baca Juga: Tata Cara dan Bacaan Salat Khusuf saat Terjadi Gerhana

Apa itu gerhana bulan?

Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Terakhir 18 Tahun Lalu ilustrasi proses gerhana bulan (bmkg.go.id)

Dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gerhana bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari ke bulan oleh bumi. Posisi bumi yang sejajar dan ada di tengah-tengah menyebabkan cahaya matahari tidak sepenuhnya diterima dan dipantulkan oleh bulan.

Hasilnya, bulan masuk ke umbra atau bayangan bumi. Ketika puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah. Peristiwa ini hanya terjadi ketika bulan mencapai fase penuh atau purnama.

Pada puncak gerhananya, dari sebagian besar wilayah di Indonesia, posisi bulan bisa diamati dekat dengan horizon di bagian Timur. Oleh karena itu, momen ini cocok untuk kamu abadikan dengan latar depan bangunan bersejarah atau ikonik.

Dilansir Sky Night Amazing, gerhana bulan umumnya berlangsung lebih lama dari gerhana matahari. Terlebih jika memperhitungkan fase penumbra lemah, yaitu ketika bulan melewati bagian luar bayangan bumi yang lebih terang. Namun, fase ini hampir gak terlihat oleh mata telanjang.

Kalau dipikir-pikir, matahari-bumi-bulan harusnya sering berpapasan, lalu mengapa gerhana bulan gak lebih sering terjadi? Alasannya, orbit bulan memiliki kemiringan 5˚ atau gak berada di bidang yang sama dengan bumi. Hasilnya, bulan hanya melewati bagian atas atau bawah bayangan bumi dan gak menghasilkan posisi sejajar. 

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Gerhana Bulan dan Matahari, Apa Saja?

Gerhana Seri Saros 136

Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Terakhir 18 Tahun Lalu ilustrasi gerhana Bulan (unsplash.com/Celso Oliveira)

Dilansir National Aeronautics and Space Administration, siklus Saros merupakan penghitungan untuk mengetahui pengulangan gerhana. Satu periodenya berlangsung 6.585,3 hari atau 18 tahun 11 hari 8 jam.

Ketika dua gerhana dipisahkan oleh periode satu Saros, mereka memiliki geometri yang sangat mirip. Setiap seri biasanya berlangsung 12 hingga 15 abad dan berisi 70 atau lebih gerhana bulan.

Sistem ini ditemukan oleh Edmond Halley pada 1691. Adapun sistem penomoran deret Saros dibuat oleh G.van den Bergh pada 1955. Dalam satu tahun, bisa terjadi banyak gerhana yang berasal dari siklus Saros berbeda.

Siklus Saros digunakan untuk mengelompokkan gerhana. Dalam satu siklus, biasanya memiliki sifat mirip dan dikelompokkan dalam deret Saros. Sebuah deret Saros diberi nomor urut sebagai alat identifikasi. Gerhana bulan total 8 November 2022 termasuk pada gerhana seri Saros 136. 

Gerhana pertama seri Saros 136 terjadi 13 April 1680 pukul 23.18, sedangkan yang terakhir terjadi pada 1 Juni 2960 pukul 00.45. Durasi Saros 136 berlangsung sekitar 1280,14 tahun. 

Saros 136 terdiri dari 72 gerhana, secara berurutan diberi kode 8N 7P 27T 8P 22N yang artinya:

  • 8 gerhana penumbra
  • 7 gerhana sebagian
  • 27 gerhana total
  • 8 gerhana sebagian
  • 22 gerhana penumbra.

Gerhana bulan total 8 November 2022 sebelumnya berasosiasi dengan gerhana bulan total yang terjadi pada 28 Oktober 2004. 'Saudara' gerhana bulan ini, akan kembali datang pada 18 November 2040 yang juga dapat diamati di Indonesia. Walau bakal ada lagi, tapi masih lama, jadi sayang kalau gerhana bulan total besok dilewatkan begitu saja.

Baca Juga: Ini 7 Mitos Gerhana Matahari yang Harus Kamu Ketahui Kebenarannya!

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya