Penyebab Turbulensi Pesawat Seperti pada Singapore Airlines

Berakibat fatal pada penerbangan

Pesawat Singapore Airlines dengan tujuan London-Singapura mendarat darurat di Bandara Internasional Svarnabhumi, Bangkok, Thailand. Pendaratan tersebut dilakukan setelah pesawat dilaporkan mengalami turbulensi parah hingga menyebabkan seorang penumpang tewas. 

Fenomena turbulensi kerap menjadi satu ancaman yang seringkali bikin khawatir. Namun, sebetulnya apa penyebab turbulensi pesawat seperti pada kasus Singapore Airlines? Berikut penjelasannya. 

Apa penyebab turbulensi pesawat?

Penyebab Turbulensi Pesawat Seperti pada Singapore Airlinesilustrasi pesawat (pexels.com/Pixabay)

Pesawat mengandalkan udara yang bergerak di atmosfer untuk bisa terbang. Meski demikian, terkadang terdapat perubahan cuaca yang dapat memengaruhi udara. Perubahan tersebut lantas memicu kantong udara yang akhirnya menyebabkan turbulensi, melansir FlyPGS

Selain itu, angin di ketinggian rendah juga dapat memicu kondisi serupa. Angin mengalami gesekan yang alirannya dipengaruhi oleh permukaan Bumi dari segala sisi. Dilansir National Geographic, kondisi ini kerap terjadi ketika mendekati area pegunungan

Di area tersebut, massa udara berkerumun dan bergerak naik, lalu merambat dalam bentuk osilasi dan mungkin terpecah menjadi banyak arus yang bergejolak. Angin yang tidak stabil, variasi arah, dan kecepatan tersebut pun memicu turbulensi.

Sheffield School of Aeronautics menyebutkan bahwa faktor termal pun dapat memicu kondisi itu. Panas matahari dapat menyebabkan udara panas naik dan berinteraksi dengan arus angin penerbangan. Alhasil, penerbangan terasa bergelombang karena termal menjadi penghalang arus angin normal sehingga terjadilah turbulensi.

Baca Juga: Apakah Aman Naik Pesawat Saat Cuaca Buruk? Ini Penjelasannya

Apa itu turbulensi?

Jauh-jauh membahas penyebab turbulensi pesawat, apakah kamu sudah memahami kondisi ini? Turbulensi adalah pusaran udara yang kacau dan berubah-ubah. Jika dikaitkan pada pesawat, berarti pesawat terdampak arus angin kencang yang mendorong atau menarik alat transportasi udara tersebut. 

Ketika berada di dalam kabin pesawat, turbulensi dapat membuat penumpang maupun barang di dalamnya mengalami guncangan kuat. Adapun pada pesawat sendiri, turbulensi dapat menyebabkan mode transportasi ini hilang dari ketinggian secara tiba-tiba untuk sementara waktu. Kondisi ini tampak seperti mimpi buruk walau sebetulnya tidak selalu berbahaya. 

Biasanya, pesawat komersial terbang cukup tinggi untuk menghindari pola angin yang dapat memicu turbulensi. Meski demikian, embusan angin bisa terjadi di ketinggian berapa pun sehingga tetap memungkinkan mengalami fenomena tersebut.

Apakah turbulensi berbahaya?

Penyebab Turbulensi Pesawat Seperti pada Singapore Airlinesilustrasi pesawat (pexels.com/Pew Nguyen)

Terlepas dari apa penyebab turbulensi pesawat, kondisi tersebut tidak sepenuhnya berbahaya. Namun, dapat membuat penumpang di kabin pesawat merasa kurang nyaman.

Dilansir Flight Deck Friend, turbulensi tidak menimbulkan bahaya terhadap struktural pesawat. Meski demikian, hal itu bisa saja mengganggu penerbangan, terutama saat terjadi pada kondisi ekstrem. 

Lantas, apakah turbulensi berbahaya bagi penumpang? Jika mengenakan sabuk pengaman, sebetulnya secara umum tidak. Dampaknya, kamu hanya akan merasakan guncangan. Kendati demikian, akibat fatal bisa terjadi pada penumpang yang tidak mengunakan sabun pengaman saat turbulensi terjadi.

Tubuh penumpang pun bisa terpental dan terlempar ke seluruh sisi kabin. Alhasil, cedera mungkin saja terjadi. Pada kasus serius, kondisi tersebut dapat mengakibatkan patah tulang bahkan kematian meski sangat langka terjadi.

Biasanya, pilot akan mengumumkan agar awak dan penumpang pesawat untuk mengenakan sabuk pengaman ketika mendeteksi potensi turbulensi. Meski demikian, penyebab turbulensi pesawat dan kejadiannya tidak sepenuhnya bisa diprediksi.

Baca Juga: Apa Itu Siklon Tropis Freddy? Picu Hujan dan Angin Kencang

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya