5 Fakta Coral Triangle, Episentrum Keanekaragaman Hayati Laut Dunia

Indonesia termasuk di dalamnya

Ketika membicarakan ekosistem dengan kekayaan biodiversitas tertinggi di dunia, ekosistem Hutan Amazon mungkin jadi tempat teratas yang ada di benak kita. Namun, tahukah kamu jika di laut terdapat area dengan keanekaragaman hayati sekaya Hutan Amazon? Wilayah tersebut bernama Coral Triangle atau Segitiga Terumbu Karang. 

Letak kawasan Coral Triangle yang disebut para ahli sebagai pusat ekosistem laut dunia? Seperti apa kekayaan hayatinya? Simak 5 fakta di bawah ini untuk menjawab rasa penasaranmu terhadap Coral Triangle. 

1. Wilayah Coral Triangle mencakup 6 negara di benua Asia dan Oseania

5 Fakta Coral Triangle, Episentrum Keanekaragaman Hayati Laut Duniailustrasi peta Coral Triangle (commons.wikimedia/ Obsidian Soul)

Coral Triangle ialah istilah geografis atas garis batas imajiner perairan di enam negara yang dinilai memiliki kekayaan terumbu karang yang tinggi. Keenam negara tersebut ialah Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Timor Leste. Luas kawasan ini mencapai enam juta kilometer persegi atau sekitar 1,6 persen dari luas lautan di dunia. 

2. Keanekaragamaan hayatinya setara Hutan Amazon. Indonesia paling kaya seantero Coral Triangle

5 Fakta Coral Triangle, Episentrum Keanekaragaman Hayati Laut Duniailustrasi keanekaragaman hayati di Coral Triangle (Pexels/ Tom Fisk)

NOAA melansir Coral Triangle merupakan ekosistem laut paling beragam dan paling kompleks di dunia. Disitat dari WWF, ada 600 spesies karang pembentuk terumbu (sekitar 75% dari total spesies yang telah diketahui sains) yang hidup di kawasan ini. Lima belas spesies di antaranya bahkan bersifat endemik dan tidak ada di perairan lain.

Tidak hanya kaya akan karang, Coral Triangle juga menjadi habitat bagi 3.000 spesies ikan karang dan laut pelagis. Selain itu, tercatat ada 6 spesies penyu dan 27 mamalia laut yang berhabitat di kawasan ini. 

Di antara enam negara yang menjadi bagian Coral Triangle, Indonesia ternyata menjadi negara penyumbang kekayaan biodiversitas tertinggi. Journal of Coral Reef Studies menyebutkan bahwa bagian kepala burung Pulau Papua (Raja Ampat) menyimpan keanekaragaman hayati tertinggi seantero Coral Triangle. Di wilayah ini terdapat 574 spesies terumbu karang atau sekitar 95 persen dari keseluruhan spesies yang ada di Coral Triangle. Sungguh membanggakan!

3. Jutaan orang bergantung pada Coral Triangle

5 Fakta Coral Triangle, Episentrum Keanekaragaman Hayati Laut Duniailustrasi nelayan (Unsplash/ Cassiano Psomas)

Keberadaan terumbu karang di Coral Triangle  amat penting bagi populasi satwa laut, baik sebagai rumah, tempat mencari makanan, dan lokasi bertelur. Namun, tidak hanya satwa laut yang menggantungkan kehidupannya pada terumbu karang di kawasan ini. World Economic Forum melansir setidaknya ada lebih dari 120 juta orang yang mengandalkan ekosistem terumbu karang di Coral Triangle sebagai sumber perlindungan dari gelombang badai, sumber bahan pangan serta pendapatan. 

Kawasan Coral Triangle juga sangat berharga secara ekonomi. Dilansir WWF, keuntungan ekonomi yang dihasilkan oleh peran terumbu karang bagi Indonesia setidaknya mencapai 1,1 miliar dollar per tahunnya. Merupakan habitat bagi ikan-ikan pelagis komersil, kawasan ini mendukung keberlanjutan industri ikan tuna yang bernilai miliaran dollar secara global. Selain itu, keindahan alam laut dan pesisir kawasan Coral Triangle juga sangat berharga bagi industri pariwisata. 

4. Kondisinya terancam oleh berbagai hal

5 Fakta Coral Triangle, Episentrum Keanekaragaman Hayati Laut Duniailustrasi kehidupan bawah laut (Pexels/ Leonardo Lamas)

Keberlanjutan ekosistem Coral Triangle sangatlah penting, namun ada beberapa hal yang menjadi ancaman baginya. Misalnya adalah metode penangkapan ikan yang merusak laut, seperti dengan bom ikan dan sianida, serta penangkapan berlebihan (overfishing) di kawasan ini. Kedua hal tersebut adalah masalah serius karena bisa mengurangi populasi ikan secara drastis dan merusak karang.

Selain itu, dilansir dari ADB, perubahan iklim juga turut mempengaruhi Coral Triangle. Kenaikan air laut dan peningkatan tingkat karbon dioksida terbukti berdampak buruk pada terumbu karang dan ekosistem bakau di wilayah ini. Pencemaran dan sampah plastik di lautan juga menjadi ancaman besar. Jika tidak ada upaya serius, kerusakan Coral Triangle akan sangat merugikan satwa dan masyarakat yang bergantung di dalamnya.

5. Coral Triangle Day diperingati tiap tanggal 9 Juni

5 Fakta Coral Triangle, Episentrum Keanekaragaman Hayati Laut Duniailustrasi kegiatan beach clean-up (Unsplash/ OCG Saving The Ocean)

Tanggal 9 Juni diperingati sebagai Coral Triangle Day atau Hari Segitiga Terumbu Karang. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang-orang tentang peran penting Coral Triangle dan ajakan untuk melindungi ekosistem kawasan ini.

Pada Coral Triangle Day biasanya komunitas-komunitas di enam negara melakukan berbagai kegiatan positif seperti pembersihan pantai (beach clean-up), penanaman pohon bakau, pameran karya seni dan makanan bertema laut, dan lain sebagainya.

Ekosistem laut di kawasan Coral Triangle tak diragukan lagi keindahan serta manfaatnya. Sebagai bagian masyarakat kawasan ini, kita pun perlu turut andil dalam melestarikannya. Kira-kira di Coral Triangle Day, kamu mau melakukan aksi apa?

Baca Juga: Gerakan Adopsi Coral Warnai Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya