5 Fakta Singa Laut Jepang, Benarkah Punah Akibat Perang Dunia II?

Pertemuan terakhirnya terjadi di tahun 1951

Singa laut jepang dengan nama ilmiah Zalophus japonicus merupakan salah satu dari tiga spesies singa laut dalam genus Zalophus. Sayangnya, tidak seperti saudara satu marganya yang masih eksis hingga kini yaitu singa laut california dan singa laut galapagos, singa laut jepang memiliki nasib tragis. Keberadaannya bahkan telah dinyatakan extinct sejak beberapa dekade silam.

Apa yang membuat mamalia yang memiliki nama lokal Nihon ashika ini punah? Benarkah mereka turut jadi korban Perang Dunia II? Simak kisahnya dalam artikel berikut ini.

1. Karakteristik fisik

5 Fakta Singa Laut Jepang, Benarkah Punah Akibat Perang Dunia II?ilustrasi singa laut (commons.wikimedia.org/ Rhododendrites)

Singa laut jepang memiliki kulit berwarna abu kecoklatan atau hitam. Dilansir laman Lost Zoo, singa laut jepang dewasa jantan dapat tumbuh hingga 250 cm sementara yang betina memiliki ukuran lebih kecil. Panjang singa laut jepang betina dewasa berkisar antara 140 sampai dengan 164 cm. Mereka memiliki bobot sekitar 450 hingga 560 kg.

2. Habitatnya bukan cuma di perairan Jepang

5 Fakta Singa Laut Jepang, Benarkah Punah Akibat Perang Dunia II?spesimen singa laut jepang yang dimiliki the British Museum of Natural History (commons.wikimedia.org/ Togabi)

Singa laut jepang tidak hanya dapat ditemukan di Laut Jepang. Perairan di sekitar barat laut Samudra Pasifik seperti Laut Korea, Kepulauan Kuril, dan Kepulauan Kamchatka, Rusia juga diketahui turut menjadi habitatnya.

Zalophus japonicus tidak senang berada di laut terbuka. Mereka lebih memilih beredar di perairan dekat garis pantai. Selain itu, dilansir Sea-Lion World, singa laut jepang punya kebiasaan berbeda dari singa laut lainnya. Kalau singa laut umumnya senang berjemur di pantai, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam gua, kecuali di saat musim kawin. 

3. Berbagai bagian tubuhnya diburu manusia

5 Fakta Singa Laut Jepang, Benarkah Punah Akibat Perang Dunia II?ilustrasi singa laut Jepang (commons.wikimedia.org/ Hasegawa Settan, Public domain)

Singa laut diketahui memiliki banyak lemak di tubuhnya. Lemak tersebut berfungsi sebagai cadangan energi serta untuk menghangatkan tubuh mereka. Ternyata lemak singa laut jepang juga dimanfaatkan manusia sebagai material produksi lampu minyak. Alhasil, mamalia ini banyak diburu untuk diambil lemaknya.

Selain lemaknya diburu, laman Sea-lion World menginformasikan kalau beberapa bagian tubuh singa laut jepang juga digunakan manusia untuk berbagai hal. Organ dalamnya bisa jadi bahan baku obat tradisional sementara kulitnya dimanfaatkan untuk membuat pakaian, sepatu hingga selimut. Kumis singa laut jepang bahkan dijadikan pembersih pipa. Gak heran kalau mereka banyak ditangkap manusia.

4. Ditangkapi nelayan Jepang karena dianggap sebagai 'saingan'

5 Fakta Singa Laut Jepang, Benarkah Punah Akibat Perang Dunia II?penangkapan singa laut jepang oleh nelayan di wilayah Takeshima (commons.wikimedia.org/ Public Domain)

Selain diburu untuk diambil bagian tubuhnya, singa laut jepang juga kerap ditangkap oleh nelayan. Seperti kita ketahui, diet utama singa laut jepang ialah ikan. Nelayan di negara tersebut kala itu menganggap keberadaan singa laut bisa mengurangi hasil tangkapan ikannya sehingga mereka ikut memburu mamalia cerdas ini. 

Perburuan telah membuat populasi singa laut jepang menurun drastis. Laman Lost Zoo menginformasikan pada pertengahan abad ke-19 singa laut jepang diperkirakan masih berjumlah antara 30.000 hingga 50.000 ekor. Akan tetapi, perburuan yang berlangsung sejak tahun 1900-an telah membunuh ribuan ekor satwa ini tiap tahunnya. Secara keseluruhan, tercatat setidaknya ada 16.500 singa laut jepang yang jadi korban penangkapan.

5. Punah pasca Perang Dunia II

5 Fakta Singa Laut Jepang, Benarkah Punah Akibat Perang Dunia II?singa laut Jepang yang berada di perairan Takeshima, Jepang pada tahun 1934 (commons.wikimedia.org/ Public Domain)

Di tahun 1940-an, Pemerintah Jepang akhirnya melarang praktik penangkapan singa laut jepang karena jumlah mereka sudah semakin langka. Namun, mereka tidak berhasil selamat dari kepunahan.

Petaka lain menimpa eksistensi singa laut jepang di alam yaitu Perang Dunia II. Para ahli menyebutkan penggunaan kapal selam perang dan pertempuran di perairan Jepang dan sekitarnya telah merusak habitat singa laut jepang.

Setelah Perang Dunia II berakhir, populasinya kian sulit ditemukan. Tahun 1951 dikonfirmasi sebagai pertemuan terakhir dengan spesies ini. Saat itu ada sekitar 50--60 ekor singa laut jepang yang terlihat di perairan The Liancourt Rocks antara Jepang dan Korea Selatan. Setelah itu, tidak ada lagi pengamatan yang dapat dikonfirmasi. IUCN pun resmi menyatakan singa laut jepang berstatus extinct.

Punahnya singa laut jepang merupakan hal yang teramat disayangkan para peneliti sebab belum banyak penelitian atau informasi yang berhasil digali terkait satwa ini. Semoga nasib buruk yang menimpa Zalophus japonicus tidak berulang pada dua saudaranya, singa laut california dan singa laut galapagos.

Baca Juga: 5 Siput Laut Ini Memiliki Tampilan yang Unik, Ada yang Mirip Kelinci!

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya