5 Fakta Soal Artemis II, Misi Bulan Berawak Terbaru. Mencatat Sejarah!

Siap meluncur November 2024

Eksplorasi objek di ruang angkasa Bulan memang tidak ada habisnya dilakukan para ilmuwan. Meski telah beberapa kali dijelajahi dalam misi Apollo beberapa dekade silam, masih banyak hal yang belum diketahui terkait satelit planet Bumi ini. 

Sempat vakum dalam eksplorasi bulan, pada November 2022, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil melaksanakan misi Artemis I, yang ditandai dengan peluncuran dan uji coba megaroket Space Launch System (SLS) dan wahana antariksa Orion Multi-Purpose Crew Vehicle (Orion MPCV) ke orbit Bulan. 

Setelah sukses dengan Artemis I, NASA baru-baru ini mengumumkan kabar terbaru mengenai proyek kelanjutannya yakni Artemis II. Tidak seperti misi sebelumnya, Artemis II adalah misi berawak dan memiliki detail misi yang berbeda dengan Artemis I. Seperti apakah proyek Artemis II? Cek informasinya berikut ini!

1. Misi Bulan berawak pertama sejak tahun 1972

5 Fakta Soal Artemis II, Misi Bulan Berawak Terbaru. Mencatat Sejarah!ilustrasi Shaun the Sheep dalam misi Artemis 1 (dok. the European Space Agency)

Misi Artemis II akan menjadi penjelajahan Bulan berawak pertama dalam 5 dekade terakhir. Sebelumnya, misi berawak ke Bulan terakhir yang pernah dilakukan adalah Apollo 17 pada bulan Desember 1972. Astronot Apollo 17, Eugene Cernan dan Harrison Schmitt, menjadi orang terakhir yang menjejakkan kakinya di Bulan.

Misi pendahulu Artemis II yakni Artemis I juga sepenuhnya dikontrol dari Bumi. Penjelajahan Artemis I yang berlangsung selama 25 hari ini hanya berupa uji coba roket, wahana antariksa Orion dan ESA European Service Module mengangkasa di orbit Bulan.

Meski tanpa awak manusia, boneka Shaun the Sheep disertakan dalam roket di misi Artemis I sebagai tokoh Eropa pertama yang memutari Bulan. Jadi, penerbangan Artemis II spesial, nih, karena akan membawa astronot kembali mendekati Bulan!

2. Gak akan mendarat, tapi Artemis II akan berkeliling di sekitar Bulan

5 Fakta Soal Artemis II, Misi Bulan Berawak Terbaru. Mencatat Sejarah!megaroket Space Launch System (SLS) NASA (dok. NASA)

Dalam misi Artemis II, para astronot akan meluncur ke angkasa dengan megaroket Space Launch System (SLS) dari Kennedy Space Centre, Florida, Amerika Serikat. Mereka lalu akan terbang dengan Orion untuk mendekati dan melakukan pengamatan terhadap bulan (flyby). Setelah berhasil terbang di sisi terjauh Bulan, para astronot akan kembali ke bumi.

Misi ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 8 hingga 10 hari. Sejumlah data terkait penerbangan ini akan dikumpulkan untuk menjadi dasar pelaksanaan Artemis III.

3. Kru Artemis II dipuji karena telah menunjukkan keberagaman

5 Fakta Soal Artemis II, Misi Bulan Berawak Terbaru. Mencatat Sejarah!kru Artemis II (dok. NASA)

Beberapa waktu lalu, NASA dan the Canadian Space Agency (CSA) telah mengumumkan empat astronot yang akan menjadi kru Artemis II. Mereka adalah Reid Wiseman yang akan memegang komando, Victor Glover sebagai pilot, Christina Hammock Koch dan Jeremy Hansen sebagai mission specialist. 

Komposisi tim Artemis II ini mendapat banyak pujian dari publik karena telah memperlihatkan keberagaman dalam hal gender dan ras. Christina Koch akan menjadi perempuan pertama yang mengorbit di Bulan. Dalam sejarah, di antara 12 orang yang pernah menjejakkan kaki di Bulan tidak ada yang berjenis kelamin perempuan.

Selain dipuji karena melibatkan perempuan dalam penjelajahan ini, Artemis II juga melibatkan kru dengan kulit berwarna yakni Victor Glover.  Pilot Artemis ini sebelumnya juga mencatat sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang menjadi anggota kru the International Space Station (ISS). Sungguh membanggakan, ya!

4. Gak dimonopoli Amerika Serikat, Artemis II ialah hasil kolaborasi internasional

5 Fakta Soal Artemis II, Misi Bulan Berawak Terbaru. Mencatat Sejarah!bulan (pixabay/ Janusz Walczak)

Misi Artemis adalah hasil dari kerja sama internasional. Dalam proyek besar ini, Amerika Serikat (NASA) menggandeng Kanada (the Canadian Space Agency/CSA),  the European Space Agency (ESA), dan juga the Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). NASA bertindak sebagai pemimpin dari proyek Artemis. 

Kru Artemis II pun tak hanya orang Amerika Serikat, melainkan terdiri dari warga Amerika Serikat dan Kanada. Reid Wiseman, Victor Glover, dan Christina Hammock Koch berasal dari Amerika. Sementara, Jeremy Hansen yang juga merupakan mantan pilot Angkatan Udara adalah anggota CSA. Hansen juga akan menjadi orang Kanada pertama yang terbang ke Bulan.

 

5. Bakal jadi fondasi untuk proyek pendaratan Bulan Artemis III

5 Fakta Soal Artemis II, Misi Bulan Berawak Terbaru. Mencatat Sejarah!ilustrasi moon landing Apollo 15 (pixabay/ WikiImages)

Artemis II akan menjadi misi percobaan sebelum misi pendaratan Bulan Artemis III digelar. Proyek Artemis III yang rencananya diluncurkan pada akhir tahun 2025 ini  akan menjadi pendaratan Bulan pertama yang dilakukan sejak misi Apollo 17 di tahun 1972. 

Peran Artemis II penting bagi kesuksesan Artemis III, karena data penerbangan yang dikumpulkan selama perjalanan Artemis II akan menjadi dasar bagi pelaksanaan misi selanjutnya. Dalam Artemis III, para astronot akan mendarat di Kutub Selatan Bulan yang belum pernah dijelajahi. Sampel air es yang dideteksi di kawah Bulan pada tahun 1971 juga akan diambil untuk mengetahui seberapa memungkinkan air tersebut menjadi sumber daya bagi para astronot dalam eksplorasi antariksa selanjutnya, termasuk dalam misi pencarian calon 'hunian' manusia di luar planet Bumi.

Artemis II tak pelak akan jadi misi antariksa bersejarah dan amat dinantikan kesuksesannya. Untukmu kaum milenial dan generasi Z, kalian juga bisa merasakan menjadi saksi sejarah misi penjelajahan dan pendaratan Bulan. Apakah kamu excited juga dengan Artemis?

Baca Juga: 9 Fakta Unik Penguin Terkecil di Dunia, Beratnya Cuma Sekilo?

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya