6 Fakta Unik Kotoran Hewan, Ada yang Jadi Pasir Pantai!

Gak sekadar zat sisa, feses hewan punya banyak manfaat

Hewan layaknya tiap makhluk hidup yang bernyawa pasti mengeluarkan zat buangan. Salah satu zat buang tersebut ialah feses yang berisi sisa dan ampas makanan yang gak tercerna oleh tubuh. Meski kesannya gak memiliki nilai apa-apa, feses dari beberapa hewan tertentu malah bisa dimanfaatkan lagi lho! Ada yang bisa dijadikan makanan, bernilai ekonomi untuk manusia, hingga memperindah alam.

Ingin tahu kotoran hewan apa saja yang punya banyak manfaat? Kamu bisa menemukan jawabannya dalam artikel berikut ini.

1. Kotoran kapibara kaya nutrisi

6 Fakta Unik Kotoran Hewan, Ada yang Jadi Pasir Pantai!ilustrasi kapibara (Unsplash/ Klaus Steinberg)

Terkenal sebagai hewan yang chill dan menggemaskan, kapibara ternyata punya kebiasaan memakan kotorannya sendiri di pagi hari. Meski kesannya menjijikkan, kapibara justru mendapat banyak nutrisi dari kotorannya tersebut. National Geographic melansir jika feses kapibara memiliki protein tinggi. Dengan memakan kotorannya, hewan yang punya nama populer 'masbro' ini dapat mencerna ulang makanan yang ia konsumsi sebelumnya. Dengan demikian, nutrisi yang terkandung di dalamnya bisa terserap dengan maksimal.

2. Bayi koala makan kotoran ibunya sebagai MPASI

6 Fakta Unik Kotoran Hewan, Ada yang Jadi Pasir Pantai!ilustrasi bayi koala sedang memakan pap (dok. Koala Info)

Pernah dengar istilah makanan pendamping ASI (MPASI)? Biasanya MPASI dikonsumsi bayi dan batita yang sedang mengalami transisi dari minum susu/ASI eksklusif ke makanan padat rumahan. Sama seperti manusia, setelah enam bulan minum ASI, bayi koala juga mengkonsumsi MPASI dan uniknya ia memakan 'kotoran' ibunya sendiri!

Induk koala akan mengeluarkan cairan yang disebut pap dari anusnya yang kemudian akan dijilati oleh sang bayi. Sekresi yang bertekstur seperti jelly lembek dan berwarna hijau tua ini sebagian besar terdiri dari air. Cairan pap ternyata berisi berbagai bakteria baik yang dibutuhkan saluran pencernaan koala untuk bisa menyerap nutrisi dari daun eucalyptus. Bayi koala gak dilahirkan dengan bakteria tersebut sehingga ia harus mendapatkannya dari pap yang dikeluarkan induknya.

Menurut Koala Info, bayi koala akan mengkonsumsi pap selama satu atau dua bulan. Setelah giginya tumbuh di usia 7-8 bulan, ia akan makan daun eucalyptus seperti koala dewasa.

3. Kotoran ikan kakatua bisa memperindah pantai

6 Fakta Unik Kotoran Hewan, Ada yang Jadi Pasir Pantai!ilustrasi ikan kakatua memakan terumbu karang (Pexels/ Leonardo Lamas)

Ikan kakatua (parrotfish) memiliki gigi yang kuat dan bisa menggerus karang yang keras. Dalam sehari, sembilan puluh persen waktu ikan berwarna biru ini dihabiskan untuk memakan terumbu karang serta alga yang bisa merusak jaringan karang. Sementara jaringan lunak dan nutrisi dari makanannya diserap oleh tubuh, sisanya akan dikeluarkan sebagai feses yang berbentuk pasir putih.

Menurut laman Ocean, satu ekor ikan kakatua dewasa bisa menghasilkan 450 kg pasir selama setahun atau setara bobot baby grand piano. Jadi jika kamu berkunjung ke pantai yang memiliki pasir putih halus yang cantik, jangan lupa berterima kasih pada ikan kakatua atas jasanya ya!

4. Kotoran bangau bikin tubuhnya adem dan aman dari hyperthermia

6 Fakta Unik Kotoran Hewan, Ada yang Jadi Pasir Pantai!ilustrasi burung bangau (Pixabay/ G.C)

Ada beragam cara yang dilakukan hewan untuk mendinginkan suhu tubuhnya ketika berada di lingkungan yang panas. Burung bangau punya metode cooling down yang unik yakni dengan membuang kotoran ke kakinya. Kotoran tersebut bisa menyejukkan aliran darah ke kaki bangau. Dilansir Nature, perilaku yang disebut dengan urohidrosis ini bisa mencegah  hyperthermia atau heat stress pada hewan yang kepanasan. Gak hanya pada bangau, perilaku ini juga dilakukan burung lain seperti kondor, gannet, dan burung bangkai.

5. Pupuk dari kotoran burung laut bernilai tinggi

6 Fakta Unik Kotoran Hewan, Ada yang Jadi Pasir Pantai!ilustrasi guano dari burung angsa-batu (Pixabay/ Monika)

Kalian pasti familiar dengan pupuk kandang yang biasanya berasal dari kotoran sapi, kambing, domba atau kelinci. Tapi, pernahkah kamu dengar istilah guano? Guano merupakan pupuk yang asalnya dari kotoran burung laut atau kelelawar.

Akumulasi kotoran burung laut yang mengering kaya akan nitrogen, potasium dan fosfat. Zat tersebut diperlukan oleh tanaman sehingga gak heran kalau pupuk guano sangat efektif dalam menyuburkan tanaman. Bernilai ekonomi tinggi, laman NRDC menyebutkan jika industri pupuk guano di dunia bernilai hingga 473 juta dollar tiap tahunnya. 

6. Kotoran hewan herbivora bisa dijadikan kertas

6 Fakta Unik Kotoran Hewan, Ada yang Jadi Pasir Pantai!ilustrasi notepad yang terbuat dari kotoran gajah (dok. Elephant Poo Paper)

Kertas terbuat dari serat selulosa dan semiselulosa yang terdapat di kayu pohon atau tanaman. Tapi, ada juga sumber selulosa lain yang bisa digunakan untuk menghasilkan kertas yaitu kotoran hewan!

Hewan herbivora yang mengkonsumsi tanaman dalam jumlah banyak seperti gajah, panda, kambing mengeluarkan kotoran yang tinggi selulosa. Kadar selulosa di kotoran herbivora bahkan bisa mencapai 40 persen. Gak heran kalau ada beberapa pihak yang memanfaatkan kotoran tersebut jadi bahan baku kertas. 

Kesannya memang sedikit menjijikkan, tapi gak usah khawatir. Dalam proses pembuatan kertas 'poo-pyrus'  atau 'poo paper', serat selulosa akan dipisahkan dari komponen kotoran lain. Serat tersebut juga akan direbus dalam air mendidih dan diberi disinfektan. Jadi kertas kotoran yang kamu gunakan bebas bau dan kuman.

Kotoran bukan cuma zat sisa yang gak bernilai apa-apa. Ternyata bagi berbagai jenis hewan, kotoran punya dampak baik bagi kesehatan dan juga alam di sekitarnya. Siapa sangka, kotoran juga bisa dimanfaatkan secara ekonomis oleh manusia. Kira-kira kotoran hewan bisa difungsikan untuk apa lagi, ya?

Baca Juga: Bertemu Hewan Liar saat Mendaki? Hindari Melakukan 5 Hal Ini

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya