7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!

Keberadaannya terdampak perubahan iklim

Penguin selama ini identik dengan salju, Kutub Selatan dan habitatnya yang dingin. Tapi, tahukah kamu kalau dari 18 spesies penguin yang ada di dunia, hanya ada 7 spesies yang dapat ditemukan di Benua Antartika dan sub-Antartika? Mereka mampu hidup di kerasnya lingkungan kutub dan temperatur yang dinginnya bisa mencapai minus 50 derajat celcius.

Apa saja tujuh spesies penguin Antartika? Bagaimana mereka mampu bertahan hidup di sana? Tuntaskan rasa ingin tahumu dengan membaca artikel ini ya!

1. Penguin emperor

7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!penguin emperor (Pixabay/ Siggy Nowak)

Berperawakan gagah dengan tinggi rata-rata 120 cm, penguin emperor (Aptenodytes forsteri) merupakan spesies penguin berukuran terbesar. Mereka merupakan penghuni tetap Benua Antartika. Menurut laman Secret Atlas, terdapat setidaknya 50 koloni penguin emperor di sepanjang garis pantai Antartika dan masing-masing koloni bisa terdiri dari 5.000 individu. Wah, banyak sekali ya!

Penguin emperor juga merupakan penguin yang kompak dan pandai bekerja sama. Hal ini terlihat dari cara mereka menghangatkan diri. Ketika cuaca terasa amat dingin, mereka akan berkumpul dan merapatkan diri agar tetap hangat. Supaya tiap individu bisa merasakan kehangatan yang sama, para penguin pun bergantian menempati posisi terluar dikerumunan. Jadi gak ada penguin yang dikorbankan!

Keunikan lain dari penguin emperor adalah dari habitat dan lokasi reproduksinya. Apabila beberapa spesies penguin Antartika lain, misalnya Adélie atau Gentoo, berkembang biak di daratan yang berbatu, penguin emperor akan kawin dan membesarkan anaknya di lapisan es yang terdapat di garis pantai Antartika. Mereka juga kerap ditemukan berkembang biak di atas fast ice, lapisan es padat yang tertambat pada daratan. Hampir tidak pernah menjejakan kakinya di daratan, penguin emperor sangat bergantung pada keberadaan lapisan es di Antartika yang kini terancam pemanasan global.

2. Penguin Adélie

7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!penguin Adélie (Unsplash/ jean wimmerlin)

Pernahkah kamu menonton film Penguin of Madagascar? Kalau iya, kamu pasti familiar dengan tokoh-tokohnya yang bernama Skipper, Kowalski, Rico, dan Private. Mereka merupakan penguin Adélie (Pygoscelis adeliae), spesies penguin yang berhabitat di Benua Antartika. Diet utama penguin Adélie ialah ikan dan udang krill.

Dilansir dari Britannica, pada musim dingin penguin Adélie biasanya bermigrasi ke perairan di utara Antartika. Namun, ketika musim panas tiba, penguin yang punya ciri khas lingkaran putih di sekeliling matanya ini akan berkembang biak di daerah pantai berbatu di Antartika, Kepulauan Shetland Selatan, dan Orkney Selatan.

3. Penguin raja

7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!penguin raja (Pixabay/ Marcel Langthim)

Selain penguin emperor, spesies penguin besar lain yang menempati Antartika ialah penguin raja (Aptenodytes patagonicus). Dilansir Oceanwide Expedition, penguin ini bisa tumbuh hingga mencapai 100 cm dengan berat antara 10-16 kg. Seringkali disangka penguin emperor, penguin raja punya bentuk paruh yang lebih panjang serta memiliki bulu berwarna oranye di bagian kepala dan dadanya.

Berbeda dari penguin emperor dan Adélie yang menempati Antartika, Aptenodytes patagonicus lebih umum ditemukan di pulau-pulau sub-Antartika. Mereka juga tidak bersarang di gunung es, melainkan daerah pantai dan lembah yang tidak bersalju.

Penguin raja juga dikenal sebagai penyelam yang unggul. Keahliannya membantunya untuk bertahan hidup di Antartika. Untuk mendapatkan ikan, cumi-cumi, dan krustasea yang jadi makanannya, penguin raja mampu menyelam hingga kedalaman 350 meter di bawah permukaan air. 

4. Penguin chinstrap

7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!penguin chinstrap (Unsplash/ Michael Jerrard)

Penguin chinstrap (Pygoscelis antarctica) merupakan penguin yang banyak ditemukan di Semenanjung Antartika dan juga beberapa pulau Sub-Antartika. Penguin chinstrap mudah dibedakan dari spesies lainnya sebab ia memiliki wajah putih dengan garis hitam yang melingkar dari bagian pipi hingga dagu. Sekilas mereka tampak seperti sedang memakai topi atau helm bertali, ya!

Untuk menuntaskan rasa lapar, penguin chinstrap memangsa udang krill, ikan atau krustasea yang ada di laut. Dilansir Britannica, mereka mampu menyelam hingga kedalaman 100 meter untuk mendapatkan makanan. Tapi, mereka harus berhati-hati sebab penguin chinstrap kerap diincar oleh predatornya, leopard seals, di perairan. 

Dalam bertahan menghadapi cuaca ekstrem, penguin chinstrap punya cara yang unik. Dilansir National Geographic, apabila suhu dirasa terlalu panas, mereka akan memakan salju untuk mendinginkan tubuhnya. Namun, jika musim dingin, penguin berukuran antara 71--76 cm ini akan tinggal di gunung es yang berada di perairan lebih hangat.

5. Penguin gentoo

7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!penguin gentoo (Pixabay/ Sybille H.)

Pygoscelis papua merupakan spesies penguin terbesar ketiga setelah penguin emperor dan raja. Meski ukurannya relatif besar, penguin yang disebut juga gentoo ini sangat gesit di dalam air. Mereka bahkan digolongkan sebagai burung penyelam tercepat di dunia. Dilansir dari Oceana, kecepatan renangnya mencapai 22 mil per jam.

Penguin yang cuma punya satu pasangan seumur hidup ini lebih banyak ditemukan di pantai atau tebing berbatu di sepanjang pesisir Semenanjung Antartika serta pulau-pulau di sekitarnya. Secret Atlas bahkan melansir kalau hanya 13 persen koloni penguin gentoo yang hidup di lapisan es Antartika.

6. Penguin rockhopper selatan

7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!penguin rockhopper selatan (Commons.wikimedia.org/ Eva Bindhi)

Dari tiga subspesies penguin rockhopper yang ada di dunia, hanya penguin rockhopper selatan (Eudyptes chrysocome) yang berhabitat di sub-Antartika. Populasi mereka tersebar di Chili, Selandia Baru, hingga pesisir pantai berbatu di pulau-pulau sebelah utara Antartika.

Cukup mudah untuk membedakan penguin rockhopper selatan dari spesies penguin lain di Kutub Selatan. Mereka memiliki 'bulu mata' panjang berwarna hitam dan kuning yang berguna untuk menarik pasangan. Badannya juga mungil dengan paruh berwarna oranye kemerahan dan sepasang kaki berwarna pink.

Dibandingkan dengan spesies penguin Antartika lain yang populasinya masih melimpah, penguin rockhopper selatan digolongkan IUCN dalam kategori vulnerable atau rentan punah. Ada beragam hal yang mengancam kelestarian penguin mungil ini misalnya pencemaran laut dan juga overfishing yang berdampak pada berkurangnya ikan sebagai diet penguin rockhopper. Akibatnya, jumlah koloni penguin ini menurun drastis. National Geographic melansir setidaknya 30 persen populasi penguin rockhopper selatan berkurang dalam 30 tahun terakhir.

7. Penguin makaroni

7 Jenis Penguin yang Hidup di Antartika, Bertahan di Suhu Ekstrem!penguin makaroni (Commons.wikimedia.org/ Jerzy Strzelecki)

Sama seperti penguin rockhopper, burung bernama latin Eudyptes chrysolophus ini juga memiliki crest atau bulu di atas mata. Bedanya, bulu tersebut lebih didominasi oleh warna kuning keemasan sementara rockhopper memiliki crest berwarna hitam dan kuning. Ukuran penguin makaroni juga lebih besar dari rockhopper. 

Penguin makaroni merupakan penguin yang migratory. Ketika musim kawin, koloni mereka yang bisa berjumlah ratusan ribu ekor akan memenuhi garis pantai Semenanjung Antartika dan pulau-pulau sub-Antartika seperti Kepulauan Crozet, Falkland, dan Kerguelen. Namun, di luar musim kawin, mereka akan berenang mencari makan di tempat lain.

Sayangnya, perubahan iklim, penangkapan ikan secara berlebihan dan adanya polusi di perairan membuat jumlah penguin makaroni terus mengalami penurunan. Dilansir laman Biological Diversity, dalam tiga dekade terakhir bahkan populasinya diperkirakan berkurang antara 50 hingga 65 persen. IUCN kemudian mengkategorikannya sebagai spesies rentan punah.

Di balik rupanya yang imut dan menggemaskan, ketujuh spesies penguin di Antartika memiliki jiwa yang tangguh. Mereka dihadapkan dengan suhu dingin yang ekstrem, kerusakan habitat akibat perubahan iklim dan polusi, juga harus bekerja lebih ekstra dalam mencari krill dan ikan yang telah dieksploitasi manusia. Semoga mereka bisa terus lestari, ya!

Baca Juga: Apa itu Fenomena Dehnel? Penyusutan Tubuh Hewan saat Musim Dingin

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya