Selain Oppenheimer, Ini 5 Ilmuwan Penting Lain dalam Proyek Manhattan

Peran mereka gak kalah penting dari Oppenheimer!

Medan, IDN Times- Pada 19 Juli 2023, layar lebar Indonesia diramaikan oleh film biopik karya Christoper Nolan yang berjudul "Oppenheimer". Sesuai judulnya, film ini mengisahkan perjalanan hidup dari seorang fisikawan terkemuka, Julius Robert Oppenheimer. 

Melalui film ini, penonton dibawa mengarungi dilema dan drama kehidupan Oppenheimer sebelum, selama, dan sesudah keterlibatannya dalam Proyek Manhattan. Berpusat di tengah gurun Los Alamos, New Mexico; Proyek Manhattan melahirkan temuan paling mematikan dalam sejarah umat manusia yaitu, bom atom.

Oppenheimer yang menjabat sebagai direktur laboratorium Los Alamos dianggap sebagai tokoh paling vital dalam penemuan bom atom pertama di dunia ini. Julukan "bapak bom atom" kemudian melekat kepada Oppenheimer hingga akhir hayatnya. Namun, kesuksesan besar Proyek Manhattan juga merupakan hasil dari kerja keras ratusan ilmuwan yang terlibat di dalamnya.

Berikut 5 ilmuwan yang terlibat dalam Proyek Manhattan dengan peran yang tak kalah penting dari Oppenheimer. Siapa saja mereka?

1. Leo Szilard

Selain Oppenheimer, Ini 5 Ilmuwan Penting Lain dalam Proyek ManhattanLeo Szilard. (common.wikimedia.org)

Leo Szilard merupakan seorang fisikawan AS kelahiran Hungaria yang dikenal karena idenya mengenai reaksi berantai nuklir. Szilard dapat dikatakan sebagai orang yang memantik dimulainya Proyek Manhattan.

Melansir dari Britannica, pada tahun1939; Szilard, Edward Teller, dan Albert Einstein menyurati Presiden AS kala itu, Franklin D. Roosevelt, terkait rencana Nazi Jerman untuk membuat bom atom. Melalui surat itu, Szilard menyarankan Presiden Roosevelt untuk segera memulai proyek penelitian terkait bom atom sebelum ketinggalan dari Nazi Jerman. Ide inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dimulainya Proyek Manhattan. 

Bukan hanya berperan dalam menginisiasi Proyek Manhattan, Szilard juga turut ikut andil selama proyek tersebut berjalan. Ia bersama Enrico Fermi bertanggung jawab dalam pembuatan reaktor nuklir pertama di dunia, Chicago Pile 1 yang dibuat di Laboratorium Metalurgi Universitas Chicago.

Melalui penemuan tersebut, Szilard dan Fermi berhasil membuktikan bahwa reaksi berantai nuklir mungkin untuk dilakukan. 

2. Enrico Fermi

Selain Oppenheimer, Ini 5 Ilmuwan Penting Lain dalam Proyek ManhattanEnrico Fermi dan istrinya, Laura Fermi (commons.wikimedia.org)

Seperti telah disinggung sebelumnya, Enrico Fermi yang lahir di Roma, Italia ini berperan dalam pembuatan reaktor nuklir pertama dunia. Setelah itu, Fermi juga berperan membuat generasi kedua dan ketiga dari reaktor tersebut, yaitu Chicago Pile 2 dan 3.

Fermi juga terlibat dalam pembangunan reaktor nuklir lain di Tennessee, Hanford dan Washington. Reaktor-reaktor tersebut digunakan untuk menghasilkan plutonium yang kemudian digunakan dalam Proyek Manhattan. 

Karena perannya dalam pengembangan studi terkait reaksi berantai nuklir, Enrico Fermi dijuluki sebagai "Bapak Energi Nuklir". Ia juga mendapat penghargaan Nobel di bidang fisika karena penelitian dan penemuannya tentang transmutasi unsur-unsur dengan neutron. 

Baca Juga: 9 Quotes J.R Oppenheimer Paling Ikonik di Film Oppenheimer

3. Ernest Orlando Lawrence

Selain Oppenheimer, Ini 5 Ilmuwan Penting Lain dalam Proyek ManhattanErnest O. Lawrence (tengah) bersama Donald Cooksey (kiri) dan Harold A. Fidler (kanan). (commons.wikimedia.org)

Ernest O. Lawrence merupakan seorang ilmuwan yang dikenal karena menemukan siklotron. Siklotron merupakan alat untuk mempercepat partikel bermuatan seperti proton dan elektron dengan menggunakan medan listrik. 

Saat terlibat dalam Proyek Manhattan, Lawrence memodifikasi temuannya ini untuk membuat alat yang dapat memisahkan isotop uranium 235 dari uranium 238. Pemisahan ini merupakan bagian penting dalam pengayaan uranium, karena isotop uranium yang dipakai untuk reaksi nuklir hanyalah uranium 235 bukan uranium 238. Alat hasil modifikasi ini kemudian dinamakan calutron. 

Dilansir situs Departemen Energi AS, Lawrence juga terlibat dalam proyek pengayaan uranium di Oak Ridge dan Berkeley. Uranium 235 yang dihasilkan dalam proyek tersebut kemudian digunakan dalam Little Boy, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. 

4. Richard Feynman

Selain Oppenheimer, Ini 5 Ilmuwan Penting Lain dalam Proyek ManhattanRichard Feynmann (commons.wikimedia.org)

Richard Feynman bergabung dalam proyek Manhattan di usia yang cukup muda, yaitu 24 tahun. Awalnya, ia bekerja di proyek pengayaan uranium di Universitas Princeton tempatnya berkuliah. Proyek itu kemudian ditutup ketika Ernest Lawrence menemukan metode pengayaan yang lebih efektif dengan calutron temuannya.

Pada 1943, Feynmann akhirnya bergabung ke laboratorium utama di Los Alamos. Disana, ia ditempatkan di divisi teoritis yang dipimpin oleh Hans Bethe. Mereka kemudian berhasil merumuskan suatu formula yang digunakan untuk mengukur energi yang dihasilkan dari ledakan nuklir. Hasil penelitian mereka kemudian dikenal sebagai Bethe-Feynman formula.

Feynmann juga berperan dalam memastikan prosedur keamanan kerja di laborotarium sesuai standar dan mengedukasi para pekerja tentang potensi bahaya dari pekerjaan mereka. 

5. Edward Teller

Selain Oppenheimer, Ini 5 Ilmuwan Penting Lain dalam Proyek ManhattanEdward Teller. (commons.wikimedia.org)

Edward Teller juga merupakan seorang fisikawan kelahiran Hungaria. Ia menjadi salah satu orang yang mendorong Albert Einstein untuk menyurati Presiden Roosevelt. 

Teller bergabung ke Los Alamos pada tahun 1943 dimana ia ditempatkan di Divisi Teoritis. Disana ia berkonstribusi merancang metode ledakan bom atom yang akan di uji coba. 

Seusai Perang Dunia Kedua berakhir, Teller mendorong Presiden AS kala itu, Hary Truman untuk mengembangkan bom hidrogen. Setelah disetujui Presiden Truman, Teller memulai merancang bom hidrogen pada tahun 1951.

Setahun kemudian, bom hidrogen dengan nama Mike Shot, berhasil di uji coba di Samudera Pasifik. Mike Shot disebut memiliki daya ledak hingga 1000 kali lebih dahsyat dari bom uranium yang dijatuhkan di Hiroshima. 

Terlepas dari pro dan kontranya, tidak dapat dipungkiri bahwa Proyek Manhattan merupakan salah satu proyek sains paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Kesuksesan proyek tersebut juga merupakan hasil dari keringat ilmuwan-ilmuwan hebat di era tersebut yang terlibat didalamnya. 

Baca Juga: 10 Film dengan Durasi 3 Jam selain Oppenheimer, Betah sampai Akhir!

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya