5 Fakta Mematikan Seputar Onna-Bugeisha, Samurai Perempuan Asal Jepang

#IDNTimesScience Tidak kalah tangguh dari samurai laki-laki!

Samurai, bukanlah tokoh yang asing di telinga kita. Bangsawan militer asal Jepang ini memang populer namanya, bukan hanya di Jepang namun juga banyak negara di dunia. Nah kalau ngomongin samurai, kita mungkin akan langsung membayangkan prajurit laki-laki yang gagah yang ahli dalam menggunakan pedang.

Tapi apakah kamu tahu kalau gelar sebagai samurai tidak hanya dimiliki oleh laki-laki. Dilansir History Hit, nyatanya di masa lalu, ada banyak perempuan hebat yang juga menjadi samurai. Nah samurai perempuan ini dikenal dengan sebutan Onna-Bugeisha. Penasaran dengan kehebatan mereka? Ini dia lima fakta mematikan seputar Onna-Bugeisha, samurai perempuan asal Jepang!

1. Onna-Bugeisha ada jauh sebelum samurai laki-laki tiba 

5 Fakta Mematikan Seputar Onna-Bugeisha, Samurai Perempuan Asal JepangOnna-bugeisha ada jauh sebelum samurai laki-laki tiba. (allthatsinteresting.com)

Jika di negara lain, laki-laki selalu mendapat tugas sebagai pelindung, di Jepang yang terjadi justru sebaliknya. Sebelum abad ke 12, tugas untuk melindungi rumah, dan keluarga selalu jatuh ke tangan perempuan yang kemudian dikenal dengan nama Onna-Bugeisha.

Karena tugas seorang Onna-Bugeisha tidak mudah, para perempuan mulai belajar bagaimana cara menggunakan senjata, juga berlatih ilmu bela diri Jepang yang dikenal dengan nama Tantōjutsu. Saking tangguhnya, tidak jarang sekelompok Onna-Bugeisha bertarung bersama samurai laki-laki di medan perang.

2. Perempuan pertama yang menjadi samurai adalah seorang permaisuri 

5 Fakta Mematikan Seputar Onna-Bugeisha, Samurai Perempuan Asal JepangPerempuan pertama yang menjadi samurai adalah seorang permaisuri. (univie.ac.at)

Kalau kamu membayangkan seorang Onna-Bugeisha selalu datang dari kalangan rakyat biasa, kamu salah. Faktanya, Onna-Bugeisha pertama justru merupakan seorang permaisuri bernama Jingū. Permaisuri Jingū awalnya adalah istri dari Kaisar Chūai.

Setelah kematian suaminya pada 8 Maret 200 M, Permaisuri Jingū naik tahta menggantikan kaisar dan memimpin sendiri invasi ke Silla atau yang kini jadi wilayah Korea. Sebagai seorang samurai perempuan, Permaisuri Jingū dikenal sebagai pejuang yang tangguh sekaligus menakutkan.

Sebagai pemimpin, dia dianggap sangat berhasil dalam mempertahankan kerajaannya. Permaisuri Jingū sendiri meninggal tahun 269 Masehi setelah berkuasa selama 70 tahun.

Baca Juga: Tangguh dan Loyal, 5 Fakta tentang Samurai di Zaman Kesyogunan Jepang

 3. Onna-Bugeisha memiliki senjata khusus yang dikenal dengan Naginata 

5 Fakta Mematikan Seputar Onna-Bugeisha, Samurai Perempuan Asal JepangOnna-bugeisha memiliki senjata khusus yang dikenal dengan Naginata. (allthatsinteresting.com)

Tidak hanya ahli bela diri, para Onna-bugeisha juga pandai dalam menggunakan senjata. Yang istimewa, para samurai perempuan ini memiliki senjata khusus yang selalu mereka bawa kemana-mana. Dikenal dengan nama Naginata, yang biasanya digunakan dalam pertempuran.

Di era Edo, Naginata menjadi simbol status kebangsawanan dan menjadi mahar untuk pengantin perempuan. Sedangkan di Era Meiji, berlatih Naginata masuk dalam daftar pelajaran wajib untuk semua murid perempuan di sekolah. Selain Naginata, para samurai perempuan ini juga memiliki senjata lain berupa belati bermata dua yang dikenal dengan nama Kaiken.

4. Tidak hanya bisa bertempur, beberapa di antaranya juga terjun ke dunia politik

5 Fakta Mematikan Seputar Onna-Bugeisha, Samurai Perempuan Asal JepangTidak hanya bisa bertempur, beberapa diantaranya juga terjun ke dunia politik. (mag.japaaan.com)

Bukan hanya tahu caranya bertarung, para Onna-Bugeisha ini juga merupakan perempuan pintar dan berpendidikan tinggi. Rata-rata dari mereka mempelajari sastra, sains, juga matematika. Yang lebih hebatnya lagi, beberapa di antaranya bahkan terjun ke dunia politik meski tidak secara langsung.

Hōjō Masako misalnya, layaknya istri dari seorang samurai, Hōjō Masako memutuskan menjadi biarawati buddha setelah suaminya meninggal. Tapi diam-diam dia juga terjun ke dunia politik. Melalui putranya yang menjadi shōgun kedua dan ketiga, Hōjō Masako membuat serangkaian undang-undang tentang perempuan.

Di antaranya perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, mengelola keuangan, mengurus rumah tangga, hingga pelayan.

5. Sayangnya kisah dari para Onna-Bugeisha berakhir dengan pahit 

5 Fakta Mematikan Seputar Onna-Bugeisha, Samurai Perempuan Asal JepangSayangnya kisah dari para Onna-Bugeisha berakhir dengan pahit. (broadsyoushouldknow.com)

Selain permaisuri Jingū dan Hōjō Masako, Onna-Bugeisha lain yang terkenal adalah Nakano Takeko. Namanya dikenal setelah Pertempuran Aizu tahun 1868, di mana Nakano menjadi pemimpin dari sekelompok samurai perempuan yang disebut Joshitai. Sebagai seorang samurai, Nakano sangat ahli dalam menggunakan Naginata.

Selama Pertempuran Aizu berlangsung, Nakano berhasil menghabisi 172 samurai lain yang menjadi lawannya. Sayangnya, pertempuran itu berakhir dengan kekalahan. Setelah kekalahan Nakano, keberadaan Onna-bugeisha bergeser dan tergantikan dengan samurai laki-laki, hingga akhirnya benar-benar terlupakan di akhir abad ke 18.

Tidak dipungkiri, samurai laki-laki memang luar biasa. Tapi Onna-bugeisha juga tidak kalah tangguh dari prajurit lainnya.

Baca Juga: 10 Kejadian Besar yang Sebabkan Hilangnya Samurai Jepang

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya