Sebagai orang awam, sangat normal berpikir mengapa karya seni abstrak bisa dijual dengan harga gila. Beberapa lukisan abstrak temahal di dunia berikut misalnya. Untuk membawanya pulang, kolektor perlu merogoh kocek hingga ratusan juta dolar Amerika, lho!
Lukisan-lukisan ini tak mahal tanpa alasan. Ada penjelasan mengapa kolektor juga penggiat seni berani menawarnya dengan nilai ratusan juta dolar.
Membuat seni abstrak berarti mengaplikasikan berbagai bentuk dan warna sehingga mendorong keterlibatan dan imajinasi penikmatnya, melansir Master Works. Seni abstrak bukan sekadar corat-coret, tetapi juga menampilkan visi dan emosi artis yang bisa kamu tafsirkan sendiri.
Lantas, apa yang membuat seni abstrak begitu mahal? Dalam situs Mariana Kustodio disebutkan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi nilai tinggi suatu karya senin. Termasuk faktor daya konsumsi mewah, seni sebagai investasi, dan spekulasi pasar.
Sumber yang sama menyebutkan bahwa lelang kontemporer lebih seperti acara pekan mode. Namun, jika nilai pakaian menurun dari waktu ke waktu, karya seni justru selalu meningkat. Hal tersebut membuatnya aman sebagai investasi menurut sebagian orang.
Deretan lukisan abstrak termahal di dunia ini jelas menjadi investasi yang tak lekang oleh waktu. Malah semakin bertambah usia lukisan tersebut, makin mahal pula harganya. Tertarik memilikinya?
False Start merupakan lukisan dengan warna kontras yang kuat. Sekilas lukisan ini terlihat seperti kembang api yang meledak berwarna-warni. Dalam lukisan tersebut, tidak ada komposisi tapi sapuan kuasnya besar dan tegas serta punya perpaduan yang liar.
Sang Maestro mengutarakan bahwa judul lukisan yang dibuat pada 1959 ini terinspirasi dari grafik balap yang ia lihat ketika minum di Cedar Tavern. Bukan hanya lukisan, Jasper Johns sendiri terkenal karena membuat bendera Amerika Serikat.
Black Fire I dilukis dengan menampilkan hasrat Newman yang tak kenal kompromi dalam estetika maupun seni abstrak reduktif. Lukisan ini dibuat pada 1961 saat Sang Maestro berduka atas kematian adik laki-lakinya. Kontras kedua warna terang dan gelap menggambarkan ketegangan tersendiri.
Lukisan ini merupakan salah satu dari seluruh koleksi Newman yang dibuat antara tahun 1958-1966. Semua dilukis menggunakan cat hitam di atas kanvas terbuka. Black Fire I berhasil ditawar dengan harga tetinggi pada lelang Christie tahun 2014 di New York.
Mark Rothko menciptakan karya seni ini pada 1961. Puluhan tahun berselang dan 42 tahun setelah kematiannya, lukisannya mencatatkan sejarah sebagai salah satu lukisan abstrak termahal setelah ditawar pada lelang Christie 2012 di New York.
Dalam lukisannya Rothko menampilkan teknik abstraksi bidang warna. Corak yang melayang dan bertumpuk memengaruhi cara orang memandang dan memahaminya. Ilustrasi persegi panjang berwarna warni pun menggambarkan emosi Rothko dan ingin dihargai lebih dari sekedar fitur spektralnya.
Dibuat pada 1941, Pablo Picasso menciptakan lukisan Dora Maar au Chat menggunakan cat minyak. Lukisan ini menampilan artis Dora Maar atau Henriette Theodora Markovitch yang juga kekasih Picasso, melansir Totally History. Dalam lukisan tersebut, tampak sosok abstrak dengan kucing di pundak.
Konsep ini mungkin terkesan sederhana, bukan? Meski demikian, ada banyak makna tersirat yang disampaikan Picasso. Termasuk simbolisme karakteristik, hingga emosi frustasi dalam hubungannya. Lukisan ini pun menjadi salah satu lukisan termahal di dunia.
Anna's Light merupakan lukisan kanvas dengan tinggi 2,3 meter dan lebar sekitar 6 meter. Mengacu pada ukurannya, lukisan ini dianggap sebagai lukisan terbesar Newman dalam kariernya.
Bidang kanvas yang besar dengan dominan warna merah kadmium mungkin membuat sebagian orang merasa terintimidasi. Meski demikian, tidak sedikit pula yang merasa tenteram, harapan, cinta, atau kekaguman yang bersamaan ketika mengamati karya Newman yang satu ini.
Willem de Kooning melukis Woman III pada tahun 1953 yang menjadi salah satu dari rangkaian enam lukisan karyanya. Seluruh seri masterpiece tersebut berfokus pada perempuan. Woman III serta semua lukisan awal 1950-an seri Woman dari Kooning, menimbulkan kontroversi.
Lukisan ini menampilkan sifat tegang dan agresif artis. De Kooning menggambarkan perempuan yang vokal dan kuat, sangat berbeda dengan stereotip perempuan era Perang Dingin yang mayoritas di-framing lemah lembut.
No. 5 oleh Jackson Pollock seolah menggambarkan kekacauan dalam bentuk sarang burung. Lukisan abstrak termahal ini juga menjadi karya seni Amerika paling terkenal dari abad ke-20. Pollock membuat lukisan ini pada tahun 1948 bersamaan dengan lukisan No. 17 yang tidak kalah mahal.
Dalam lukisan ini, Pollock bereksperimen dengan mencampurkan warna dan garis untuk menyampaikan emosi. Bukan hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa konsep di balik lukisan sama penting dengan hasil karya. Ekspresi tersebut bertujuan menentang aturan konvensional dengan teknik abstraknya yang menunjukkan akurasi matematis.
Seperti gaya Mark Rothko yang khas, ikon seni berjudul No. 6 ini mengekspresikan berbagai emosi melalui warna. Dilukis pada 1951, Rotkho menggunakan rona gelap, menggambarkan periode hidupnya yang sedang dalam fase meresahkan.
Indah dinikmati, No. 6 juga menimbulkan kontroversi yang dikenal sebagai 'Bouvier Affair'. Miliarder Rusia yang juga pembeli terakhir lukisan ini, Dmitry Rybolovlev, menggugat dealer seni Yves Bouvier. Penyebabnya, tuduhan bahwa pihak dealer memberi tagihan yang berlebihan yang berakhir pada perseteruan hukum.
Number 17A dianggap sebagai lukisan abstrak dengan teknik tetes termahal di dunia. Karya ekspresionis dari Jackson Pollock ini dibuat dengan memercikkan cat pada permukaan horizontal. Adapun sapuan dibuat dengan distribusi secara acak.
Uniknya, lukisan tetes Pollock mendapat sorotan publik. Alih-alih terkenal, sorotan tersebut justru menjadikannya tidak populer dan bernilai rendah di pasar seni, melansir situs resmi Jackson-Pollock. Lukisan ini mulai populer ketika dimuat dalam artikel majalah Life tahun 1949.
Interchange tak hanya jadi lukisan abstrak termahal, tetapi juga karya seni kontemporer termahal yang pernah dijual. Willem de Kooning secara berani mengubah gaya lukisannya setelah karya seni ini, dari melukis sosok manusia ke lanskap ekspresionis abstrak.
Lukisan ini dibuat tahun 1955 dengan fokus bentuk merah muda besar, menggambarkan sosok perempuan sedang berbaring. de Kooning juga menambahkan abstraksi dalam warna biru, kuning, dan jingga yang menonjolkan garis luar sang perempuan.
Menariknya, lukisan ini terjual bersamaan dengan lukisan abstrak dengan nominal fantastis pada urutan kedua, Number 17A. Pembelinya adalah seorang pengusaha dan pengelola dana publik, Kenneth C. Griffin, dengan total pembayaran 500 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp7,7 triliun.
Mengetahui ekspresi pelukis dan makna yang disampaikan membuat lukisan di atas memang cocok menjadi lukisan abstrak termahal, bukan? Wah, fantatis harganya!