Meriah, 5 Perayaan Tahun Baru Paling Terkenal Zaman Dulu

Tidak kalah meriah dengan zaman sekarang

Perayaan tahun baru sejatinya sudah sejak lama terjadi di dunia. Banyak malam pergantian tahun yang dirayakan secara meriah sepanjang sejarah. Kemeriahan tersebut sudah jadi tradisi yang bahkan masih dilaksanakan hingga sekarang.

Nah, buat kamu yang penasaran, inilah 5 perayaan tahun baru zaman dahulu yang selalu dirayakan dengan meriah. Ada yang terus dilanjutkan hingga sekarang, ada yang sudah tak dilakukan karena kebudayaannya juga punah!

1. Tradisi Akitu/Akitum dari Babilonia dan Asyur

Meriah, 5 Perayaan Tahun Baru Paling Terkenal Zaman DuluMarduk (kanan) menghabisi Tiamat (kiri). therealsamizdat.com

Dapat ditelusuri hingga 2000 SM, perayaan musim semi Akitu atau Akitum dirayakan oleh rakyat Mesopotamia Kuno, tepatnya oleh bangsa Babilonia dan Asyur. Nama Akitu/Akitum memiliki arti "panen jelai" atau "kepala tahun". Bukan Januari, Akitu/Akitum dirayakan pada bulan Nisannu atau antara Maret hingga April.

Menurut mitologi Babilonia, Akitu/Akitum merayakan kemenangan Raja Dewa Marduk atas Dewi Kehancuran Tiamat. Dari tubuh Tiamat, Marduk kemudian menciptakan langit dan Bumi.

Berjalan selama 12 hari, rakyat Babilonia dan Asyur, dari raja hingga rakyat jelata, mengarak patung dewa di jalan kota. Dengan ritual Akitu/Akitum, rakyat Babilonia dan Asyur percaya bahwa dunia telah "dibersihkan" dan "terlahir kembali" oleh karya Dewa Marduk untuk bersiap menyongsong musim semi.

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa unsur politik dalam perayaan tersebut digunakan oleh kekaisaran Babilonia dan Asyur sebagai metode untuk menekankan konsep bahwa raja memiliki "keilahian" atas rakyatnya. Bahkan, Kaisar Romawi keturunan Asyur, Elagabalus (204 – 222), memperkenalkan perayaan Akitu/Akitum pada Roma.

Salah satu perayaan Akitu/Akitum adalah pada hari ke-5. Raja Babilonia/Asyur dibawa ke Esagila (Bait Marduk) untuk dilucuti dari segala kemegahannya, dari cincin hingga mahkotanya. Selanjutnya, pendeta Esagila akan menyiksa sang raja yang berlutut meminta pengampunan pada Marduk sampai mewek! Jika air mata sang raja sudah menetes, baru dihentikan sebagai tanda penyerahan diri pada sang dewa.

2. Perayaan Dewa Janus dari Romawi Kuno

Meriah, 5 Perayaan Tahun Baru Paling Terkenal Zaman DuluArtist: Giovanni Paolo Panini, 1735 (via Flickr/Don Sniegowski)

Tepat pada 1 Januari, Kekaisaran Romawi Kuno juga menghormati hari raya Dewa Janus. Terkenal memiliki dua muka depan dan belakang, Janus adalah lambang masa lalu dan masa depan, sehingga cocok untuk menggambarkan transisi tahun lama ke tahun baru. Konon katanya, nama "Januari" berasal dari nama "Janus".

Pada perayaan 1 Januari ini, rakyat Romawi memberikan persembahan kepada Janus agar mendapatkan keberuntungan selama 12 bulan ke depan. Dengan ceria, para tetangga saling mengucapkan hal-hal baik dan bertukar hadiah, seperti buah dan madu. Konon, di hari ini pun, mereka tetap bekerja, karena tidak melakukan apa-apa saat hari raya Janus dicap sebagai kemalasan dan pertanda buruk!

Baca Juga: 10 Tradisi Perayaan Natal di Dunia, Ada yang Rawat Ikan di Bak Mandi!

3. Perayaan Wepet-Renpet dari Mesir Kuno

Meriah, 5 Perayaan Tahun Baru Paling Terkenal Zaman DuluPeradaban Mesir Kuno (pixabay.com/ArtsyBee)

Sama seperti India memuja Sungai Gangga, maka Mesir Kuno memuja Sungai Nil. Bagaimana cara rakyat Mesir Kuno mencatat tahun baru? Kalau Sungai Nil pasang! Atau, saat bintang terang Sirius terlihat setelah 70 hari menghilang. Fenomena tersebut biasanya terjadi pada pertengahan Juli.

Disebut Wepet-Renpet atau "Pembukaan Tahun", perayaan yang populer pada masa Kerajaan Baru dan Pertengahan Mesir ini merayakan kematian dan kebangkitan Dewa Osiris yang membuat Sungai Nil pasang, sehingga mengairi lahan Mesir agar subur! Jadi, perayaan Wepet-Renpet dirayakan dengan festival nyanyi dan tari serta ritual keagamaan khusus.

Selain menghormati Dewa Osiris, tidak berbeda dengan zaman sekarang, rakyat Mesir Kuno pun juga makan dan mabuk-mabukan pada perayaan ini. Sebuah hieroglif Kuil Mut di Karnak memperlihatkan upacara Wepet-Renpet yang meriah dan "memabukkan" pada pemerintahan Firaun Hatshepsut (1507–1458 SM).

Upacara pesta pora Mesir Kuno ini erat dengan legenda keberhasilan Dewa Matahari Ra menghentikan putrinya, Dewi Perang Sekhmet. Bermaksud untuk memusnahkan manusia, Ra menipu Sekhmet agar ia minum miras berwarna merah (yang ia sangka darah) sampai hingga mabuk dan berhenti! Untuk mengenang Ra, maka rakyat Mesir juga ikut pesta pora pada Wepet-Renpet hingga jackpot.

4. Perayaan Tahun Baru Imlek dari Tiongkok

Meriah, 5 Perayaan Tahun Baru Paling Terkenal Zaman Duluilustrasi perayaan tahun baru Tiongkok (Unsplash/ Humphrey Muleba)

Salah satu tradisi tahun baru tertua dan masih dirayakan hingga masa kini adalah Tahun Baru Imlek. Tahun Baru Imlek dipercaya hadir pada 3.000 tahun lalu, pada Dinasti Shang, sebagai awal tanda musim semi.

Perayaan ini kemudian dihubungkan dengan mitologi Tiongkok. Tahun Baru Imlek dipercaya untuk mengusir Nian, makhluk mitologi Tiongkok yang memangsa manusia di kegelapan malam. Untuk menakuti Nian, maka rakyat Tiongkok menghiasi rumah mereka dengan dekorasi merah mentereng, membakar bambu, dan membuat suara perayaan yang keras. Karena tipuan tersebut, Nian berhasil diusir! Alhasil, perayaan mengusir Nian menjadi perayaan legendaris Tiongkok.

Berlangsung selama 15 hari, umumnya, perayaan Imlek melibatkan dua aspek: rumah dan keluarga. Mereka membersihkan rumah untuk "buang sial" dan dalam beberapa kasus, membayar hutang di tahun lama. Tentu saja, mereka juga menghiasi rumah dengan dekorasi merah serta berkumpul dengan sanak saudara untuk berpesta dan menghabiskan tahun baru Imlek bersama.

5. Perayaan Nowruz dari Persia/Iran

Meriah, 5 Perayaan Tahun Baru Paling Terkenal Zaman DuluWikimedia Commons/Iraninhk

Dirayakan selama 13 hari di Iran, beberapa negara Timur Tengah dan Asia pada 21 Maret, perayaan Nowruz (نوروز‎) yang berarti "Hari Baru" menemani hari raya Imlek sebagai salah satu perayaan tertua. Hari raya Nowruz memiliki makna tersendiri bagi kepercayaan Zoroastrianisme, Bahá'í, hingga beberapa aliran Islam.

Dirayakan sejak Kekaisaran Akhemeniyah abad ke-6 SM, perayaan Nowruz baru muncul secara perdana dalam tulisan abad ke-2. Tak lekang oleh waktu, Nowruz telah dirayakan lebih dari 3.000 tahun, bahkan setelah penaklukan Persia oleh Makedonia di bawah Aleksander Agung pada abad 333 SM dan bangkitnya pemerintahan Islam pada abad ke-7 Masehi.

Dirayakan sekitar 300 juta orang per tahunnya, perayaan Nowruz menekankan konsep kelahiran baru dan musim semi. Di masanya, para raja merayakan Nowruz dengan jamuan makan mewah, bertukar hadiah, dan bertemu dengan rakyat. Selain berkumpul dengan keluarga, tradisi yang melambangkan "penciptaan" seperti penyalaan api unggun, mewarnai telur, dan memercikkan air pun juga tetap ada hingga saat ini!

Perayaan tahun baru adalah tanda kalau kita berhasil melewati satu tahun dan membuka kembali "chapter baru" di tahun berikutnya. Istilahnya, "New year, new me"!

Itulah 5 perayaan tahun baru legendaris dari masa lampau yang tidak kalah meriah dengan masa kini. Begitu kaya dengan legenda dan mitos, bukan? Justru itu yang membuat mereka amat bermakna! Mana yang menurutmu paling meriah? Tulis di kolom komentar, yuk!

Baca Juga: 5 Fakta Sejarah tentang Pohon Cemara dan Sinterklas di Perayaan Natal

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya