Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lukisan Raden Saleh (dok. Kemdikbud RI)

Raden Saleh menghabiskan sebagian besar waktunya belajar melukis di negara-negara Eropa. Dimulai dari Belanda, mengantarkannya bertemu guru melukis sekaligus jadi juru tulis. Keberangkatannya ke negara Ratu Wilhelmina tersebut juga atas pembiayaan pemerintahan Hindia-Belanda yang saat itu 'musuh' warga pribumi.

Pendidikan yang berbeda dari kalangan rakyat pada waktu itu, mengantarkan Raden Saleh sebagai pelukis termahsyur. Kini, salah satu karyanya yang melukiskan Pangeran Diponegoro kembali populer. Sejarah lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro ini diyakini sebagai bentuk kecaman Raden Saleh terhadap pemerintahan Belanda saat itu. Bagaimana ceritanya?

Raden Saleh dan Hindia Belanda

ilustrasi potret Raden Saleh (commons.wikimedia.org)

Bisa dibilang, Raden Saleh memiliki hubungan yang erat dengan pemerintahan Hindia-Belanda. Terlihat dari bagaimana pejabat negara pada masa tersebut memberikan kesempatan Raden Saleh untuk melanjutkan studi melukis ke negara asal Ratu Wilhelmina ini. 

Di sana, orang-orang di Belanda pun naksir berat dengan karya Raden Saleh. Sebagian besar terheran-heran, bagaimana seorang pribumi bisa punya taste dan teknik melukis yang mumpuni, nyaris menyaingi pelukis luar negeri. Kemampuan seninya juga sempat mengantarkan Raden Saleh menjadi pelukis resmi Istana Belanda. 

Pendidikan tinggi dengan kemampuan luar biasa, membuat pemerintah Hindia-Belanda pada masa itu melarang Raden Saleh kembali ke tanah air. Alasannya, takut Raden Saleh menjadi otak pemberontakan dengan kemampuan dan ilmu yang dimilikinya. 

Meski sebagian besar karyanya ditujukan untuk pemerintahan Belanda, jiwa Raden Saleh masihlah sama. Ia mencintai tanah kelahirannya. Raden Saleh pun menunjukkannya melalui salah satu karyanya yang berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. 

Sejarah lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Editorial Team

Tonton lebih seru di