Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Lukisan Raden Saleh yang Terkenal, Mendunia dan Fenomenal

lukisan Lanskap Jawa: Pemandangan Merbabu dan Merapi (dok. Sotheby's)

Kiprah Raden Saleh sebagai pelukis legendaris Indonesia tentu tidak perlu diragukan lagi. Karya-karyanya indah dinikmati dan kerap memuat makna simbolis. Hal tersebut membuat siapa saja tersihir saat melihatnya. 

Tidak hanya satu atau dua lukisan Raden Saleh yang memesona dunia, lho. Deretan karya Raden Saleh berikut ini menjadi buktinya. Selain dipajang di berbagai pameran, lukisan Raden Saleh ini menjadi koleksi pribadi yang harganya dibanderol sangat mahal. 

Lukisan Raden Saleh

ilustrasi potret Raden Saleh (commons.wikimedia.org)

Jika mencari tahu sosok Raden Saleh, salah satu deskripsi yang muncul adalah Pelopor Seni Modern Indonesia. Sebagai pelopor, Raden Saleh adalah orang pertama yang menggerakkan bidang tersebut.

Raden Saleh merupakan orang Indonesia (dahulu Hindia-Belanda), keturunan Jawa-Arab. Berbeda dengan masyarakat pribumi pada masa itu, Raden Saleh berkesempatan mendulang ilmu langsung di Belanda. Latar belakang pendidikan tersebut menunjukkan bahwa Raden Saleh bukanlah orang biasa.

Nah, selama proses belajar dan tinggal di luar negeri, Raden Saleh telah mengukuhkan title-nya sebagai pelukis ternama. Ia bahkan sempat menjadi pelukis resmi Istana Belanda yang menoreh tinta wajah tokoh terkenal. Meski begitu, sebagai pelukis, Raden Saleh lebih suka menggambar dunia hewan.

Ketertarikannya tersebut dibuktikan dengan adanya tulang belulang di studio lukisnya saat berada di Belanda. Bukan hanya itu, Raden Saleh juga menghabiskan banyak waktu mempelajari hewan-hewan sebelum akhirnya menuangkannya dalam kanvas. Bisa dilihat, sebagian besar karya Raden Saleh memuat hewan di dalamnya.

1. Lanskap Jawa: Pemandangan Merbabu dan Merapi

lukisan Lanskap Jawa: Pemandangan Merbabu dan Merapi (dok. Sotheby's)

Lanskap Jawa: Pemandangan Merbabu dan Merapi menjadi salah satu lukisan yang dilelang oleh Sotheby's pada gelaran Singapore Art Week awal 2025 ini. Karya seniman asal Indonesia yang sebelumnya dimiiki pribadi ini laku seharga 2 juta dolar Singapura atau sekitar Rp24,4 miliar, lho! 

Dalam karya tersebut, Raden Saleh menggambarkan pemandangan Merapi dan Merbabu dengan apik dalam kanvas berukuran 77 x 120 cm. Lukisan dengan cat minyak ini dibuat tahun 1862.

2. Lanskap Jawa: Pemandangan Talagabodas

lukisan Lanskap Jawa: Pemandangan Talagabodas (dok. Sotheby's)

Selain lukisan pertama, Lanskap Jawa: Pemandangan Talagabodas juga berhasil dilelang pada acara yang sama. Mirip dengan sebelumnya, lukisan yang tidak diketahui tahun pembuatannya ini juga 'telah menghilang' alias jadi koleksi pribadi selama lebih dari seabad. 

Dalam lukisan ini, Raden Saleh menggambarkan pemandangan Talaga Bodas dengan lanskap Jawa yang menjadi inspirasi utama sekembalinya ia dari Eropa. Saking ciamiknya, lukisan Raden Saleh ini terjual sangat mudah bahkan dengan harga mahal, lho.

3. Antara Hidup dan Mati (1870)

ilustrasi lukisan Antara Hidup dan Mati (dok. Digital Archive of Indonesian Contemporary Art)
ilustrasi lukisan Antara Hidup dan Mati (dok. Digital Archive of Indonesian Contemporary Art)

Lukisan populer ‘termuda’ dari Raden Saleh berjudul Antara Hidup dan Mati. Sesuai judulnya, karya seni ini menunjukkan seseorang dengan kudanya yang tengah melawan terkaman singa. Pada lukisan berukuran 194 x 271 sentimeter ini, Raden Saleh seolah ingin menunjukkan perjuangan hidup dan mati.

Sebuah catatan kuratorial menyebutkan bahwa lukisan tersebut secara tersirat menggambarkan bagaimana sebuah bangsa merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kerennya, lukisan ini pernah muncul di Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia berjudul Indonesia Semangat Dunia pada 2018. 

Pada 23 April 1880, Sang Maestro meninggal. Tepat 10 tahun setelah menyelesaikan lukisan singa ini.

4. Harimau Minum (1863)

ilustrasi lukisan Harimau Minum (dok. Digital Archive of Indonesian Contemporary Art)

Masih menampilkan dunia hewan, Raden Saleh kembali menunjukkan karya seni berjudul Harimau Minum. Lukisan Raden Saleh ini pernah dipamerkan dalam Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, bertajuk Senandung Ibu Pertiwi pada 2017 lalu.

Harimau Minum mendapat sentuhan serupa lukisan khas Eropa yang mengusung unsur heroik, dramatik, dan dibuat dalam ukuran besar. Lukisan ini juga dibuat dalam kanvas berukuran 160 x 116 menggunakan cat minyak, layaknya karya Raden Saleh lainnya.

Raden Saleh menggambarkan suasana alam yang mistis, dramatis, dan redup. Sangat cocok dengan suasana hutan yang hening dan sosok harimau yang berwibawa.

5. Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857)

ilustrasi lukisan 'Penangkapan Pangeran Diponegoro' versi Raden Saleh (wikipedia.org/Istana Negara Jakarta)

Satu lukisan Raden Saleh yang mendadak booming, berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Berbeda dengan dua lukisan sebelumnya yang bertema hewan, lukisan Raden Saleh satu ini menggambarkan peristiwa nyata dari cerita tanah jajahan.

Menggambarkan bagaimana sosok Pangeran Diponegoro yang kuat tertangkap oleh siasat licik Pemerintah Hindia-Belanda. Beberapa menyatakan, lukisan ini menunjukkan sisi nasionalisme Raden Saleh yang lama menetap di Eropa. Meski demikian, tak sedikit juga yang meragukan keyakinan tersebut.

Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro telah menjadi koleksi nasional salah satu museum di Indonesia, lho! Pernah melihatnya?

6. Kebakaran Hutan (1849)

ilustrasi lukisan 'Kebakaran Hutan' (commons.wikimedia.org)

Forest Fire adalah lukisan Raden Saleh yang diberikan sebagai hadiah pada King William III pada 1850. Satu tahun setelahnya, Raden Saleh dianugerahi dengan julukan 'Pelukis Sang Raja'. Lukisan yang dibuat pada 1849, menjadi lukisan terbesar yang pernah dibuat oleh Raden Saleh.

Salah satu masterpiece Raden Saleh ini, dipajang dan dimiliki oleh Galeri Nasional Singapura. Bukan hanya Kebakaran Hutan, ada sederet lukisan lain juga, seperti Merapi, Eruption by Day (1865) dan Merapi, Eruption by Night (1865).

7. Perburuan Banteng II (1851)

ilustrasi lukisan Perburuan Banteng II yang dipamerkan (commons.wikimedia.org)

Pendahulu serial Perburuan Banteng dilukis pertama pada 1851. Sama seperti versi lebih baru, lukisan ini juga menceritakan suasana perburuan hewan. Lukisan ini menggambarkan sekelompok pemburu melakukan penaklukan hewan menggunakan alat tradisional, tombak dan kelewang. 

Lukisan Raden Saleh ini pernah dipamerkan dalam Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia berjudul Indonesia Semangat Dunia pada 2018. Empat karya tentang Perburuan Banteng yang lain juga tak kalah menarik.

Adapun lukisan Perburuan Banteng yang lain bernilai miliaran dolar Amerika. Di sebuah lelang karya seni di Vannes, Prancis, pada 27 Januari 2018, lukisan Raden Saleh berburu tersebut laku 7,2 miliar Euro atau sekitar 8,8 miliar dolar USD.

8. Perburuan Rusa (1846)

ilustrasi lukisan Perburuan Rusa (wikimedia.org)

Masih tentang dunia hewan, lukisan Raden Saleh populer lainnya berjudul The Deer Hunt alias Perburuan Rusa. Selesai dilukis pada 1846, lukisan ini terjual seharga 1,8 miliar dolar di Singapura pada 1996 lalu.

Meski sama-sama tentang hewan, Perburuan Rusa lebih sarat akan makna. Lukisan ini menggambarkan sosok Raden Saleh dalam perjuangannya untuk bertahan hidup. Inilah alasan lukisan Perburuan Rusa menjadi jajaran karya Raden Saleh yang mendunia.

9. Perburuan Singa (1840 dan 1841)

ilustrasi lukisan Perburuan Singa (dok. Digital Archive of Indonesian Contemporary Art)

Lukisan Raden Saleh yang tidak kalah populer adalah Perburuan Singa. Ada dua versi, pertama dibuat pada 1840 dan kedua 1841. Bedanya, versi yang terbaru memiliki komposisi lebih matang.

Katanya, salah satu dari lukisan Perburuan Singa telah laku dengan harga hampir 2 juta Euro pada 2011. Saat ini, lukisan versi 1840 menjadi koleksi pribadi, sedangkan versi 1841 sempat terpajang di Museum Seni Nasional Latvia, sebelum dijual oleh Friedrich Bredero ke Baltik dan kembali menjualnya di Riga.

Lukisan Raden Saleh tak hanya sedap dipandang, tetapi juga punya cerita dengan makna yang dalam. Tidak heran jika ketika dilelang harganya sangat fantastis. Tertarik memilikinya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us