4 Alasan Luar Biasa Kenapa Hiu Sangat Penting bagi Kehidupan Kita

Dalam sebuah rantai makanan, berkurangnya salah satu jenis hewan akan menimbulkan efek domino kepada semua hewan di rantai makanan tersebut. Hal itu berlaku di semua ekosistem, termasuk ekosistem laut. Laman Census of Marine Life menyebutkan bahwa karena perburuan, populasi hiu di Samudera Atlantik Utara telah menurun drastis.

Apa akibatnya? Spesies ikan pari yang biasanya jadi makanan hiu pun mengalami kenaikan populasi. Otomatis, kebutuhan makanan mereka pun meningkat. Ikan pari biasa makan moluska misalnya kerang. Nah, karena semakin banyak ikan pari, semakin banyak pula kerang yang mereka makan.

Akhirnya, populasi kerang di perairan tersebut pun menurun, sampai-sampai pada 2004 negara bagian Carolina Utara di Amerika Serikat menutup industri penangkapan kerang yang sudah berjalan ratusan tahun lamanya. Kasus-kasus serupa pun terjadi di banyak belahan dunia. Terbukti, 'kan, berkurangnya populasi hiu merugikan manusia sendiri?

Kamu tentu tahu bahwa terumbu karang sangat penting bagi kehidupan laut karena merupakan habitat dari berbagai spesies tumbuhan dan hewan laut. Nah, keberadaan hiu rupanya bisa melindungi terumbu karang. Kok bisa?

Selain ikan pari, hiu juga makan banyak ikan berukuran sedang lainnya, misalnya ikan kerapu. Dilansir dari laman Oceana, ikan kerapu adalah karnivor yang memakan ikan-ikan kecil herbivor pemakan alga. Dengan berkurangnya populasi hiu, otomatis populasi kerapu pun melonjak.

Akibatnya, populasi ikan-ikan herbivor pun menurun; populasi alga meningkat. Terumbu karang pun sulit bersaing dengan alga untuk mendapat nutrisi, hingga akhirnya dasar laut dikuasai oleh alga; terumbu karang semakin berkurang.

Terumbu karang berkurang berarti habitat banyak ikan berkurang. Pada akhirnya, ini akan merugikan manusia juga karena tidak bisa menangkap ikan-ikan tersebut lagi. Artinya, semua komponen di ekosistem laut akan dirugikan kalau hiu terus diburu.

Kok bisa? Itu berhubungan dengan jenis hewan lain yang populasinya akan melonjak jika populasi hiu berkurang. Hewan itu adalah dugong. Dikutip dari National Science Foundation, dugong adalah pemakan rumput laut. Namun, populasi mereka dikontrol oleh predator alaminya, yaitu hiu.

Jika hiu berkurang, populasi dugong bertambah, sehingga rumput laut pun makin berkurang. Apakah itu masalah? Tentu. Meski rumput laut hanya menempati 0,2 persen samudera di dunia, mereka bertanggung jawab dalam menyerap 10 persen karbon dioksida di lautan.

Artinya, rumput laut berperan penting dalam menjaga suhu dan iklim dunia. Karena berkurangnya populasi hiu berarti berkurangnya populasi rumput laut. Menjaga kelestarian hiu penting demi mengurangi efek pemanasan global akibat emisi karbon dioksida.

Industri wisata yang melibatkan hiu bisa menjadi daya tarik untuk mengundang wisatawan dan menghasilkan uang banyak. Dikutip dari Mother Nature Network, industri pariwisata Australia melibatkan empat jenis hiu dan berhasil menghasilkan 25,5 juta dolar per tahun, berdasarkan data tahun 2017.

Sementara, negara Maladewa di Asia Selatan berhasil mendapat 7,6 juta dolar setahun hanya dari atraksi satu spesies saja, yaitu hiu paus. Begitu pula dengan tempat-tempat lain.

Hiu yang diburu dan diambil siripnya untuk dijual memang bisa menghasilkan uang, tapi nilainya kalah jauh jika dibandingkan dengan uang yang didapat dari industri wisata. Berapa perbandingannya? Industri wisata dengan hiu bernilai 17.000 kali lebih menguntungkan daripada industri kuliner hiu!

Itulah empat manfaat luar biasa yang bisa dihasilkan bagi hiu. Tidak hanya bagi ekosistem laut, tapi juga bagi kita. Setelah mengetahui ini, semakin bertambah bukan alasan untuk mengecam perburuan hiu? Jadi, gak usah coba-coba makan sup sirip hiu, ya. Hal itu justru akan merugikan diri kita sendiri dan generasi mendatang.