7 Fakta dan Manfaat Minyak Kutus-kutus, Jadi Andalan

Berdasarkan informasi di situs website resminya, minyak kutus-kutus diklaim terbuat dari 69 jenis tanaman obat. Tanaman dibuat dengan cara diekstrak dengan minyak kelapa dan minyak esensial, sehingga terjadi perpaduan antara jamu dan aromaterapi.

Siapakah pembuat minyak kutus-kutus? Tak lain adalah Servasius Bambang Pranoto. Konon, minyak ini diracik olehnya sendiri untuk mengobati kelumpuhan yang dialami sejak kecelakaan di tahun 2011. Tiga bulan setelah memakai minyak buatannya sendiri, Bambang pun merasa lebih baik.

Menurut sumber resminya di website kutuskutus.org, perpaduan unsur jamu dan aromaterapi ini baik bagi tubuh. Unsur jamu diklaim bisa mengobati berbagai penyakit, sementara aromaterapi baik untuk menentramkan tubuh. Kelebihannya, minyak kutus-kutus diklaim sangat mudah meresap ke kulit, tepatnya ke sirkulasi darah lewat pori-pori.

Selain itu, molekul minyak kutus-kutus disebutkan sangat kecil sehingga mudah meresap ke pori-pori tanpa meninggalkan rasa lengket. Kelebihan ini disebut tak dimiliki oleh minyak gosok lain pada umumnya.

Dengan kandungan berbagai tanaman obat di dalamnya, minyak kutus-kutus diklaim mampu mengaktifkan energi tubuh yang disebut energi chi/prana. Implikasinya, minyak kutus-kutus secara otomatis bisa menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh.

FYI, energi chi memiliki fungsi sebagai berikut:

• Mengembalikan keseimbangan tubuh
• Menghangatkan dan mengatur panas badan
• Meningkatkan dan memperbaiki sistem metabolisme tubuh
• Memperlancar sirkulasi darah, enzim dan hormon
• Meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuh

Minyak kutus-kutus disarankan digunakan secara rutin menjelang tidur. Fungsinya, minyak ini akan meningkatkan kualitas tidur, menjadikan tidur lebih nyenyak, bangun pagi terasa segar dan menambah energi ekstra keesokan harinya.

Selain itu, minyak kutus-kutus diklaim bisa mencegah atau membantu menyembuhkan berbagai jenis penyakit degeneratif akibat penurunan fungsi organ tubuh. Untuk membuktikan klaimnya benar atau tidak, coba sendiri, yuk!

Mungkin kamu bertanya-tanya, tanaman apa saja sih yang menjadi bahan pembuat minyak kutus-kutus? Beberapa di antaranya adalah daun neem, daun ashitaba, tanaman purwaceng, bunga lawang, temulawak, kulit kayu dan daun pule serta kayu gaharu dan minyak kelapa. Apa fungsi masing-masing bahan itu?

Daun neem misalnya, membantu melawan plak, mengatasi gangguan penglihatan, bisul, mengatasi gangguan pencernaan dan meningkatkan sistem imun. Kayu gaharu dipakai untuk mengatasi sakit ginjal kronis, mengatasi asma, gangguan pencernaan dan membuat rileks pikiran. Kombinasi bahan-bahan alami itu diklaim baik bagi kesehatan.

Di balik segudang klaimnya terhadap kesehatan, nyatanya minyak kutus-kutus juga memiliki efek samping. Sebagian besar orang mungkin merasa baik-baik saja ketika menggunakan minyak ini. Namun, beda persoalan jika kamu memiliki alergi terhadap kandungan bahan-bahan tertentu.

Alergi ini bisa menimbulkan gatal, ruam dan kemerahan pada kulit. Reaksi ini juga bisa terjadi jika kamu membeli minyak kutus-kutus yang palsu. Minyak yang palsu memiliki kandungan bahan yang tak bisa dipastikan keamanannya. That's why, kamu perlu membeli minyak ini dari distributor resmi dan terpercaya.

Sudah mulai tertarik dan berencana membeli minyak kutus-kutus? Well, selalu ingat tips ini agar kamu aman. Pertama, pastikan bahwa tanganmu dalam keadaan bersih. Mencuci tangan adalah hal yang wajib untuk dilakukan.

Setelahnya, coba balurkan minyak ke bagian tubuh yang diinginkan. Titik yang disarankan ialah di bagian tengkuk, punggung, telapak, jari kaki dan tulang ekor. Seusainya, coba pijat secara perlahan agar aliran darah menjadi lancar. Agar minyak bekerja maksimal, gunakan sebelum tidur atau ketika kita sedang tak beraktivitas.

Nah, itulah 7 fakta menarik dan manfaat minyak kutus-kutus yang perlu kamu tahu. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya!