8 Masalah Ini Sering Dialami Oleh Orang Pintar, Kamu Ngerasain Juga?

Ketika orang-orang pada umumnya bicara tentang kehidupan, gosip, hiburan. Orang yang pintar membicarakan hal yang berbeda. Mereka membicarakan hal-hal yang berat, penuh wawasan, logis, dan penuh data. Sehingga, kadang orang yang mereka ajak bicara tidak paham dengan apa yang mereka katakan. Hal ini membuat mereka merasa kesulitan dalam menemukan orang yang tepat untuk berbagi ide.

Menurut survey yang dilakukan pada 10.000 orang pekerja pada 2016 oleh Steelcase Global Report, semakin cerdas seseorang maka semakin mudah pula orang itu menghadapi kebingungan dalam pekerjaannya. Hal tersebut karena orang yang cerdas cenderung mempunyai masalah dalam memprioritaskan ide-ide hebat yang mereka miliki.

Menurut suatu penelitian yang dilakukan terhadap 1500 anak dengan IQ diatas 140, kebanyakan dari mereka berjuang keras dalam hidupnya untuk memenuhi harapan orang lain dan diri mereka sendiri.

Hal yang sama juga disampaikan oleh James J. Gallagher, Keenan Professor of Education di University of North Carolina at Chapel Hill,  bahwa ketika seorang anak mendapat label cerdas maka akan ada ekspektasi dari orang-orang di sekitarnya bahwa anak itu akan memiliki prestasi yang mengesankan di saat ia dewasa. Hal itu akhirnya membuat anak yang sudah terlanjur diberi label cerdas tidak dapat menerima kegagalan.

Dikutip dari Inc. Southeast Asia, penelitian menemukan fakta bahwa orang yang pintar suka membuat pola-pola halus, kemudian mereka menebak-nebak karakteristik suatu kelompok berdasarkan bukti yang lemah.

The Atlantic juga menyebutkan bahwa salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan orang-orang cerdas adalah mereka membaca situasi secara berlebihan dan cenderung menarik kesimpulan yang salah.

Carol Graham peneliti di Brookings Institution, menyatakan bahwa orang yang memiliki kepintaraan diatas rata-rata tidak banyak menghabiskan waktu untuk bersosialisasi karena mereka terlalu fokus pada tujuan jangka panjang yang mereka miliki. Akibatnya, orang-orang ini kelihatan suka menyendiri.

Menurut Ramith Sethi pada situs Growth Lab. Ketika dirinya akan mengajar tentang personal finance di Stanford, ternyata tidak ada seorang pun yang datang padahal acara tersebut diadakan secara gratis. Kemudian ia menyadari bahwa orang-orang disana tidak menyukai acara yang membahas tentang uang, karena hal itu membuat mereka merasa tidak nyaman. Khususnya bagi orang-orang yang cerdas.

Mereka punya psikologi seperti ini

"Aku pintar. Aku sudah tahu tentang hal ini.
Aku tidak mau kesana dan bertanya hal yang bodoh
Aku bisa mencari tahu sendiri"

Sethi prihatin akan hal tersebut. Menurutnya, akan lebih baik jika seseorang jujur pada dirinya sendiri dan akhirnya mau belajar.

Orang yang cerdas selalu proaktif dalam menjalin pertemanan. Ketika mereka bertemu dengan seseorang, mereka ingin berteman dengan dengan orang tersebut. Tapi, orang-orang yang cerdas berharap orang lain punya ketertarikan yang sama dengan mereka. Padahal sulit menemukan orang yang sama persis dengan yang mereka harapkan. Alhasil, mereka cenderung kehilangan orang-orang dalam hidupnya, karena tidak menemukan kecocokan dengan orang-orang disekitarnya.

Orang cerdas selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Mereka selalu mempertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan. Sampai kadang mereka merasa tidak bisa mengambil keputusan sama sekali. Karena selalu bersikap perfeksionis dan selalu menganalisa apapun secara berlebihan, akhirnya mereka sering jatuh ke perangkap mereka sendiri.

Jadi orang yang pintar bukan berarti hidupnya tanpa masalah, dijamin sukses dan pasti bahagia. Mereka juga harus berusaha keras dalam hidup.