Meski kerap dibantah kebenarannya, fenomena mati suri sering memicu rasa takjub sekaligus takut. Nyatanya, fenomena mati suri bukanlah kejutan di dunia medis dan sains karena 4–15 persen populasi dunia ternyata pernah mengalaminya. Apakah ada penjelasannya? Tentu saja! Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
FAQ seputar mati suri
Apakah orang yang mati suri bisa melihat atau merasakan sesuatu? | Beberapa orang yang selamat mengaku mengalami pengalaman spiritual seperti “melihat cahaya” atau “keluar dari tubuh,” tapi sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang benar-benar membenarkan hal itu. |
Apakah mati suri sama dengan kematian? | Tidak. Mati suri bukan kematian sejati karena fungsi otak dan sel-sel tubuh belum sepenuhnya berhenti. Orang yang mati suri masih punya kemungkinan untuk pulih, sementara kematian sejati bersifat permanen. |
Berapa lama seseorang bisa berada dalam kondisi mati suri? | Durasinya bervariasi, mulai dari beberapa detik hingga beberapa jam tergantung pada penyebab dan kondisi tubuh. Namun semakin lama tanpa oksigen, semakin kecil kemungkinan untuk hidup kembali tanpa kerusakan otak. |
Apa penyebab seseorang bisa mengalami mati suri? | Biasanya disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah, kekurangan oksigen, serangan jantung, atau kondisi ekstrem seperti hipotermia yang memperlambat fungsi tubuh hingga hampir berhenti. |
