ilustrasi pengamatan di lapangan (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
Cara mengidentifikasi cakaran harimau dan beruang madu di lapangan bisa dilakukan dengan memperhatikan pola dan ketinggiannnya. Cakaran harimau biasanya lebih rapi, sejajar, dan panjang, serta sering ditemukan pada batang pohon yang lebih tinggi. Sementara itu, cakaran beruang madu cenderung acak, kasar, dan lebih dalam, bahkan terkadang meninggalkan sobekan besar pada kulit pohon. Dengan memperhatikan pola ini, kita bisa memperkirakan hewan mana yang meninggalkan jejak tersebut.
Selain pola cakaran, kondisi sekitar juga bisa menjadi petunjuk penting. Jika di sekitar cakaran terdapat sisa madu atau serangga yang berserakan, kemungkinan besar itu adalah jejak beruang madu yang sedang mencari makan. Sebaliknya, jika cakaran ditemukan tanpa tanda-tanda sumber makanan, besar kemungkinan itu adalah cakaran harimau yang digunakan untuk menandai wilayah kekuasaannya. Dengan mengamati lingkungan sekitar, bisa membantu memastikan identifikasi dengan lebih akurat.
Tak hanya itu, mencari jejak tambahan juga bisa memperkuat analisis. Misalnya, jika di sekitar cakaran ditemukan bulu, jejak kaki, atau bahkan bau khas yang ditinggalkan, ini bisa menjadi petunjuk tambahan untuk membedakan apakah cakaran itu milik harimau atau beruang madu. Harimau sering meninggalkan bau khas dari urinnya untuk menandai wilayah, sementara beruang madu mungkin meninggalkan sisa makanan di area cakaran. Dengan menggabungkan berbagai petunjuk ini, identifikasi di lapangan bisa lebih mudah dan akurat.
Pemahaman cara membedakan cakaran harimau dan beruang madu di pohon, bisa dilakukan dengan memperhatikan pola, ketinggian, serta kondisi sekitar. Cakaran harimau biasanya lebih rapi dibandingkan beruang madu. Dengan memperhatikan detail-detail ini, siapa pun bisa lebih mudah mengidentifikasi jejak hewan di alam liar.