Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi display sirkus (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)
ilustrasi display sirkus (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Intinya sih...

  • Sirkus sudah ada sejak zaman kuno Mesir, Tiongkok, Yunani, dan Romawi dengan pertunjukan raksasa seperti balapan kereta kuda dan atraksi hewan.
  • Pada abad ke-18, sirkus modern dimulai di Inggris oleh Philip Astley yang menggabungkan atraksi berkuda, akrobat, dan komedi dalam arena berbentuk lingkaran.
  • Sirkus kontemporer muncul pada tahun 1970-an tanpa menggunakan hewan atau manusia 'unik', fokus pada akrobat, tari, musik, dan narasi teatrikal. Misalnya Cirque du Soleil (Quebec, 1984).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dari dulu hingga kini, sirkus selalu punya tempat khusus dalam dunia hiburan. Banyak yang mengira sirkus baru muncul di abad ke-18, tapi sebenarnya, bentuk awalnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu di zaman kuno. Mulai dari arena megah Romawi hingga panggung teatrikal yang bebas dari hewan, sirkus telah berkembang selama ribuan tahun. Mau tahu bagaimana sirkus berkembang dari masa ke masa? Yuk, simak informasinya berikut.

1. Pada abad ke-6 SM, sirkus Romawi Kuno menampilkan balap kuda dan gladiator

Circus Maximus (commons.wikimedia.org/Nicolas Beatrizet, CC0)

Sirkus dalam bentuk paling awalnya bisa dilacak hingga zaman Mesir Kuno, Tiongkok, Yunani, dan Romawi. Dilansir laman Historyofcircus, saat itu sirkus adalah tempat pertunjukan raksasa seperti balapan kereta kuda, pertempuran gladiator, atraksi hewan, dan pertunjukan lain yang memukau. Yang lebih menariknya lagi, sirkus adalah satu-satunya tempat publik di mana laki-laki dan perempuan tidak dipisahkan.

Salah satu arena sirkus terkenal dari era Romawi adalah Circus Maximus yang dibangun sekitar abad ke-6 SM. Arena megah itu bisa menampung hingga 250.000 penonton. Selain itu juga ada beberapa tempat lainnya: Circus Flaminius, Circus of Maxentius, dan Circus Neronis. Meski pertunjukannya berbeda dari sirkus modern, tempat-tempat ini menjadi akar dari konsep hiburan dalam arena melingkar yang kelak berkembang pesat.

2. Runtuhnya Kekaisaran Romawi (abad ke-5 M), meredupkan perkembangan sirkus

ilustrasi badut keliling (pexels.com/Capotina Entretenimientos)

Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, sirkus di arena besar menghilang. Namun, unsur-unsurnya tidak sepenuhnya punah, melainkan bertransformasi menjadi hiburan jalanan dan tradisi teater rakyat yang terus hidup selama berabad-abad. Selama Abad Pertengahan hingga awal era modern, pengamen, pesulap, badut, dan akrobat keliling tampil di pasar, pesta rakyat, dan istana bangsawan. Tradisi seperti commedia dell’arte di Italia dan pantomim di Inggris, memperkenalkan karakter komikal dan gaya pertunjukan fisik yang kelak memengaruhi sirkus modern. 

3. Dari aksi komikal, dasar sirkus modern lahir pada abad ke-18 di Inggris

ilustrasi pertunjukan akrobatik sirkus (pixabay.com/d97jro)

Menurut Victoria and Albert Museum, sirkus modern dimulai sekitar tahun 1768. Ketika itu seorang perwira kavaleri Inggris bernama Philip Astley membuka amfiteater di Lambeth, London. Astley menciptakan pertunjukan yang menggabungkan atraksi berkuda, akrobat, dan komedi dalam arena berbentuk lingkaran berdiameter 13 meter. 

Aksi Astley yang paling terkenal dan dianggap sebagai aksi badut sirkus pertama adalah The Tailor of Brentford, di mana ia memerankan aksi komikal di atas kuda. Pertunjukan Astley sangat sukses, hingga ia mulai menambahkan pemain akrobat, musisi, dan badut. Format ini menyebar ke berbagai negara di Eropa dan menjadi dasar dari sirkus modern.

4. Akhir abad ke-18, sirkus masuk ke Amerika

ilustrasi aksi komikal di atas kuda (pexels.com/Carlos Rodríguez)

Pada akhir abad ke-18, sirkus telah menyebar luas di Eropa, sedangkan di Amerika, sirkus belum terlalu terkenal. Menurut ensiklopedia Britannica, sirkus tiba di Amerika lewat John Bill Ricketts--seorang penunggang kuda asal Skotlandia--yang mendirikan sirkus modern pertama di Philadelphia pada 3 April 1793.

Ricketts mempersembahkan pertunjukan yang terdiri dari trik berkuda, pejalan tali, pelempar, pantomim, dan badut. Fitur utama pertunjukannya adalah aksi berkudanya sendiri, di mana ia melompat dari kudanya yang berlari kencang, ke atas pita yang digantung 3,7 meter di udara, kemudian mendarat kembali di pelana. Karena Ricketts adalah orang pertama di Amerika Serikat yang menawarkan variasi seperti itu untuk hiburan malam, ia dianggap sebagai orang yang memperkenalkan sirkus di negara itu.

5. Pada abad ke-19, tenda sirkus keliling menjelajah dunia

Tenda besar sirkus keliling (pixabay.com/jackmac34)

Sebelumnya, sirkus tampil di bangunan permanen yang mahal dan hanya bisa menjangkau kota besar. Pada abad ke-19, tenda besar (big top) sirkus keliling mulai digunakan. Penggunaan tenda sirkus menjadi populer karena fleksibel, hemat biaya, dan dramatis. Di sanalah masyarakat berkumpul untuk menyaksikan tontonan yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan.

Tenda besar menghantarkan sirkus ke masa kejayaannya. Salah satu sirkus keliling terbesar dalam sejarah adalah Barnum & Bailey dalam The Greatest Show On Earth,  yang berkeliling antara 1897–1902. Mereka membawa pertunjukan spektakuler, manusia 'unik', binatang eksotis, dan teknologi pertunjukan yang luar biasa ke berbagai penjuru Amerika dan dunia. Di Rusia, sirkus dianggap sebagai bentuk seni rakyat. Bahkan, pada tahun 1919 pemerintahan Lenin menasionalisasi sirkus, kemudian mendirikan State University of Circus and Variety Arts (Moscow Circus School) tahun 1927.

6. Sirkus kontemporer teatrikal yang lebih etis, lahir pada abad ke-20

ilustrasi pertunjukan akrobat sirkus kontemporer (pixabay.com/IgorSuassuna)

Dari laman Historyofcircus, sirkus kembali berevolusi di tahun 1970-an menjadi sirkus kontemporer atau nouveau cirque. Sirkus kontemporer tidak lagi menggunakan hewan maupun menampilkan manusia 'unik' seperti dalam sirkus klasik. Mereka memilih pendekatan yang lebih etis dan artistik, dengan fokus pada akrobat, tari, musik, dan narasi teatrikal. Pertunjukan dirancang untuk menyampaikan makna atau cerita, bukan sekadar hiburan fisik. 

Gerakan ini muncul di berbagai tempat seperti Australia, Kanada, Prancis, Inggris, dan Pantai Barat Amerika Serikat. Beberapa contoh pelopornya: Pickle Family Circus (San Francisco, 1975), Circus Oz (Australia, 1978), serta Cirque du Soleil (Quebec, 1984). Tanpa eksploitasi makhluk hidup, sirkus kontemporer menjadi ruang inklusif yang merayakan keindahan gerak manusia dan kekuatan imajinasi.

Sirkus adalah bentuk hiburan yang terus beradaptasi. Dari balap kereta di era Romawi hingga pertunjukan akrobatik puitis di masa kini, sirkus mencerminkan perubahan cara manusia menikmati seni dan menyampaikan cerita. Satu hal yang tak berubah, yaitu kemampuannya untuk memukau dan menyatukan penonton dari segala usia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team