Batu adalah benda alam yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang menyatu secara padat maupun yang berserakan. Benda geologi ini memiliki jenis yang berbeda-beda, seperti batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamorf.
Tidak hanya itu, pembentukan dari masing-masing batu tersebut juga berbeda-beda, lho. Dilansir laman ThoughtCo, berikut 5 fakta yang harus kamu ketahui tentang batuan plutoik.
Batuan plutonik, atau yang juga dikenal sebagai batuan intrusif, merupakan jenis batuan yang terbentuk oleh proses pendinginan magma yang terlambat. Pendinginan ini merupakan bagian dari aktivitas yang terjadi ribuan meter di dalam interior Bumi.
Batuan ini merupakan kebalikan dari batuan vulkanik karena pembentukannya terjadi ketika pernis berubah dari cair menjadi padat dan terjadi di luar atau di permukaan bumi.
Batuan intrusi ini muncul sebagai massa beku yang tidak bertingkat. Pembentukan dan asal-usulnya membentuk endapan bisa kita temukan di bagian dalam Bumi. Endapan ini dianggap sebagai pluton.
Nama "plutonik" mengacu pada Pluto, dewa kekayaan Romawi dan dunia bawah (underworld). Asal-usul kata pluto juga berasal dari "kekayaan", atau "orang kaya", yang bisa merujuk pada logam mulia yang ada di Bumi dan di bebatuan.
Emas dan perak ditemukan di urat batuan plutonik, yang terbentuk dari intrusi magma. Batuan plutonik sendiri tidak memiliki hubungan dengan planet kerdil Pluto, yang sebagian besar terdiri dari es nitrogen, metana, dan karbon dioksida beku.
Batuan plutonik memiliki tekstur yang padat dan tidak berlubang. Teksturnya cukup kasar dan terdiri dari berbagai elemen. Batuan ini cukup beragam karena banyaknya variasi komposisi kimia yang bisa ditemukan.
Batuan ini cukup melimpah di permukaan bumi dan dianggap batuan primer. Ini karena batuan plutonik mendukung pembentukan batuan lain.
Jenis batuan ini juga ditemukan di planet telurik seperti Merkurius, Venus, dan Mars, serta di inti planet raksasa gas lainnya seperti Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus.
Batuan plutonik adalah batuan paling umum di Bumi dan membentuk dasar benua dan akar pegunungan kita. Batuan plutonik tersebar di berbagai area dalam bentuk yang bermacam-macam.
Menurut informasi dalam jurnal GSA Bulletin, batu plutonik membentuk 7 persen dari permukaan Bumi. Bentuk dari batuan ini juga sangat bervariasi. Selain di permukaan Bumi, batuan plutonik juga ada di bawah permukaan laut.
Nama batuan plutonik tertentu bergantung pada campuran mineral di dalamnya. Ada sekitar selusin jenis batuan plutonik utama dan masih banyak lagi yang tergolong kurang umum.
Empat jenis utamanya termasuk gabbro (berwarna gelap, tidak banyak silika), diorit (jumlah silika sedang), granit (68 persen silika), dan pegmatit.
Batuan plutonik juga diklasifikasikan menurut berbagai diagram segitiga, dimulai dengan satu berdasarkan kandungan kuarsa (yaitu silika murni) dan dua jenis feldspar (yaitu kuarsa dengan kotoran di dalamnya).
Batuan plutonik bisa kamu temukan di berbagai tempat dan mungkin bisa kamu temukan di sekitar tempat tinggalmu. Batu ini memiliki tekstur yang keras dan terdiri dari berbagai elemen.