Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi biodegradable (unsplash.com/EcoPanda)
ilustrasi biodegradable (unsplash.com/EcoPanda)

Berbicara tentang cinta lingkungan, istilah biodegradable dan compostable bukan menjadi hal yang baru. Namun tak sedikit yang bingung karena keduanya memiliki makna yang hampir mirip. Kedua kata tersebut juga sering digunakan di banyak literatur tentang lingkungan.

Agar biodegradable dan compostable mudah dipahami, terlebih dulu kita harus mengurai perbedaan dari keduanya. Yuk simak ulasan di bawah!

1. Definisi

ilustrasi compostable (pixabay.com/Herbert)

Label biodegradable dapat dilihat di berbagai barang, misalnya wadah sampo ataupun sabun. Artinya barang tersebut bisa mengalami degradasi dengan alami lewat mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan ganggang. Selain itu, barang tersebut bisa berasimilasi ke lingkungan alam.

Sedangkan compostable merupakan produk yang bisa terurai menjadi unsur alami dalam lingkungan dan dapat menghasilkan humus yang baik untuk tanah. Bahan compostable bisa memberikan nutrisi ke tanah serta membantu pertumbuhan pohon dan tanaman. Namun dalam prosesnya butuh penanganan khusus sehingga butuh bantuan manusia.

2. Komposisi yang terkandung

ilustrasi biodegradable (pexels.com/MADEINEGYPT.CA)

Dari istilah tersebut bisa dikategorikan komposisi dari biodegradable dan compostable. Komponen biodegradable terbuat Poly (Butylene Adipate-Co-Terephthalate) (PBAT), Poly (Butylene Succinate) (PBS), Polylactic Acid (PLA), serta Polycaprolactone (PCL) yang kerap terlihat di berbagai barang.

Sedangkan compostable terdiri dari bahan yang organik seperti tepung jagung, tebu, tepung kentang, dan lain-lain. Termasuk juga zat sintetis yang disebut PVOH atau Polivinil alkohol yang bisa larut dalam air dan menyisakan air serta CO2.

3. Waktu degradasi

ilustrasi compostable (pixabay.com/Ulrike Leone)

Biodegradable plastik membutuhkan waktu 3-6 bulan agar bisa terurai tergantung suhu, kelembapan, cara penyimpanan, dan faktor lainnya. Namun tak menutup kemungkinan lebih lama tergantung bahan kimia yang digunakan di dalam produk tersebut. 

Sedangkan bahan compostable bisa terdegradasi sebanyak 90% dalam waktu 180 hari. Dalam tempat yang optimal dan bantuan manusia, bahan-bahan compostable bisa terurai lebih cepat.

4. Tingkat kemudahan

ilustrasi biodegradable (pixabay.com/Andrew Martin)

Dalam proses pengolahan produk biodegradable lebih mudah diolah dibandingkan produk compostable. Hal tersebut dikarenakan, prosesnya tak memerlukan lingkungan khusus. Proses degradasinya hanya memerlukan suhu, waktu serta tingkat kelembaban yang tepat.

Sedangkan bahan compostable lebih mudah terurai dengan energi dan air yang sedikit. Selain itu, lebih ramah lingkungan dan baik untuk tanah dan tumbuhan. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan juga sedikit.

5. Keuntungan untuk mahkluk lain

ilustrasi compotable (unsplash.com/Lenka Dzurendova)

Dalam proses degradasinya, compostable lebih mudah terurai menjadi unsur alami tanah. Proses biologis dalam pengomposan biasanya menghasilkan senyawa anorganik, karbondioksidan, air, dan biomassa.  Prosesnya juga tidak meninggalkan residu sehingga tidak membahayakan lingkungan. Kandungannya baik untuk tanah, tumbuhan, serta kehidupan laut.

Hal tersebut berbeda dengan biodegradable yang diurai oleh mikroorganisme. Dalam prosesnya membutuhkan waktu yang lama karena memang diciptakan agar terurai dengan cara perlahan. Kandungan hasil degradasi hanya baik untuk tanah dan tumbuhan, bagi kehidupan laut cukup berbahaya.

Dengan mengetahui perbedaan biodegradable dan compostable, kita bisa lebih memahami bagaimana mencintai lingkungan. Yuk sama-sama jaga lingkungan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team