Tali Kepang atau Seriwang Asia dulu mudah dijumpai di lahan perkebunan biasa. Namun sekarang keberadaannya semakin berkurang karena banyak yang menangkapnya untuk dipelihara atau dijadikan burung kontes. Sekarang, orang harus pergi ke hutan belantara untuk melihat keindahannya.
Burung yang memiliki nama latin Terpsiphone paradisi disukai karena bentuk tubuhnya yang indah dan suaranya yang nyaring. Masih banyak keunikan pada burung ini lho. Mau tau? Yuk simak penjelasannya dibawah ini
Mulai dari ekor Tali Kepang, burung jantan lebih panjang dibanding betina, ini sebabnya di beberapa daerah disebut Tali Pocong. Jambul betina lebih kecil serta lingkar matanya tidak ada cincin biru seperti burung jantan. Warna tubuh betina didominasi cokelat dan putih kusam, sedangkan jantan didominasi warna putih.
Tali Kepang jantan yang mengalami dua fase bentuk tubuh. Fase pertama jambulnya warna gelap, punggung dan ekor warna cokelat serta dada dan perut berwarna putih. Fase kedua, tubuhnya didominasi warna putih dan ada campuran warna cokelat. Tetapi fase ini tidak dialami oleh semua jenis.
Tali Kepang betina yang mengincar jantan memiliki tipe tersendiri lho. Biasanya betina tertarik pada jantan yang sudah siap berkembang biak. Walaupun begitu, burung ini termasuk spesies yang setia kepada pasangannya. Mereka juga kompak dalam membesarkan anaknya. Burung jantan bertugas membuat sarang dan betina mengerami telurnya.
Suara khas burung ini berbunyi "kreeekk..kreekk". Tidak jarang juga mengeluarkan suara keras dan serak berbunyi ”ci-wiit, ci wiitwiit” sering bekerja dengan siulan yang memungkinkan ”ciuw-ciuw-ciuw” yang nyaring, biasanya di ulangi dua kali.Tali Kepang termasuk keluarga flyatcher, sehingga bisa menirukan suara burung lain. Sehingga tidak heran jika burung ini dijadikan burung kontes.
Burung ini tidak bisa jauh dengan ekosistem perairan karena memiliki kebiasaan sering mandi. Tali Kepang bertengger di dahan pohon yang rendah dekat kolam atau danau. Tidak lama burung ini menceburkan dirinya untuk mandi.
Indah dan memiliki suara merdu bukan berarti bisa bebas diburu, ayo bersama-sama menjaga kelestarian fauna di Indonesia ya!