Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang yang sedang merenung (pexels.com/Engin Akyurt)

Apakah kamu pernah berbicara sendiri di dalam otak? Mungkin kamu sedang berdebat dengan diri sendiri tentang suatu pilihan atau sekadar membayangkan percakapan yang mungkin terjadi dengan orang lain. Jika iya, maka kamu telah melakukan jouska.

Jouska adalah sebuah istilah psikologi yang menggambarkan percakapan yang hanya terjadi di dalam otak seseorang. Simak lebih lanjut tentang apa itu jouska hingga manfaat serta dampak bagi manusia lewat ulasan ini, yuk!

1. Apa itu jouska?

ilustrasi orang yang menyendiri (pexels.com/Pixabay)

Jouska berasal dari kata Yunani “jouskao” yang berarti berbicara dengan cepat atau bersemangat. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh John Koenig, seorang penulis dan pembuat video yang menciptakan kata-kata baru untuk menggambarkan emosi yang tidak memiliki nama dalam bahasa Inggris. Jouska termasuk dalam proyeknya bertajuk “The Dictionary of Obscure Sorrows” yang berisi kumpulan kata-kata yang ia ciptakan untuk menggambarkan perasaan-perasaan yang sulit dijelaskan.

Jouska adalah salah satu bentuk dari imajinasi, yaitu kemampuan untuk membentuk gambaran atau ide yang tidak ada di kenyataan. Jouska bisa dianggap sebagai suatu bentuk dari self-talk, yaitu percakapan yang dilakukan manusia dengan dirinya sendiri. Nah, secara garis besar, buntut dari percakapan dengan diri sendiri itu bisa berdampak baik maupun buruk bagi manusia itu sendiri.

2. Manfaat dari jouska

ilustrasi pria yang sedang berpikir (pexels.com/Ariel Paredes)

Jouska memiliki manfaat dan dampak yang beragam bagi manusia tergantung pada cara, frekuensi, dan intensitas kamu melakukannya. Jouska bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan mental dan emosional jika dilakukan dengan cara yang tepat dan seimbang. Oleh karena itu, jouska sebaiknya tidak perlu terlalu sering kamu lakukan.

Jouska memang bisa membantu kamu untuk mengenali, mengungkapkan, dan mengelola emosi dengan lebih baik. Selain itu, cara ini bisa membantu kamu meningkatkan kemampuan berpikir, kreativitas, dan keterampilan bersosial. Sebagai contoh, lewat jouska kamu bisa memersiapkan diri untuk situasi yang penting dengan lebih terencana, terlatih, atau bersimulasi.

3. Dampak buruk dari jouska

ilustrasi perempuan yang sedang sendiri (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Selain memiliki dampak positif, jouska juga memiliki dampak buruk jika terjadi terlalu sering. Jouska bisa menyebabkan kamu kehilangan kontak dengan realitas, mengabaikan orang sekitar, hingga melarikan diri dari masalah. Hal ini terjadi jika kamu lebih mengutamakan imajinasi sendiri secara terus-menerus.

Jouska yang terlalu sering juga berpotensi menurunkan kesehatan mental dan emosional. Selain kamu bisa menyalurkan emosi ketika melakukan jouska, terkadang hal itu menjadi cara untuk melarikan diri, menyangkal, atau mengabaikan realitas. Dampak buruk ini membuat kamu mengisolasi dan menutup diri dari orang lain.

Bagaiman respons kamu setelah mengetahui bahwa jouska bisa memberikan manfaat jika dilakukan dengan cara yang tepat dan seimbang? Meski begitu, kamu perlu lebih aware jika jouska dilakukan terlalu berlebihan ternyata juga bisa memberikan dampak negatif, lho! Setelah kini lebih paham, kamu perlu lebih bijak lagi dalam melakukannya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team