Ilustrasi rumput laut ogo merah (Gracilaria) menempel pada substrat (commons.m.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Pada umumnya, rumput laut jenis ini dapat dijumpai di dasar laut yang disebut sebagai fitobentos. Dimana menancapkan dirinya pada berbagai substrat seperti pasir, lumpur, karang, batu, kayu hingga cangkang moluska. Dan habitat umumnya ada di terumbu karang serta dapat ditemukan di perairan manapun, baik beriklim tropis maupun subtropis.
Di Indonesia sendiri spesies ini dibudidayakan di perairan laut maupun payau. Dilansir dalam jurnal Teknologi Lingkungan, rumput laut ogo merah (Gracilaria) dapat tumbuh di area pasang surut dengan lahan berpasir dan lumpur. Tumbuh juga di perairan eutropik, temperatur yang tinggi serta daerah sedimentasi.
Selain itu terdapat faktor-faktor pada lingkungan perairan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Seperti kondisi salinitas, penetrasi sinar matahari, temperatur dan arus air laut. Perubahan salinitas yang ekstrim dapat menghambat pertumbuhan. Sedangkan sinar matahari menentukan kebutuhan nutrien rumput laut seperti karbon (C), nitrogen (N) dan fosfor (P) untuk pembelahan sel guna pertumbuhannya. Sinar matahari memiliki peran juga dalam proses fotosintesis dalam sel.
Selain sinar matahari, temperatur lingkungan juga berperan dalam fotosintesa. Jadi intensitas matahari yang tinggi dan kondisi temperatur yang optimum, maka hasil fotosintesa semakin nyata. Dan kebutuhan temperatur rumput laut berkisar antara 20-30 °C. Serta arus air laut juga berperan penting terkait nutrien baru yang dibawa untuk pertumbuhan rumput laut. Arus air juga berfungsi dalam pendorong pembuangan limbahdan tercegahnya pengendapan.