Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menjadi Simbol Perdamaian, 12 Fakta Kaisar Akihito

Gambar diambil pada 27 November 1990, menunjukkan Kaisar Jepang Akihito (tengah) berjalan menuju kereta setelah dia melaporkan penobatannya kepada dewa kuil di Ise. (news.com.au/AFP)

Bagi sebagian besar orang, kaisar Jepang yang terkenal saat ini adalah Tsugu Akihito. Akihito naik takhta pada tahun 1990 setelah kematian ayahnya, Hirohito, yang memerintah selama keterlibatan bencana Jepang dalam Perang Dunia II (dan bertanggung jawab atas agresi militer, yang masih diperdebatkan dengan hangat).

Akihito adalah kaisar yang jauh berbeda dari ayahnya. Akihito terkenal sebagai seorang laki-laki yang kalem dan murah senyum. Akan tetapi, kaisar Jepang adalah manusia biasa. Faktanya, Akihito menjadi penghuni Takhta Krisan yang sangat unik. Inilah fakta kebenaran yang jarang diketauhi dari Kaisar Akihito.

1. Kaisar Akihito berasal dari leluhur kuno

lukisan Meiji 1, 1867 oleh Hasegawa Sadanobu (dok. The Met Collection API)

Kaisar Akihito adalah kaisar Jepang ke-15. Seperti yang ditunjukkan oleh BBC News, garis keturunan Akihito sudah ada setidaknya 2.600 tahun yang lalu, menjadikannya monarki turun-temurun tertua yang tak terputus dalam sejarah dunia.

Sejarah paling awal dari rumah kekaisaran Jepang diselimuti mitos dan misteri. Pendiriannya secara tradisional berasal dari tahun 660 SM, ketika kaisar pertama (dan mungkin mitologis) Jimmu naik takhta. Japan Zone mencatat bahwa kronik paling awal dari asal-usul keluarga kekaisaran berasal dari abad ke-8. 

2. Akihito adalah kaisar pertama yang pensiun setelah 200 tahun lamanya

potret Kaisar Kōkaku oleh Toyooka Harusuke (commons.wikimedia.org/Historiographical Institute of the University of Tokyo)

Seperti yang dilaporkan NPR, pada April 2019, Kaisar Akihito menjadi kaisar Jepang pertama yang pensiun dan turun takhta karena masalah kesehatan setelah lebih dari 200 tahun. Turun takhta sendiri bukan hal yang asing bagi raja Jepang. Bahkan ada istilah sejarah resmi untuk pensiunan kaisar, yakni "daijo tenno," atau "joko." Kaisar terakhir yang pensiun adalah Kokaku, yang mengundurkan diri pada tahun 1817 demi putranya. 

Setelah Kaisar Akihito berniat untuk turun takhta, legislatif Jepang mengeluarkan undang-undang khusus yang memungkinkan dia untuk turun takhta demi putranya, yang menjadi Kaisar Naruhito pada tahun 2019.

3. Kaisar Akihito menikahi perempuan biasa

Putra Mahkota Jepang Akihito bernincang dengan Michiko Shoda di pertandingan tenis - 1958 (dok. Reuters/Kyodo)

Kaisar Emeritus Akihito lahir pada tahun 1933. Dalam buku "Japan's Imperial House in the Postwar Era, 1945-2019", sejarawan Kenneth J. Ruoff mencatat bahwa sebagai putra mahkota, Akihito akan menikahi perempuan dari aristokrasi tradisional Jepang—bahkan meskipun itu secara resmi dihapuskan di bawah konstitusi 1947. Sebagaimana dicatat oleh CNN, ini adalah tradisi keluarga kekaisaran selama lebih dari 2.000 tahun.

Akan tetapi, Akihito bertemu dengan Michiko Shoda di pertandingan tenis pada tahun 1957, dan jatuh cinta dengan orang biasa. Awalnya, hubungan mereka ditolak banyak orang. Bahkan, keluarga kekaisaran mencoba menghalangi agar mereka tidak menikah. Namun, masyarakat Jepang terpesona oleh Michiko.

4. Akihito adalah kaisar pertama yang tidak dianggap sebagai Dewa

Kaisar Showa (Hirohito) menandatangani Konstitusi Jepang, 3 Nov 1946 (dok. World War II Database)

Britannica menceritakan bahwa keluarga Kekaisaran Jepang secara tradisional dianggap sebagai keturunan dewi matahari Amaterasu. Kaisar Jepang adalah sosok yang dipuja selama berabad-abad, dianggap terlalu suci untuk berhubungan dengan politik atau pemerintahan. Memang, Jepang dijalankan oleh para pemimpin militer sampai adanya Restorasi Meiji.

Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, konstitusinya direvisi, dan kesucian kaisar secara eksplisit disangkal. Tapi Kaisar Hirohito telah naik takhta sebagai dewa. Oleh karena itu, putranya, Akihito, adalah kaisar Jepang pertama yang naik takhta sebagai seorang manusia biasa.

Namun demikian, banyak orang di Jepang yang berpegang teguh pada cara lama dan menolak untuk mengakui hal ini. Bahkan, ada kontroversi di Jepang mengenai upacara keagamaan (Daijo-sai) yang mahal dan sangat rahasia, yang diikuti Akihito saat ia naik takhta.

5. Kaisar Akihito menghindari media

Kaisar Akihito saat memberikan pidota (huffpost.com)

Kaisar Akihito sangat tertutup dan sebisa mungkin menghindari media. BBC News mencatat bahwa pertama kali Akihito muncul di televisi atau menjadi kaisar Jepang pertama yang muncul di televisi, terjadi pada tahun 2011, ketika ia berpidato mengenai gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan Jepang. Penampilannya di media itu terjadi setelah 21 tahun masa pemerintahannya.

Keengganan Akihito di media ini berhubungan langsung dengan peran kekaisarannya yang tidak berpolitik dan tertutup dari kehidupan publik. Bahkan, mengambil foto Akihito dan Michiko secara diam-diam dan menyebarluaskannya di media sosial dianggap tidak sopan serta tidak pantas oleh beberapa masyarakat Jepang, lapor The Japan Times.

6. Kaisar Akihito adalah ahli biologi kelautan

Kaisar Akihito dan permaisuri Michiko memberi makan ikan mas di Istana Kekaisaran. (qz.com/Reuters)

Kaisar Emeritus Akihito melakukan tugas kekaisarannya dengan tenang dan disiplin. Quartz melaporkan bahwa ia memanfaatkan waktunya untuk menjadi ahli biologi kelautan. Dia adalah anggota Ichthyological Society of Japan dan menerbitkan belasan makalah ilmiah di jurnal resmi masyarakat. Minat ilmiah ini turun-temurun dalam keluarganya, Ayah Akihito, Kaisar Hirohito, juga seorang ilmuwan terkenal dan dianggap ahli dalam ubur-ubur.

Akihito bahkan dipanggil untuk mempresentasikan karyanya di konferensi internasional. Secara khusus, Akihito diakui sebagai ahli terkemuka ikan gobi, spesies ikan kecil bersirip pari. Akihito juga sangat dihormati, sampai-sampai satu spesies gobi (Exyrias akihito) dinamai untuk menghormatinya.

Akihito juga bukan sosok yang mudah menyerah pada pekerjaannya. Sebagaimana dicatat oleh Open Culture, makalah ilmiah terbarunya diterbitkan pada tahun 2016 saat ia berusia 83 tahun.

7. Kebajikan Akihito sebagai kaisar dipengaruhi oleh gurunya

Pangeran Akihito bersama gurunya, Elizabeth Gray Vining, di Tokyo pada November 1950. (dok. Imperial Household Agency/EPA)

Tsugu Akihito dilahirkan di salah satu rumah kekaisaran tertua dalam sejarah. Akihito hanya dibesarkan oleh orangtuanya hingga usia 3 tahun. Setelah itu, penulis Ben Hills mencatat dalam bukunya, "Princess Masako", bahwa ia dibesarkan oleh staf tutor dan pengasuh, dan hanya bisa melihat orangtuanya seminggu sekali.

Masa kecil Akihito dihabiskan di masa perang. Pada tahun 1946, setelah Jepang menyerah, The Los Angeles Times melaporkan bahwa beberapa pendidik Amerika pergi ke Jepang dan bertemu dengan ayah Akihito, Kaisar Hirohito. Dia mencari pendidik untuk putranya, dan secara khusus meminta seorang perempuan Kristen untuk mengajarkan anaknya.

Perempuan itu adalah Elizabeth Gray Vining dari Philadelphia. Vining adalah seorang pasifis yang berkomitmen, banyak yang memuji pengaruhnya terkait tindakan Akihito dalam perdamaian dan ketenangan selama pemerintahannya sebagai kaisar. Mereka tetap berhubungan sampai Vining meninggal, bahkan mengobrol di telepon pada tahun 1994 ketika Vining berusia 91 tahun. 

8. Kaisar Akihito pernah satu sekolah dengan Yoko Ono

Yoko Ono (instagram.com/yokoono)

Seperti dicatat oleh Old Tokyo, Gakushuin di Jepang awalnya didirikan pada tahun 1842 dan menjadi sekolah anak laki-laki untuk keluarga kekaisaran Jepang dan aristokrasi yang berkuasa. Sekolah perempuan didirikan pada tahun 1887, dan keduanya digabung menjadi satu sekolah pada tahun 1906. Pada tahun 1947, dengan dihapuskannya aristokrasi, sekolah tersebut menjadi lembaga pendidikan swasta.

Tahun itu, Putra Mahkota Akihito berusia 14 tahun dan Yoko Ono bersekolah di sekolah elit ini, dan mengutip Beatles Historian, mereka berdua menjadi teman. Namun, Yoko Ono naksir dengan adik laki-laki Akihito, Masahito (dikenal sebagai Yoshi). Bahkan, Ono melanggar aturan dengan mengunjungi Yoshi di sekolah anak laki-laki.

9. Akihito adalah figur pemerintah

Kaisar Jepang Akihito berpidato di depan anggota keluarga kerajaan dan pejabat tinggi pemerintah lainnya di Istana Kekaisaran di Tokyo, Selasa, 30 April 2019. (chicagotribune.com/AP Photo)

Sebagai kaisar Jepang, Akihito tidak memiliki kekuatan politik sama sekali—perannya hanya sebatas seremonial. Dia memang mengumumkan sebuah kebijakan atau keputusan atas namanya, tapi keputusan itu sebenarnya dibuat oleh pejabat pemerintah. Kaisar bahkan dilarang membuat 'pernyataan politik' apa pun yang dapat memengaruhi peristiwa.

Statusnya sebagai kaisar bahkan tidak menjamin bahwa Akihito kaya raya. Sebagaimana dicatat oleh AP News, meskipun keluarga kekaisaran pernah menjadi salah satu orang terkaya di dunia, setelah Perang Dunia II, mereka terpaksa menyerahkan semua aset mereka kepada pemerintah Jepang.

Keluarga kekaisaran didukung oleh anggaran negara, dan Akihito menerima gaji tahunan sebagai kaisar senilai beberapa juta dolar. Meskipun tidak terlalu buruk, tetapi itu bukan kekayaan yang biasanya dimiliki oleh seorang kaisar.

10. Kaisar Akihito sangat menyukai olahraga tenis

Dalam foto 6 Desember 1958 ini, Michiko Shoda dan tunangannya, Putra Mahkota Akihito, bermain pertandingan tenis ganda campuran di klub Tenis Rumput Tokyo. (thestar.com)

Salah satu alasan orang Jepang dan seluruh dunia terpesona oleh Kaisar Akihito adalah karena sifatnya yang ramah. Alih-alih berperilaku seperti kaisar dengan segala eksklusifnya dan memiliki hak istimewa, dia selalu menunjukkan antusiasme yang menawan. Contohnya pada olahraga tenis.

Kecintaan Akihito pada tenis memiliki dua tujuan utama, membuatnya tetap bugar, dan agar dia bisa bertemu dan berinteraksi dengan orang lain. Teman seumur hidupnya, Kazuo Oda, menganggap bahwa tenis membuat Akihito lebih percaya diri. Selain itu, Akihito juga bermain tenis tenis meja (pingpong).

11. Akihito mengubah peran kaisar Jepang

Gambar diambil pada 27 November 1990, menunjukkan Kaisar Jepang Akihito (tengah) berjalan menuju kereta setelah dia melaporkan penobatannya kepada dewa kuil di Ise. (news.com.au/AFP)

PBS mencatat bahwa Jenderal Douglas MacArthur, yang bertanggung jawab atas pendudukan Sekutu di Jepang, ditekan untuk membasmi keluarga kekaisaran. Tetapi MacArthur beranggapan bahwa pemerintah Jepang membutuhkan basis spiritual, alih-alih membinasakan keluarga kekaisaran, ia justru membentuk kembali peran kaisar.

Seperti yang dijelaskan DW, Kaisar Hirohito berupaya memodernisasi istana kekaisaran dan menjadi raja konstitusional modern, sayangnya, hal ini justru terlalu simbolis dan tidak berjalan dengan baik.

Akihito justru sebaliknya, ia mampu membuat terobosan saat menjadi kaisar Jepang. Akihito memilih istri dari masyarakat biasa daripada anggota aristokrasi lama. Dia dan istrinya, Permaisuri Emerita Michiko, memilih untuk membesarkan anak-anak mereka sendiri daripada menyerahkannya kepada pelayan kekaisaran, seperti tradisi yang sudah lama ada. Selain itu, empati dan sentuhan pribadi Akihito selama bencana di Jepang menjadikan kaisar sebagai pemimpin negara yang positif, simbolis, dan spiritual.

12. Masalah kesehatan Akihito hingga membuatnya pensiun

Sepanjang hidupnya dan 30 tahun pemerintahannya sebagai kaisar Jepang, Akihito menjadi salah satu tokoh yang paling dicintai di negaranya, bahkan di dunia. Keputusannya untuk pensiun pada tahun 2019 membuat banyak orang sedih.

Pada usia 87 tahun, dia mengalami masalah kesehatan yang membuatnya pensiun. Khususnya, The Guardian melaporkan bahwa pada tahun 2002, Kaisar Akihito didiagnosis menderita kanker prostat, tetapi ia berhasil pulih.

Kurang dari satu dekade kemudian, Akihito kembali dirawat di rumah sakit. Di usia 78 tahun itu, ia dirawat karena demam dan bronkitis dan didiagnosis menderita pneumonia. Dia berada di rumah sakit selama 18 hari dan mengalami demam tinggi berkelanjutan sebelum akhirnya pulih. Lalu, Akihito menjalani operasi bypass jantung yang sukses hanya beberapa bulan kemudian. Dia kembali pulih sepenuhnya, tetapi ia mulai mengurangi jadwalnya.

Dalam konteks sejarah, Jepang dianggap tertutup dari dunia luar. Bagi banyak orang Barat, masih ada misteri yang tertinggal di sekitar budaya dan sejarah Jepang, dan salah satu aspek yang paling buram dari budaya itu adalah keluarga kekaisaran Jepang. Secara khusus, penghuni Takhta Krisan—kaisar Jepang. Jadi, sudah tidak asing lagi mengapa Kaisar Akihito dianggap sangat tertutup dan menjauhi media.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us