Mesin Enigma, Pembuat Pesan Rahasia Jerman saat Perang Dunia II

Berakhirnya Perang Dunia I jadi fase baru yang harus dihadapi Jerman. Banyaknya gejolak politik dalam negeri, ekonomi yang memburuk, sampai sulitnya mencapai stabilitas pangan jadi beberapa masalah serius yang harus dihadapi Jerman kala itu. Akan tetapi, beruntung Jerman tak pernah kehabisan ilmuwan brilian dengan penemuan mereka yang bisa mengubah dunia.
Salah satu penemuan paling penting yang diciptakan ilmuwan Jerman pasca-Perang Dunia I adalah mesin Enigma. Mesin ini merupakan perangkat sandi yang dimanfaatkan untuk bidang militer. Di lapangan, penggunaan mesin ini punya dampak signifikan bagi pasukan Jerman, khususnya ketika Perang Dunia II pertama kali terjadi. Meskipun demikian, kegemilangan mesin ini pada akhirnya memudar ketika sosok Alan Turing datang dan membantu Sekutu untuk memecahkan kode-kode dari mesin Enigma.
Kira-kira siapa penemu mesin ini? Bagaimana cara kerja dan dampaknya dalam perang? Kali ini, yuk, kita cari tahu fakta-fakta sejarah di balik hadirnya mesin Enigma dan pemecahan kode mesin ini oleh Alan Turing beserta orang-orang lain sebelumnya! Biar gak penasaran lagi, langsung gulir ke bawah, ya!
1. Siapa pencipta mesin Enigma?
Peran besar mesin Enigma memang baru terlihat ketika fase awal Perang Dunia II. Akan tetapi, proses penciptaan mesin ini ternyata sudah berlangsung ketika Perang Dunia I masih berlangsung dan baru rampung setelah perang selesai. Penciptanya adalah Arthur Scherbius, seorang insinyur asal Jerman. Ia memiliki ide sekaligus menciptakan mesin Enigma pertama lewat pabrik miliknya yang bernama Chiffriermaschinen Aktiengesellschaft.
Dilansir Bletchley Park, mesin Enigma awalnya hadir dalam berbagai tipe yang mirip seperti mesin tik. Tiap tombol pada mesin tersambung sebuah lampu untuk setiap huruf. Ketika operator menekan tombol untuk huruf tertentu untuk pesan biasa, huruf yang diproduksi akan terenkripsi dan menyala di atas papan kayu.
Temuan ini jelas menarik perhatian militer Jerman. Mesin Enigma ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan intelijen sehingga pihak militer Jerman langsung menyetujui dan memanfaatkan penemuan dari Arthur Scherbius. Pada kurun waktu 1926 dan 1935, militer Jerman mengadopsi mesin Enigma dan melakukan beberapa penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan militer, khususnya pada sektor intelijen.