7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burung

Tetap kalah meskipun menggunakan senjata api

Emu (Dromaius novaehollandiae) adalah spesies burung besar yang biasanya ditemukan di Australia. Kecepatan berlarinya mencapai 50 kilometer per jam. Kakinya yang kuat mampu menjadi senjata ketika predator mengancam hidupnya.

Dari banyaknya keunikan burung emu, keterlibatan burung ini dalam perang tentunya menjadi kemenarikan yang paling menonjol. Tidak, mereka bukan menjadi senjata dalam peperangan. Faktanya, mereka menjadi lawan manusia. 

Bagaimana kronologi perang ini? Yuk, simak fakta-faktanya dilansir berbagai sumber!

1. Migrasi burung menimbulkan amarah petani

7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burungilustrasi kehancuran karena burung emu (commons.wikimedia.org/Pickering Brook Heritage)

'Kekalahan perang melawan burung' mungkin menjadi sesuatu yang mengundang tawa apabila kita tidak mengetahui konteks penuhnya. Meskipun begitu, latar belakang terjadinya perang ini bersifat serius.

Artikel jurnal berjudul 'Feathered foes: Soldier settlers and Western Australia's Emu War of 1932' yang ditulis oleh Murray Johnson menjelaskan bahwa kampanye 'Grow More Wheat' diluncurkan Perdana Menteri Australia ke-9 James Scullin untuk menghadapi dampak Depresi Besar (The Great Depression). Kampanye ini disambut petani dengan semangat dan tindakan langsung. Akan tetapi, janji pemerintah federal untuk membayar mahal per gantang gandum tidak ditepati.

Harga gandum makin turun dan pada tahun 1932, migrasi lebih dari 20 ribu burung emu menjadi ancaman tambahan bagi petani Australia Barat. Mengutip History of Yesterday, burung-burung ini menggunakan kakinya yang kuat untuk menghancurkan pagar yang mengelilingi lahan pertanian. Mereka menginjak dan memakan gandum, serta 'membuka' jalan masuk bagi kelinci yang juga merupakan hama.

Jumlah petani Australia Barat yang dulunya merupakan veteran Perang Dunia I tidak sedikit. Belajar dari pengalaman perang, mereka menilai bahwa penggunaan senapan mesin (machine gun) menjadi satu-satunya cara untuk melawan puluhan ribu burung ini. Oleh karena itu, mereka meminta pertolongan Menteri Pertahanan Australia saat itu, Sir George Pearce. Ia setuju, dengan catatan bahwa perang ini dilakukan oleh tentara, bukan petani.

2. Awal perang diwarnai sikap optimistis

7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burungilustrasi Sir George Pearce (commons.wikimedia.org/Naval Historical Collection)

Sikap optimistis sangatlah baik asalkan tidak berlebihan. Dalam kasus Perang Emu, berbagai pihak yang terlibat menunjukkan sikap optimistis yang kelewat batas.

Sir George Pearce percaya diri dengan kampanye militer ini, sampai-sampai ia menugasi sinematografer dari Fox Movietone untuk merekam momen penting dalam Perang Emu. Listverse menyebutkan bahwa aksi ini menjadi bentuk propaganda agar dirinya dipandang sebagai pahlawan.

Kepercayaan diri juga dirasakan oleh Kolonel Hoad yang meminta seratus kulit emu, yang bulunya digunakan untuk menghiasi koleksi topinya. Hal ini menjadi ironis karena kita mengetahui bahwa perang ini dimenangkan oleh burung emu.

3. Langsung mengalami kegagalan karena hujan

7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burungilustrasi hujan (unsplash.com/Eugene Triguba)

Mayor G.P.W. Meredith dari Artileri Kerajaan Australia memimpin operasi ini. Ia ditemani Sersan McMurray dan Penembak O'Halloran dengan dua senapan mesin dan 10 ribu peluru. Dari segi perlengkapan, tidak dapat dimungkiri bahwa mereka sudah siap. Namun, serangan ini langsung mengalami kegagalan karena hujan.

Akibat hujan lebat, burung emu meninggalkan ladang gandum. Sebulan kemudian, tepatnya bulan November, kelompok burung emu kembali untuk mencari makan.

Baca Juga: Rahasia di Balik Iowa Fluffy Cow, Sapi Viral yang Imut

4. Serangan pertama jauh dari kata berhasil

7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burungilustrasi tentara dalam Perang Emu (commons.wikimedia.org/Wazee Digital)

Tanggal 2 November, Meredith dan rekannya kembali mencoba untuk melakukan penyerangan di Campion. Terdapat kurang lebih 40 sampai 50 burung emu, tetapi mereka berada di luar jangkauan efektif senapan mesin. Untuk menghadapi situasi tersebut, Meredith melaksanakan strategi untuk mengejar kawanan burung emu ke arah penembak.

Sersan McMurray membidik dan menembak dari jarak seribu meter. Tembakan pertama gagal sedangkan tembakan kedua berhasil membunuh beberapa burung emu. Kebanyakan burung tersebut berhasil melarikan diri. Jadi, pembunuhan ini tidak dapat dikatakan 'berhasil'.

5. Hari ketiga melibatkan seribu burung emu, tapi hanya belasan yang mati

7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burungilustrasi Perang Emu (commons.wikimedia.org/Pickering Brook Heritage)

Dua hari setelah serangan yang berakhir dengan kegagalan, penembak yang tersembunyi senang ketika lebih dari seribu burung emu berjalan menuju arah mereka. Posisi penembak O'Halloran berada di belakang tembok bendungan yang tinggi.

O'Halloran menunggu sampai burung emu tersebut berada di jarak yang sangat dekat. Strategi ini masuk akal karena mereka pernah mengalami kegagalan saat menembak dari jarak jauh. Lantas, apakah taktik ini berhasil? Jawabannya adalah tidak.

Oke, tembakan pertama oleh O'Halloran memang membunuh belasan burung emu. Akan tetapi, senapan mesin ini macet sehingga tidak dapat melanjutkan proses menembak lebih lanjut. Kawanan burung emu berhasil melarikan diri. Alhasil, tim Meredith kembali menelan pil pahit.

6. Operasi militer sempat diberhentikan

7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burungilustrasi Perang Emu (commons.wikimedia.org/Pickering Brook Heritage)

Setelah operasi militer diberhentikan, Meredith yang frustrasi berkomentar,

"Jika kita memiliki divisi militer dengan kemampuan bertahan hidup dari peluru seperti burung-burung ini, militer tersebut dapat menghadapi pasukan mana pun di dunia. Mereka mampu menghadapi senapan mesin dengan kekebalan layaknya tank."

Ucapan yang dikutip situs The Hong Kong University of Science and Technology merujuk pada kemampuan burung emu untuk bertahan hidup. Ternyata, dibutuhkan rata-rata lebih dari sepuluh peluru untuk menumbangkan satu burung emu.

Para petani tetap ingin agar perang ini dimenangkan oleh militer. Dengan kata lain, mereka tidak menerima alasan kegagalan Meredith dan rekannya. Oleh karena itu, serangan terhadap burung emu kembali dilakukan pada 13 November.

Dari tanggal tersebut sampai tiga minggu berikutnya, Meredith mengklaim telah menembak mati 986 burung dengan 9.860 peluru. Ia menambahkan bahwa 2.500 burung emu lainnya mati karena luka.  Walaupun begitu, artikel jurnal oleh Murray Johnson menilai bahwa angka tersebut kurang kredibel. Sebab, tidak ada cara yang akurat untuk mengetahui jumlah burung yang terluka.

7. Perang dimenangkan oleh burung emu

7 Fakta Emu War, ketika Manusia Kalah Perang Lawan Burungilustrasi burung emu (unsplash.com/Melissa Keizer)

Masyarakat merasa geram ketika melihat reportase media terkait burung emu yang berusaha melarikan diri dan burung yang mati dibunuh. Mereka bersimpati dengan kawanan burung ini.

The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa pasukan tentara tidak lagi melakukan serangan meskipun para petani meminta bantuan pada 1934, 1938, dan 1943. Burung emu pun memenangkan peperangan.

Perang Emu tidak hanya mendapatkan kecaman dari publik, tetapi juga sindiran dari berbagai pihak. Baik media massa maupun politikus memberikan sindiran. Sebagai contoh, ketika ditanyakan apakah medali kehormatan akan diberikan. A.E. Green selaku anggota parlemen mengatakan bahwa medali kehormatan harus diberikan kepada pihak burung emu yang memenangkan setiap pertempuran.

Itulah fakta-fakta menarik mengenai Perang Emu di Australia. Bagaimana pendapat kamu tentang perang yang unik ini?

Baca Juga: 7 Fakta Unik Burung Emu, Burung Raksasa dengan Sayap Mini

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya