5 Fakta Menarik Perayaan Kwanzaa, Festival Keturunan Afrika-Amerika

Oprah dan Chuck D juga merayakannya lho

Warga Afrika-Amerika memiliki cara tersendiri untuk merayakan perpaduan budaya yang mereka miliki. Mereka merayakannya dengan sebuah pesta dan kumpul bersama dengan keluarga yang disebut dengan Kwanzaa.

Bukan hanya sekadar liburan dan melakukan tradisi harian, dalam perayaan ini juga terdapat nilai-nilai prinsip yang dipegang teguh oleh setiap anggota. Dikutip dari nationaltoday, perayaan ini dirayakan oleh 4% orang Amerika. Diantara 4 % tersebut terdapat selebriti papan atas juga merayakan perayaan tersebut seperti Oprah, Maya Angelou, Synthia Saint James, Angelina Jolie serta Chuck D. 

Apa sih Perayaan Kwanzaa itu? Berikut ulasannya.

1. Pengertian

5 Fakta Menarik Perayaan Kwanzaa, Festival Keturunan Afrika-Amerikailustrasi Perayaan Kwanzaa (pexels.com/Greta Hoffman)

Perayaan yang dirayakan setiap tanggal 26 Desember hingga 1 Januari ini, berasal dari ungkapan matunda ya kwanza yang berarti buah sulung, berdasarkan nationaltoday. Ungkapan tersebut berasal dari bahasa Swahili, bahasa yang banyak dipakai di Afrika. Buah sulung sendiri juga berarti panen di Afrika.

Perayaan buah sulung sendiri sudah ada sejak Mesir Kuno dan Nubia yang kemudian berkembang secara makna yang berarti kehidupan dan perjuangan. Oleh karena itu, perayaan buah sulung diciptakan kembali dalam perayaan orang Afrika ataupun Amerika keturunan Afrika.

Namun dikutip dari britannica, kwanza juga berarti pertama dan penambahan huruf a bertujuan memiliki tujuh huruf karena perayaan ini dilakukan selama tujuh hari.

2. Sejarah

5 Fakta Menarik Perayaan Kwanzaa, Festival Keturunan Afrika-Amerikailustrasi Perayaan Kwanzaa (pexels.com/Askar Abayev)

Penciptaan Kwanzaa dilakukan pada tahun 1966 dan dicetuskan olah seorang profesor California State University bernama Dr. Maulana Karenga. Namun perayaannya baru dimulai di tahun 1997. Perayaan ini dilatarbelakangi setelah adanya kerusuhan Watts yang terjadi di Los Angeles. Beliau kemudian membangun sebuah organisasi untuk memperkuat komunitas Afrika-Amerika.

Dalam pembentukkannya terdapat tujuh prinsip yang diterapkan yaitu Umoja (persatuan), Kujichagulia (penentuan nasib sendiri), Ujima (kerja kolektif dan tanggung jawab), Ujamaa (ekonomi koperasi), Nia (Tujuan), Kuumba (kreativitas), dan Imani (iman).

Tak hanya prinsip, perayaan ini juga disimbolkan dalam tujuh barang yaitu mazao (hasil panen), mkeka (alas piring), vibunzi (bulir jagung), mishumaa saba (tujuh) merujuk pada tujuh lilin, kinara (tempat lilin), kikombe cha umoja (cangkir atau piala persatuan), dan zawadi (hadiah).

Baca Juga: 7 Makanan yang Pantang Dimakan saat Perayaan Imlek, Kenapa?

3. Makna simbol

5 Fakta Menarik Perayaan Kwanzaa, Festival Keturunan Afrika-Amerikailustrasi Perayaan Kwanzaa (pexels.com/RDNE Stock project)

Telah disinggung sebelumnya, bahwa perayaan ini memiliki beberapa simbol yang memiliki makna di antaranya:

  1. Mazao berarti hasil panen seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan yang memiliki lambang pekerjaan. Mazao akan diletakkan dalam mkeka.
  2. Mkeka berarti alas piring yang terbuat dari jerami atau kain yang asalnya dari Afrika. Hal ini menjadi lambang landasan sejarah dan tradisional untuk membangun kehidupan. 
  3. Vibunzi yang berarti bulir jagung yang memiliki lambang reproduksi anak serta harapan masa depan keluarga.
  4. Mishumaa saba berarti tujuh yang tercermin tujuh lilin sebagai simbol menciptakan kembali kekuatan matahari serta memberikan cahaya.
  5. Kinara berarti tempat lilin yang memiliki lambang nenek moyang yang pernah hirup dan memahami permasalahan manusia serta bersedia melindungi keturunannya.
  6. Kikombe cha umoja merupakan cangkir khusus untuk ritual persembahan anggur kepada dewa. Kikombe cha umoja diberikan kepada keluarga atau tamu sebagai bentuk meningkatkan persatuan.
  7. Zawadi berarti hadiah yang diberikan pada hari ketujuh sembari meresapi makna imani. Hadiah memiliki makna dorongan untuk tumbuh, menentukan nasib sendiri, pencapaian dan kesuksesan.

4. Peletakkan lilin dan maknanya

5 Fakta Menarik Perayaan Kwanzaa, Festival Keturunan Afrika-Amerikailustrasi Perayaan Kwanzaa (pexels.com/RDNE Stock project)

Tujuh lilin yang telah disebutkan sebelumnya terdiri dari tiga warna yaitu merah, hijau, dan hitam dan diletakkan sesuai aturan dengan memiliki makna tersendiri. 

Warna merah berarti warna shango yang berarti dewa api, guntur, kilat yang mewakili perjuangan menentukan nasib sendiri dan kebebasan. Hitam berarti manusia, bumi dan sumber kehidupan yang melambangkan harapan keyakinan dan kreativitas. Sedangkan hijau melambangkan bumi yang memberi kehidupan.

Selain makna, lilin ini juga memiliki simbol tersendiri. Lilin hitam simbol persatuan, dasar kesuksesan dinyalakan pada 26 Desember. Tiga lilin warna merah melambangkan kujichagulia, ujamaa dan kuumba yang terletak di sebelah kiri. Tiga lilin warna hijau melambangkan nia, ujima dan imani diletakkan di sebelah kanan.

5. Tradisi

5 Fakta Menarik Perayaan Kwanzaa, Festival Keturunan Afrika-Amerikailustrasi Perayaan Kwanzaa (pexels.com/Askar Abayev)

Secara tradisi, perayaan ini dilakukan dengan berkumpul bersama dengan keluarga. Nyanyian dan tarian menjadi cara untuk merayakannya namun adapula jamuan, pembacaan puisi serta genderang Afrika. Namun hal yang tidak boleh ditinggal adalah menyalakan lilin dengan memaknai prinsip-prinsip Kwanzaa.

Setiap malam pada tanggal 26 Desember hingga 1 Januari, anak dalam keluarga bertugas menyalakan lilin. Di mana pada malam itu, lilin yang dinyalakan hanya 1 lilin setiap hari. Setelah itu anggota keluarga membahas prinsip-prinsip budaya Afrika yang bisa memperkuat komunitas Afrika-Amerika.

Dengan pakaian tradisional Afrika, perayaan tersebut terasa lebih bermakna bagi keluarga dan diri sendiri. Perayaan ini tak hanya dilakukan untuk mempersatukan orang Afrika-Amerika tapi juga meningkatkan nilai-nilai diri.

 

 

Baca Juga: 5 Tradisi Tahun Baru pada Masa Peradaban Kuno

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

Hi 🙋‍♀️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya