6 Perbedaan Tulang Keras dan Tulang Rawan, Beda Fungsi dan Penyakitnya

Bagian paling penting yang harus dijaga

Tulang dikenal sebagai bagian tubuh yang keras namun ternyata tak semua tulang keras. Dibandingkan dengan tulang keras, tulang rawan memiliki kelenturan tersendiri. Tak hanya tingkat kekerasan, tulang keras dan tulang rawan juga memiliki perbedaan yang bisa dirasakan oleh manusia.

Mulai dari komponen penyusun hingga fungsinya, tulang keras dan tulang rawan memiliki perbedaan. Selain itu, perbedaan ini juga berdampak pada penyakit yang ditimbulkan jika tulang tersebut cedera. Yuk simak, apa saja perbedaan antara tulang keras dan tulang rawan.

1. Komponen penyusun

6 Perbedaan Tulang Keras dan Tulang Rawan, Beda Fungsi dan Penyakitnyailustrasi tulang (pixabay.com/Ulrike Leone)

Tulang keras merupakan kombinasi sel hidup dan mati yang tertanam dalam matriks. Matriks tersebut memiliki komponen organik dan anorganik yaitu kolagen, protein, kalsium, dan fosfor sebagai material tubuh pembentuk tulang keras.

Bagian dalam disebut dengan jaringan spons berpori yang menampung sumsum tulang dan pembuluh darah. Semua komponen tersebut membentuk jaringan ikat yang kuat.

Sedangkan tulang rawan terdiri dari sel kondrosit yang menghasilkan matrik ekstraseluler yang terdiri dari serat kolagen, proteoglikan dan serat elastin. Setiap jenis tulang rawan memiliki komponen dengan proporsi berbeda serta tidak mengandung pembuluh darah.

Berbeda dengan tulang keras, komponen penyusun tulang rawat membentuk jaringan ikat yang fleksibel. Dimana protein dan sugar adalah bahan pembentuk dari tulang rawan.

2. Jenis-jenis tulang

6 Perbedaan Tulang Keras dan Tulang Rawan, Beda Fungsi dan Penyakitnyailustrasi tulang (unsplash.com/Joyce McCown)

Tulang diklasifikasikan menjadi tipe panjang, pendek, datar, tidak teratur, sesamoid dan sutural. Sebagian besar tulang tungkai adalah tulang panjang yang memiliki ciri batang panjang dan struktur yang melengkung. Contohnya termasuk femur, tibia, fibula, humerus, ulna, dan radius.

Sedangkan tulang pendek memiliki panjang dan lebar yang sama dan terdapat di pergelangan kaki dan pergelangan tangan. Tulang pipih tipis dan melengkung dan berada di tengkorak dan tulang dada. Tulang tidak beraturan ditemukan di daerah tulang belakang dan pinggul.

Tulang sesamoid berkembang di tendon dan paling sering ditemukan di tempurung lutut, telapak tangan, dan telapak kaki. Tulang sutural sangat kecil dan terletak di sutura antara tulang tengkorak namun bentuknya bisa berbeda pada setiap orang.

Sedangkan jenis tulang rawan meliputi tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastis. Tulang rawan hialin adalah tulang paling banyak dan ditemukan terutama di saluran bronkial, laring, hidung, dan trakea, di ujung tulang panjang dan di kerangka embrionik.Tulang rawan hialin berfungsi untuk memberikan struktur dan gerakan halus.

Tulang rawan fibrosa adalah bentuk tulang rawan keras yang ditemukan di lokasi  cakram intervertebralis dan persendian, seperti yang ditemukan di lutut dan pinggul. Selain itu, tulang ini juga memberikan kekakuan dan struktur pada struktur yang terpasang. Tulang rawan elastis lebih elastis dan hadir di telinga luar, tabung pendengaran, dan epiglotis.

3. Memiliki fungsi berbeda

6 Perbedaan Tulang Keras dan Tulang Rawan, Beda Fungsi dan Penyakitnyailustrasi tulang (pixabay.com/Alexa)

Dari perbedaan tipe tersebut, beda pula fungsi dari kedua tulang ini. Kalau tulang keras memiliki fungsi melindungi tubuh dari kerusakan mekanis. Misalnya, tengkorak melindungi otak, dan tulang rusuk melindungi organ dalam, dan seterusnya. 

Tulang keras juga membantu pergerakan tubuh karena otot rangka melekat pada tulang serta membentuk kerangka tubuh. Selain itu juga menyimpan mineral, dan memproduksi darah merah dan sel darah putih serta sumsum tulang kuning yang juga mengandung sel adiposa untuk menyimpan energi.

Sedangkan tulang rawan berfungsi untuk mengurangi gesekan pada persendian, mendukung saluran pernapasan dengan menopang saluran trakea dan bronkial. Serta bertindak sebagai peredam kejut antara tulang yang menahan beban dan menjaga bentuk dan kelenturan telinga, hidung dan bagian yang lain.

4. Struktur dalam tulang

6 Perbedaan Tulang Keras dan Tulang Rawan, Beda Fungsi dan Penyakitnyailustrasi tulang (pixabay.com/Paul Brennan)

Dari fungsi tersebut tulang dibagi lagi dalam struktur yang berbeda-beda. Tulang keras terdiri dari osteoblas  atau sel progenitor, osteosit atau sel tulang dewasa dan osteoklas atau sel besar yang memecah jaringan tulang untuk pertumbuhan dan perbaikan. Tulang keras sangat vaskularisasi atau dapat mengalirkan darah dari atau ke jantung melalui pembuluh darah.

Sedangkan tulang rawan terdiri dari kondroblas, sel prekursor, kondrosit dan matriks padat kolagen dan serat elastis, di mana kondrosit dewasa tertanam. Tulang rawan bersifat avaskular atau tidak bisa membawa aliran darah dan kompononen lainnya karena tak terdapat pembuluh darah.

5. Serat penutup

6 Perbedaan Tulang Keras dan Tulang Rawan, Beda Fungsi dan Penyakitnyailustrasi tulang (pixabay.com/StockSnap)

Tulang keras membentuk sebagian besar kerangka aksial dan apendikular dengan ditutup dengan Periostium yang kaya akan ujung saraf sensorik.

Sedangkan tulang rawan adalah komponen yang jauh lebih lunak dan lebih lentur. Tulang ini banyak ditemukan di antara sendi tulang (tulang rawan artikular), di sepanjang saluran pernapasan dan di beberapa tempat lain yang membutuhkan kelenturan. Tulang ini ditutup dengan Perikondrium tetapi tidak mengelilingi kartilago artikular.

6. Jenis penyakit juga berbeda

6 Perbedaan Tulang Keras dan Tulang Rawan, Beda Fungsi dan Penyakitnyailustrasi tulang (pixabay.com/Dr. Manuel González Reyes)

Gangguan tulang keras yang paling umum adalah osteoporosis yang artinya kepadatan mineral tulang berkurang. Hal ini mengakibatkan meningkatkan kemungkinan patah tulang, osteosarcoma atau kondisi kanker tulang, osteomyelitis yang merupakan infeksi pada sumsum tulang dan osteogenesis imperfekta yang merupakan kelainan genetik.

Sedangkan pada tulang rawan umum terjadi osteoartritis atau suatu kondisi di mana tulang rawan menipis yang dapat mengakibatkan gesekan antar tulang. Ada pula achondroplasia yang menyebabkan dwarfisme, costochondritis atau radang tulang rawan di tulang rusuk yang dapat mengakibatkan nyeri dada.

Serta chondrodystrophies yang merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh gangguan pertumbuhan tulang rawan dan pengerasan tulang rawan.

Walaupun sama-sama tulang, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini berhubungan dengan beda komponen penyusun serta fungsi terhadap tubuh manusia.

Baca Juga: Studi: Manusia Lebih Berempati pada Hewan Dibanding Sesama Manusia

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya