Arkeolog Pertanyakan Klaim Gunung Padang sebagai Bangunan Tertua

Makalahnya dianggap lemah

Menurut laporan The Guardian, para arkeolog disebut membantah laporan yang menyebut bahwa situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat sebagai piramida paling kuno di dunia, yang berusia lebih dari 25.000 tahun.

Pemetaan menunjukkan bahwa Stonehenge dan piramida besar tertua di Mesir baru berusia beberapa ribu tahun. Sedangkan pemegang rekor sebelumnya, monumen batu Göbekli Tepe di Turki diperkirakan sekitar 11.000 tahun. Meski begitu, situs Gunung Padang diklaim memiliki perkiraan usia yang lebih tua dari rekor-rekor sebelumnya.

"Bukti dari Gunung Padang menunjukkan bahwa praktik konstruksi yang canggih sudah ada, bahkan sebelum pertanian ditemukan," klaim Archaeological Prospection.

Pernyataan tersebut sontak menjadi berita utama di seluruh dunia. Meski begitu, klaim tersebut juga memunculkan reaksi keras dari banyak arkeolog yang mengatakan bahwa tidak ada bukti yang disajikan tim yang membenarkan kesimpulan dari kepurbakalaan Gunung Padang itu.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Gunung Tangkuban Perahu, Kisah Legenda Sangkuriang

Alasan penolakan

Arkeolog Pertanyakan Klaim Gunung Padang sebagai Bangunan TertuaPeta Budaya Kemendikbud

Para peneliti berpendapat bahwa pemukiman di sana mungkin baru dibangun sekitar 6.000 hingga 7.000 tahun lalu. Menurut Arkeolog di Cardiff University, Flint Dibble, data yang disajikan dalam makalah klaim usia Gunung Padang tersebut tidak memberikan dukungan terhadap kesimpulan akhir bahwa pemukiman tersebut sudah sangat tua.

Gunung Padang terletak di antara perkebunan pisang dan teh dengan ketinggian hampir 3.000 kaki di atas permukaan laut. Tempat ini terdiri dari serangkaian teras, berada di atas gunung berapi yang sudah punah.

Pecahan tembikar menunjukkan bahwa situs tersebut berusia sekitar ribuan tahun. Danny Hillman Natawidjaja, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berargumen bahwa penggunaan radar penembus tanah menunjukkan bahwa di bawah bangunan utama terdapat beberapa benda buatan manusia yang telah dipahat dengan cermat.

Tim melaporkan bahwa sampel tanah yang diambil dari material yang dibor di bawah situs tersebut berumur 16.000 hingga 27.000 tahun. Namun sebuah penelitian baru memperkirakan bahwa itu berusia sekitar 8.000 tahun.

Penelitian tersebut juga mengklaim bahwa Gunung Padang memiliki bukti jelas bahwa pembangunannya dapat ditelusuri kembali ke 25.000 tahun atau lebih, saat Bumi masih berada di zaman es terakhir.

Namun klaim tersebut telah ditolak oleh Dibble dan peneliti lainnya. Mereka menyatakan bahwa Danny dan timnya tidak memberikan bukti bahwa material yang terkubur itu adalah buatan manusia.

Mereka mengatakan bahwa benda tersebut mungkin berusia lebih dari 20.000 tahun, namun mungkin berasal dari alam karena tidak ada bukti keberadaan manusia –seperti pecahan tulang atau artefak– di dalam tanah.

“Jika kamu pergi ke Istana Westminster dan meneliti tujuh meter ke dalam tanah dan mengambil sampel tanah, kamu mungkin memperkirakan umurnya adalah 40.000 tahun,” kata Dibble.

Namun bukan berarti Istana Westminster dibangun 40.000 tahun lalu oleh manusia purba. Artinya, ada karbon di bawah sana yang berumur 40.000 tahun, tambahnya.

Sementara itu Danny menyebut bahwa pengamatan yang menjadi landasan penelitian didukung oleh analisis paparan yang cermat termasuk penebangan dinding parit, studi pengeboran inti, dan survei geofisika yang komprehensif dan terintegrasi.

"Ini benar-benar lemah dan saya pikir sangat masuk akal jika makalah ini diselidiki. Itu tidak layak untuk dipublikasikan dan saya tidak akan terkejut jika akhirnya ditarik kembali," ujar Farley.

Baca Juga: 9 Artefak Kuno Paling Misterius yang Pernah Ditemukan

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya