Berapa Berat Bumi Beserta Isinya?

Tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan ini

Intinya Sih...

  • Bumi memiliki massa sekitar 5.9722×10^24 kilogram atau sekitar 13,1 septillion pon, dengan sedikit fluktuasi karena penambahan debu luar angkasa dan gas atmosfer.
  • Para fisikawan menggunakan hukum gravitasi Newton dan nilai G untuk mengukur massa Bumi, yang diperoleh dari eksperimen Cavendish pada tahun 1797.
  • Bobot Bumi saat ini dihitung menggunakan nilai G sebagai 6,67430 x 10^-11 m3 kg-1 s-2, tetap setara dengan 13,1 septillion pon.

Sebagai makhluk yang tinggal di bumi, kita tentu memiliki keterikatan yang dalam terhadap planet yang kita tinggali ini. Oleh karena itu, beragam upaya dilakukan oleh manusia untuk lebih mendalami dan memahami bumi melalui berbagai disiplin ilmu.

Meski begitu, pengetahuan manusia tentang bumi juga sejatinya masih belum  menyeluruh, termasuk tentang berat asli dari Bumi. Bumi diketahui menyimpan segala sesuatu, mulai dari batuan keras dan mineral hingga jutaan spesies makhluk hidup, dan ditutupi oleh banyak sekali struktur alami maupun buatan manusia.

Jadi berapa berat Bumi, termasuk yang ada di dalamnya? Tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan ini. Sama seperti berat manusia di Bulan yang jauh lebih ringan dibandingkan di Bumi.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Gempa di Planet Bumi?

Massa Bumi sekitar 13,1 septillion pon

Berapa Berat Bumi Beserta Isinya?ilustrasi bumi (pexels.com/Cup of Couple)

Mengutip dari situs Live Science, menurut Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), massa bumi adalah 5.9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septillion pon. Jumlah ini setara dengan sekitar 13 kuadriliun piramida Khafre di Mesir, yang beratnya sekitar 10 miliar pon (4,8 miliar kilogram).

Massa Bumi sedikit berfluktuasi karena penambahan debu luar angkasa dan gas yang keluar dari atmosfer kita, namun perubahan kecil ini tidak akan mempengaruhi Bumi selama miliaran tahun.

Namun, para fisikawan di seluruh dunia masih belum sepakat mengenai angka desimal. Untuk mencapai angka total tersebut bukanlah tugas yang mudah. Saat mengukur Bumi, para ilmuwan harus melakukan triangulasi massa menggunakan benda-benda terukur lainnya.

Komponen pertama adalah hukum gravitasi Isaac Newton, kata Stephan Schlamminger, ahli metrologi di US National Institute of Standards and Technology. Segala sesuatu yang bermassa juga mempunyai gaya gravitasi, artinya setiap dua benda akan selalu mempunyai gaya di antara keduanya.

Hukum gravitasi universal Newton menyatakan bahwa gaya gravitasi antara dua benda (F) dapat ditentukan dengan mengalikan massa dari masing-masing benda (m₁ dan m₂), membaginya dengan jarak antara pusat benda yang dikuadratkan (r²), lalu mengalikan angka tersebut dengan konstanta gravitasi (G), atau dikenal sebagai kekuatan gravitasi intrinsik atau F=G((m₁ x m₂)/r²).

Eksperimen Cavendish

Dengan persamaan ini, para ilmuwan secara teoritis dapat mengukur massa Bumi dengan mengukur gaya gravitasi planet pada suatu benda di permukaan Bumi. Tapi masalahnya, tidak ada yang bisa menemukan nomor G.

Kemudian, pada tahun 1797, fisikawan Henry Cavendish memulai apa yang dikenal sebagai “eksperimen Cavendish”. Dengan menggunakan benda yang disebut keseimbangan torsi, yang terdiri dari dua batang berputar yang dilekatkan pada bola timah, Cavendish menemukan jumlah gaya gravitasi antara kedua himpunan tersebut dengan mengukur sudut pada batang, yang berubah ketika bola yang lebih kecil tertarik ke batang yang lebih besar.

Mengetahui massa dan jarak antar bola, Cavendish menghitung bahwa G=6,74 × 10−11 m3 kg–1 s−2. The International Science Council's Committee saat ini mencantumkan G sebagai 6,67430 x 10-11 m3 kg-1 s-2 .

Para ilmuwan sejak itu menggunakan G untuk menghitung massa bumi menggunakan objek lain. Tercatat, bobot Bumi saat ini adalah 13,1 septillion pon.

Baca Juga: 5 Cara Hewan Mendeteksi Gempa Bumi Sebelum Manusia, Menakjubkan!

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya