Es Kutub Utara Mencair, Periode "Bebas Es" Segera Dimulai

Jumlah es capai titik terendah

Intinya Sih...

  • Es laut Arktik menyusut lebih dari biasanya di musim panas dan membeku kembali dalam jumlah yang lebih kecil di musim dingin
  • Periode bebas es pertama di Arktik dapat terjadi pada dekade ini, menurut studi ilmuwan Universitas Colorado Boulder
  • Prediksi bahwa es musim panas di Arktik akan menyusut menjadi sekitar 24 persen dari ukurannya pada tahun 2023 pada tahun 2030-an

Es laut Arktik diketahui secara alami menyusut di musim panas dan membeku kembali di musim dingin. Namun sebuah studi baru menemukan bahwa wilayah tersebut berpotensi "bebas es" hanya dalam 10 tahun.

Melansir dari laman Daily Mail, sebuah tim ilmuwan di Universitas Colorado Boulder menemukan bahwa es telah mencair lebih banyak dari biasanya di musim panas dan membeku kembali dalam jumlah yang lebih kecil di musim dingin.

Baca Juga: 5 Fakta Mengagumkan dari Kutub Utara, Tak Punya Zona Waktu!

Periode "bebas es"

Mereka menyimpulkan bahwa periode bebas es pertama di Arktik dapat terjadi pada dekade ini dan penurunannya hampir 25 persen.

Lebih sedikit es mengartikan bahwa lautan akan memanas lebih cepat, mencairkan lebih banyak lapisan es dan berkontribusi terhadap gelombang panas di daratan.

Es laut biasanya mencapai titik terkecilnya pada pertengahan September, setelah suhu di musim panas membuatnya mencair dan akan kembali beku jika musim sudah berganti.

Ini menjadi perubahan tahunan yang normal antara musim panas dan musim dingin karena es secara alami mencair dan membeku kembali.

Namun persentase es di musim panas dan musim dingin semakin mengecil, menurut temuan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA).

Terus menyusut

Es Kutub Utara Mencair, Periode Bebas Es Segera DimulaiIlustrasi gunung es di Kutub Utara (Vecteezy/Wim Hoek)

Pada 19 September 2023, wilayah tersebut memiliki luas es minimum terendah keenam sejak NASA mulai melacaknya dengan satelit. Sekitar waktu yang sama di Kutub Selatan, ketika es seharusnya mencapai puncaknya, NASA mencatat suhu maksimum terkecil di kawasan itu dalam sejarah.

Meski ini bukan tren baru, namun tampaknya keadaan semakin memburuk. Pasalnya es laut Arktik telah menyusut setidaknya sejak tahun 1978, ketika NASA mulai mengamatinya dengan satelit.

Berdasarkan analisis baru, penulis penelitian memperkirakan bahwa kondisi bebas es pertama mungkin terjadi pada September sekitar 2020-an atau 2030-an.

Tapi "bebas es" yang dimaksud di sini, tidak berarti 100 persen bebas es. Artinya, lautan hanya mempunyai luas lapisan es kurang dari satu juta kilometer persegi (sekitar 386.000 mil persegi).

Meski kedengarannya sangat banyak, tetapi bahkan pada tahun 2023, es laut Arktik menutupi 1,63 juta mil persegi atau 4,23 juta kilometer persegi.

Jadi berdasarkan prediksi mereka, es musim panas di Arktik akan menyusut menjadi sekitar 24 persen dari ukurannya pada tahun 2023 pada tahun 2030-an.

Tidak dipengaruhi gas rumah kaca

Es Kutub Utara Mencair, Periode Bebas Es Segera Dimulaiilustrasi emisi gas rumah kaca (unsplash.com/Marcin Jozwiak)

Penyusutan ini tidak bergantung pada skenario emisi, menurut prediksi ahli. Dengan kata lain, es laut Arktik akan berada pada rekor terendah meskipun emisi gas rumah kaca dapat diatasi.

Pada tahun 2067, mereka memperkirakan bahwa Arktik akan lebih sering tidak memiliki es, tidak hanya pada puncak bulan September, tetapi juga pada Agustus dan Oktober.

Namun dalam kasus ini menurut studi yang diterbitkan di jurnal Nature Review Earth & Environment, pengurangan emisi gas rumah kaca akan menunda pencapaian tersebut karena pencairan es di Arktik sangat sensitif dan merespons dengan cepat terhadap perubahan emisi karbon.

Baca Juga: Mengenal Dedalu Arktika, Tanaman Kutub Utara Berumur Panjang

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya