Bukan UFO! NASA Jelaskan Fenomena Awan Bolong di Langit AS

Karena pesawat melewati awan altocumulus

Intinya Sih...

  • Satelit Terra NASA menangkap gambar awan cavum di atas Teluk Meksiko dan lepas pantai Florida
  • Awan cavum disebabkan oleh pesawat yang bergerak melalui tepian awan altocumulus, terdiri dari tetesan air cair yang sangat dingin
  • Pesawat seperti jet penumpang besar, regional, pribadi, militer, dan turboprop dapat menghasilkan awan cavum atau kanal ketika melewati awan altocumulus

Satelit Terra milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), baru-baru ini menangkap gambar langit yang menakjubkan di atas Teluk Meksiko dan di lepas pantai Florida, memperlihatkan beberapa awan bolong, mengutip dari situs Fox Weather.

Foto yang diambil oleh Moderate Resolusi Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Terra milik NASA menunjukkan adanya lingkaran atau elips yang tampak seperti terpotong rapi dari awan.

Ini disebut awan cavum, juga dikenal sebagai awan lubang. Hal ini disebabkan oleh pesawat yang bergerak melalui tepian awan altocumulus, menurut NASA, mengutip penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010 dan 2011 yang dipimpin oleh para ilmuwan University Corporation for Atmospheric Research (UCAR).

Baca Juga: NASA Temukan 'Super Earth' di Zona Layak Huni

Proses terjadinya awan bolong

Agensi penerbangan asal Amerika Serikat itu mengatakan, awan tingkat menengah ini terdiri dari tetesan air cair yang “sangat dingin”. Artinya, tetesan tersebut tetap cair meskipun suhu turun di bawah titik beku air yaitu 32 derajat.

“Supercooling terjadi ketika tetesan air sangat murni dan tidak memiliki partikel kecil, seperti debu, spora jamur, serbuk sari, atau bakteri, yang biasanya membentuk kristal es,” katanya.

Mereka menambahkan bahwa pendinginan super terjadi secara rutin di atmosfer bumi. Awan altocumulus yang menutupi sekitar 8 persen permukaan Bumi pada waktu tertentu, sebagian besar terdiri dari tetesan air cair yang didinginkan hingga suhu sekitar 5 derajat Fahrenheit. Namun, awan yang sangat dingin itu mempunyai batasnya.

“Saat udara bergerak di sekitar sayap dan melewati baling-baling pesawat terbang, sebuah proses yang dikenal sebagai adiabatic expansion telah mendinginkan air dengan suhu tambahan (68 derajat Fahrenheit) atau lebih dan dapat mendorong tetesan air cair ke titik beku tanpa bantuan partikel di udara," jelas NASA.

Terdapat lebih banyak kristal es ketika tetesan cairan terus membeku. Kristal es akhirnya menjadi cukup berat sehingga mulai berjatuhan dari langit, meninggalkan kekosongan di lapisan awan.

Kristal es yang berjatuhan sering terlihat di tengah lubang-lubang tersebut sebagai jalur tipis curah hujan yang tidak pernah mencapai permukaan tanah–disebut virga.

Para ilmuwan UCAR akhirnya menemukan bahwa ketika pesawat–termasuk jet penumpang besar, jet regional, jet pribadi, jet militer dan turboprop–melewati awan, mereka dapat menghasilkan awan cavum atau kanal.

Awan cavum dihasilkan ketika pesawat melintas dengan sudut yang cukup lancip, sedangkan awan kanal dengan jejak virga yang panjang, muncul ketika pesawat melintas dengan sudut yang lebih panjang dan dangkal.

Di Florida, para ilmuwan mengatakan ada banyak peluang bagi pesawat untuk menghasilkan awan cavum karena memasuki kondisi atmosfer yang bisa menghasilkannya–terutama di Bandara Internasional Miami, yang mana terdapat lebih dari 1.000 penerbangan setiap harinya.

Jadi, awan bolong ini bukan disebabkan oleh adanya benda terbang tak dikenal (UFO), melainkan karena pengaruh pesawat atau jet yang melewati awan altocumulus.

Baca Juga: Intip Perubahan Sebelum dan Sesudah IKN Lewat Satelit NASA

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya