Sejarah Penamaan Laut Merah, Beneran Warna Merah?

Citra satelit menunjukkan Laut Merah sebagai garis biru

Citra satelit yang diambil dari luar angkasa menunjukkan Laut Merah sebagai garis biru yang membentang dari utara ke selatan di sepanjang tepi timur laut benua Afrika.

Warna airnya yang biru pekat sangat kontras dengan warna coklat kusam di lanskap sekitarnya, tidak sesuai dengan nama laut yang terkenal itu.

Meski dinamakan Laut Merah, tidak ada warna merah yang teridentifikasi di sana. Lalu kenapa disebut Laut Merah? Mari kita mengungkap asal muasal namanya, menelusuri sejarah, geografi dan legenda yang mengelilingi laut ini.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Alga, Memiliki Ragam Warna!

1. Geografi Laut Merah

Dikutip dari situs Times Now, Laut Merah merupakan laut yang panjang dan sempit, membentang antara timut laut Afrika dan Semenanjung Arab. Ini juga terhubung ke Laut Mediterania melalui Terusan Suez dan ke Samudera Hindia melalui selat Beb el Mandeb.

Laut Merah membentang sekitar 1.200 mil (1.930 kilometer) dari Teluk Suez di utara hingga Teluk Aden di selatan, dan akhirnya terhubung dengan Samudera Hindia.

Lebar maksimumnya adalah 190 mil (305 km) dan kedalaman maksimumnya adalah 9.974 kaki (3.040 meter). Ini mencakup area seluas sekitar 174.000 mil persegi (450.000 km persegi).

Posisinya yang unik, menjadikannya jalur penting bagi perdagangan dan penjualan selama berabad-abad.

Laut Merah terkenal dengan perairan biru jernih, terumbu karang yang indah dan kehidupan laut yang beragam. Ini juga menjadi laut yang paling asin dari semua lautan. Juga dikatakan tidak ada satu sungai pun yang bertemu dengan laut.

2. Sejarah penamaan

Sejarah Penamaan Laut Merah, Beneran Warna Merah?Laut Merah (unsplash.com/Nariman Mosharrafa)

Nama ini memiliki akar kuno yang berasal dari berbagai peradaban yang mengarungi perairan tersebut. Dalam bahasa kuno, Laut Merah disebut dengan nama yang menunjukkan ciri khasnya.

Orang Mesir kuno menyebutnya "Great Green", kemungkinan merujuk pada warna laut pada waktu-waktu tertentu.

Sementara orang Yunani menamakannya "Erythra Thalassa" yang diterjemahkan menjadi "Laut Merah". Kata "Erythre" dalam bahasa Yunani dapat berarti "merah" dan "selatan" dan nama ini kemungkinan besar digunakan untuk menggambarkan lokasi laut di selatan wilayah mereka.

3. Warna asli

Sejarah Penamaan Laut Merah, Beneran Warna Merah?Laut Merah (instagram.com/jenya.rublevskaya)

Berbeda dengan namanya, Laut Merah tidak berwarna merah. Perairannya umumnya berwarna biru, mirip dengan banyak laut yang ada di dunia. Jadi kenapa disebut Laut Merah? Ada beberapa teori dan penjelasan yang selama ini diajukan oleh para ilmuwan.

Salah satu yang populer menyebut bahwa Laut Merah dikaitkan dengan fenomena musiman di mana jenis ganggang atau organisme mikroskopis tertentu berkembang biak dalam air dan memberi warna kemerahan pada laut.

Alga ini adalah Trichodesmium erythraeum. Kadang-kadang juga disebut “serbuk gergaji laut”, merupakan jenis cyanobacteria (bakteri air yang bertahan hidup melalui fotosintesis ) yang termasuk dalam kelompok ganggang biru-hijau, dan bertanggung jawab antara 60-80 persen konversi nitrogen di lautan, menurut NASA Earth Observatory.

T. erythraeum sangat produktif dan ditemukan di sebagian besar lautan tropis dan subtropis di dunia. Tanaman ini tumbuh subur di Laut Merah dan mengalami mekarnya bunga secara berkala, yang terjadi ketika terjadi pertumbuhan populasi yang pesat.

Ketika alga mati, air berubah warna menjadi coklat kemerahan karena alga yang mati menyebar ke seluruh permukaan laut.

Peristiwa alam tersebut mungkin terjadi di masa lampau sehingga laut ini diberi nama berdasarkan warna kemerahan yang terjadi saat musim tertentu.

4. Jalur perdagangan

Sepanjang sejarah, Laut Merah telah menjadi jalur penting untuk perdagangan dan eksplorasi. Orang Mesir kuno, Fenisia dan orang Yunani serta Romawi menggunakan laut ini sebagai jalan raya maritim untuk perdagangan.

Nama Laut Merah tertanam dalam peta, peta laut dan catatan sejarah sehingga semakin memperkuat identitasnya.

Ketika para penjajah dan pedagang menjelajahi perairan ini, nama tersebut tetap ada dan penggunaannya terus berlanjut hingga periode abad pertengahan dan modern.

Terlepas dari pemahaman ilmiah bahwa laut pada dasarnya tidak berwarna merah, makna sejarah dan budaya dari nama tersebut tetap bertahan dan digunakan hingga sekarang.

Baca Juga: Berapa Lama Mamalia Laut Dapat Menahan Napas Dalam Air?

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya