6 Fosil Manusia Purba di Luar Afrika, Bukti Sejarah Migrasi Manusia

Fosil misterius, membingungkan, hingga timbulkan perdebatan

Penemuan fosil manusia purba merupakan pintu sejarah perkembangan kehidupan di masa lalu. Cara hidup, kondisi fisik dan kehidupan sosial budaya manusia zaman dahulu dapat dipelajari dari peninggalan-peninggalan yang ditemukan oleh ahli sejarah.

Para ahli percaya bahwa nenek moyang manusia pertama kali berawal di Afrika. Adanya penemuan fosil manusia purba di luar Afrika sangat menarik karena menjadi petunjuk dari penyebaran manusia ke seluruh bumi.

Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai sejarah manusia kuno dari fosil yang ditemukan di luar Afrika dalam daftar berikut.

1. Homo heidelbergensis

6 Fosil Manusia Purba di Luar Afrika, Bukti Sejarah Migrasi Manusiafosil tengkorak Homo heidelbergensis (commons.wikimedia.org/Green Lane)

Fosil Homo heidelbergensis ditemukan di Heidelberg, Jerman, pada tahun 1907. Jenis manusia ini diketahui berasal dari Afrika, sebelum akhirnya bermigrasi ke Eropa. Dilansir Australian Museum, mereka diperkirakan memiliki tinggi badan mencapai 180 cm dan diduga menjadi leluhur manusia Neanderthal. 

Spesies yang juga disebut Heidelberg man ini mampu memanfaatkan api dengan baik dan terkontrol. Mereka juga salah satu spesies manusia pertama yang berburu hewan-hewan besar, dan membangun gubuk-gubuk sederhana sebagai tempat berlindung. 

Sebelum ditetapkan sebagai spesies tersendiri, jenis manusia ini sempat bikin bingung, dan diklasifikasikan sebagai Homo erectus dan Homo neanderthalensis, karena ciri-ciri fosil yang mirip. Dilansir MILNE Library, setelah penelitian panjang akhirnya para ahli menetapkan Heidelberg man sebagai spesies terpisah.

2. Java Man

6 Fosil Manusia Purba di Luar Afrika, Bukti Sejarah Migrasi Manusiafosil tengkorak Java Man (/commons.wikimedia.org/Netha Hussain)

Java man adalah julukan bagi fosil yang ditemukan di pinggiran sungai Bengawan Solo, Indonesia, pada tahun 1891 oleh Eugène Dubois. Mirip seperti Homo rudolfensis, Java man juga mengalami perdebatan yang cukup rumit tentang jenis, dan kepemilikan fosil.

Awalnya, fosil Java man ini diberi nama ilmiah Pithecanthropus erectus. Spesies ini kemudian berubah nama menjadi Homo erectus. Answers Research Journal melansir bahwa Dubois menganggap spesies ini adalah bukti dari evolusi manusia dari kera menjadi manusia kera, yang mulai berjalan dengan dua kaki.

Selain jenis, fosil ini juga mengalami perdebatan kepemilikan. Dubois yang seorang ilmuan Belanda membawa fosil Java man ke negaranya. Dilansir The New York Times, setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia meminta agar Belanda mengembalikan fosil Java man ke Indonesia. Bukti sejarah penting tersebut ditemukan di Indonesia, sehingga fosilnya menjadi milik negara kita. 

3. Homo Denisova

6 Fosil Manusia Purba di Luar Afrika, Bukti Sejarah Migrasi Manusiafosil gigi Homo denisova (commons.wikimedia.org/Thilo Parg)

Kerangka manusia Denisova ditemukan oleh ahli paleoantropolog asal Rusia. Ia menemukan fosil manusia di pegunungan Altai, tepatnya di gua Denisova, Siberia, pada 2008. Di tahun 2010, pemeriksaan DNA pun dilakukan pada tulang belulang yang diklasifikasikan dalam genus Homo ini. 

National Geographic dan Australian Museum melansir bahwa hasil pemeriksaan DNA menunjukkan bahwa manusia Denisova adalah sepupu dari manusia Neanderthal. DNA mereka juga berkaitan dengan DNA orang-orang Asia saat ini, terutama pada orang-orang Melanesia dan pribumi dari Australia.

Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Penyebaran Manusia Purba, Ini 5 Penjelasannya

4. Penghu man

6 Fosil Manusia Purba di Luar Afrika, Bukti Sejarah Migrasi Manusiafosil rahang Penghu man (commons.wikimedia.org/TaichungJohnny)

Manusia Penghu atau Penghu man adalah jenis manusia kuno pertama yang fosilnya ditemukan di pulau Penghu, Taiwan. Fosil berupa tulang rahang bawah tersebut tak sengaja ditemukan nelayan di jaring ikannya.

ABC melansir, tulang tersebut sempat dijual ke toko barang antik dan dibeli oleh kolektor bernama Kun-Yu Tsai. Pada tahun 2010, Kun-Yu Tsai menyumbangkan tulang tersebut ke Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Alam Taiwan.

Dilansir Daily Mail, tulang yang dinamai Penghu 1 ini tak seperti fosil manusia purba yang umum ditemukan di Asia. Ukuran fosil rahang tersebut besar dengan gigi-gigi yang juga berukuran besar. 

Dilansir Taiwan Today, di lokasi penemuan Penghu 1, juga ditemukan fosil berbagai hewan seperti babi, gajah, anjing, rusa, dan kuda. Seluruh fosil tersebut berasal dari zaman Pleistosen, sekitar 2,6 juta--11.700 tahun lalu.

Karena tampilannya yang lebih primitif, Penghu man dianggap sebagai spesies tersendiri. Keunikan dan penemuannya yang tak terduga ini membuat para peneliti masih kesulitan untuk menentukan nama ilmiahnya.

5. Dmanisi man

6 Fosil Manusia Purba di Luar Afrika, Bukti Sejarah Migrasi Manusiafosil tengkorak Dmanisi man (commons.wikimedia.org/Magnus Manske)

Dmanisi adalah wilayah di mana fosil Homo dminisi, ditemukan. Wilayah yang merupakan situs arkeologi UNESCO ini berada sekitar 93 km dari Tbilisi, ibu kota Georgia. Dilansir Scientific American, banyaknya jenis fosil dan artefak yang ditemukan di wilayah tersebut menunjukkan manusia dari genus Homo telah menyebar ke luar Afrika sejak 1,7 juta tahun lalu.

Sci News melansir ada beberapa tengkorak manusia Dmanisi yang mereka temukan. Uniknya masing-masing fosil memiliki karakteristik yang berbeda. Para ahli bahkan sempat bingung dan merasa bahwa fosil-fosil tersebut berasal dari spesies yang berbeda.

Kebanyakan fosil tersebut sudah kehilangan banyak gigi, bahkan ada yang hanya memiliki satu gigi saja. Salah satu spesimen fosil yang dinamai Skull 5, merupakan satu-satunya fosil tengkorak manusia dewasa yang terawetkan sempurna dan utuh dari zaman Pleistosen awal. 

6. Red deer cave people

6 Fosil Manusia Purba di Luar Afrika, Bukti Sejarah Migrasi Manusiafosil tengkorak red deer cave people dari gua Longlin (commons.wikimedia.org/Animalparty)

Red deer cave people adalah sebutan untuk jenis manusia purba misterius yang fosilnya ditemukan di provinsi Yunan, China, tahun 1989. Fosil dari sekelompok manusia tersebut ditemukan di dua gua berbeda, yaitu gua Maludong (red deer cave) dan gua Longlin, dan diperkirakan berusia sekitar 14.000--11.000 tahun.   

Manusia gua ini diduga merupakan ras hibrida, antara manusia purba dan manusia modern. Dilansir CNN, temuan fosil ini membuat para ahli bingung karena ciri dari tulang-tulangnya. Bentuk tengkoraknya mirip manusia Neanderthal, tapi ukuran otaknya terlalu kecil untuk masuk ke kategori manusia modern. 

Dilansir UNSW Sydney, ukuran tubuh red deer cave people ini juga cukup kecil dibandingkan ukuran standar manusia pramodern dan zaman es. Guardian menyebutkan, selain dari ukuran otak, bentuk gigi geraham, rahang, tulang alis dan hidung fosil-fosil ini juga berbeda dari manusia modern. Fitur-fitur unik tersebut membuat fosil red deer cave people disebut sebagai fosil manusia misterius.

Penemuan fosil manusia di luar Afrika menjadi bukti sejarah perjalanan dan penyebaran berbagai nenek moyang manusia ke seluruh  bumi. Di mana pun kita tinggal saat ini, merupakan hasil dari sejarah panjang tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Kadal, Hewan Purba yang Masih Eksis!

MONICA GRACIA Photo Verified Writer MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya