5 Fakta False Consensus Effect, Tertipu oleh Pikiran Sendiri!

Rahasia di balik keyakinan kita yang sering salah

Pernahkah kamu merasa bahwa orang lain setuju dengan pendapatmu, padahal kenyataannya tidak? Nah, fenomena ini bisa dijelaskan dengan false consensus effect atau efek konsensus palsu.

Fenomena ini adalah kecenderungan untuk melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan pendapat, keyakinan, atau perilaku kita. Sederhananya, kita sering merasa bahwa orang lain memiliki pemikiran dan perilaku yang sama dengan kita, padahal kenyataannya tidak selalu demikian.

Fenomena ini bisa menarik dan memiliki dampak signifikan dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu false consensus effect dan bagaimana cara kerjanya. Berikut adalah lima fakta penting tentang false consensus effect.

1. False consensus effect berlaku universal

5 Fakta False Consensus Effect, Tertipu oleh Pikiran Sendiri!ilustrasi diskusi (pexels.com/SHVETS production)

Penelitian menunjukkan bahwa false consensus effect terjadi di berbagai budaya dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena ini bukan hanya milik satu kelompok orang tertentu, melainkan bagian dari sifat manusia.

Contohnya, orang Amerika mungkin melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan mereka bahwa senjata harus diatur lebih ketat, sementara orang Swiss mungkin melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan mereka bahwa senjata harus legal untuk dimiliki.

Fenomena ini terjadi karena manusia memiliki kebutuhan untuk merasa diterima dan dipahami oleh orang lain. Ketika kita memiliki keyakinan atau pendapat yang tidak populer, kita mungkin merasa terisolasi dan ingin mencari validasi dari orang lain.

2. Keyakinan dan perilaku tidak populer lebih rentan

5 Fakta False Consensus Effect, Tertipu oleh Pikiran Sendiri!ilustrasi media sosial (pexels.com/George Milton)

Semakin tidak populer suatu keyakinan atau perilaku, semakin besar kemungkinan orang untuk melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengannya.

Hal ini mungkin karena orang-orang yang memiliki keyakinan atau perilaku yang tidak populer merasa terisolasi dan ingin mencari validasi dari orang lain.

Misalnya, seorang individu yang percaya bahwa bumi datar mungkin melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan mereka, karena mereka mungkin merasa terisolasi dan ditolak oleh mayoritas yang percaya bahwa bumi bulat.

Baca Juga: 5 Fakta Zeigarnik Effect, Efek Psikologis Tugas yang Belum Selesai

3. Berbagai faktor memicu false consensus effect

5 Fakta False Consensus Effect, Tertipu oleh Pikiran Sendiri!ilustrasi berbincang (pexels.com/Anastasia Lashkevich)

Beberapa faktor yang dapat memicu false consensus effect termasuk:

  • Kepercayaan diri yang tinggi: Orang yang percaya diri pada keyakinan dan pendapat mereka sendiri lebih cenderung melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan mereka.
  • Motivasi untuk melindungi citra diri: Orang yang ingin dilihat secara positif oleh orang lain lebih cenderung melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan keyakinan
  • Heuristik ketersediaan: Orang lebih cenderung mengingat contoh-contoh orang yang setuju dengan mereka daripada contoh-contoh orang yang tidak setuju dengan mereka. Hal ini dapat menyebabkan mereka melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan mereka.

4. Konsekuensi dari negatif false consensus effect

5 Fakta False Consensus Effect, Tertipu oleh Pikiran Sendiri!ilustrasi menangis (pexels.com/Keira Burton)

False consensus effect dapat menyebabkan berbagai macam konsekuensi negatif, seperti:

  • Bias dalam pengambilan keputusan: Orang yang melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain yang setuju dengan mereka mungkin lebih cenderung membuat keputusan yang didasarkan pada asumsi yang salah tentang pendapat orang lain.
  • Polarisasi politik: Orang yang percaya bahwa keyakinan politik mereka dipegang oleh mayoritas mungkin lebih cenderung menolak untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda.
  • Penyebaran informasi yang salah: Orang yang percaya bahwa informasi yang salah dipegang oleh mayoritas mungkin lebih cenderung menyebarkannya kepada orang lain.

5. Mengurangi false consensus effect

5 Fakta False Consensus Effect, Tertipu oleh Pikiran Sendiri!ilustrasi berbincang (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi false consensus effect, seperti:

  • Meningkatkan kesadaran diri: Menjadi lebih sadar akan bias kognitif kamu sendiri dapat membantumu untuk mengidentifikasi dan menantang keyakinan dan pendapat kamu sendiri.
  • Mencari informasi yang beragam: Memaparkan diri kamu pada berbagai sudut pandang dapat membantumu untuk melihat bahwa tidak semua orang setuju dengan kamu.
  • Berhati-hati dalam menyebarkan informasi: Sebelum kamu menyebarkan informasi, pastikan bahwa itu akurat dan dapat dipercaya.

Dengan memahami false consensus effect, kita dapat menjadi lebih sadar akan bias kognitif kita sendiri dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatifnya dalam kehidupan kita. Semoga informasi di atas bermanfaat ya!

 

Baca Juga: 5 Fakta Conformity Effect, Fenomena Psikologi yang Menjebak

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Menulis disaat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya