8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiral

Eland pernah menjadi hewan yang disucikan di Afrika

Eland (Taurotragus oryx) merupakan salah satu spesies antelop terbesar yang hidup di Afrika Timur dan Selatan. Eland terbagi menjadi dua subspesies utama, yakni eland biasa dan eland raksasa. Kedua subspesies ini tumbuh dengan baik di wilayah berbeda di Afrika. Eland biasa lebih menyukai iklim di wilayah timur dan selatan, sedangkan eland raksasa tumbuh subur di wilayah tengah dan barat. 

Jantan dan betina sama-sama memiliki tanduk berbentuk spiral, hanya saja tanduk jantan lebih tebal dan pendek. Mereka biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk diambil kulit, daging, dan susunya, bahkan telah dilakukan domestikasi. Lalu, apa sajakah fakta unik eland?

1. Habitat eland

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pixabay.com/xiSerga)

Seperti yang baru saja disinggung, ada perbedaan antara eland biasa dan eland raksasa, selain penampilannya. Secara geografis, eland biasa tinggal di wilayah timur dan selatan, sedangkan eland raksasa tinggal di wilayah tengah dan barat. Mereka terkadang harus bermigrasi untuk mencari makanan. Hebatnya, mereka dapat bertahan hidup tanpa air karena mampu mempertahankan hidrasi dengan baik.

Dilansir AZ Animals, habitat terbaik bagi eland adalah habitat yang memiliki banyak makanan, dan mereka akan melakukan perjalanan jauh untuk menemukannya. Mereka mampu beradaptasi dengan baik di berbagai wilayah jelajah, termasuk hutan, padang rumput, dan sabana. Mereka merumput secara bersama-sama dalam satu kawanan, meskipun jantan dan betina kerap terpisahkan.

2. Eland adalah herbivora

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pixabay.com/Diane Olivier)

Sebagai hewan herbivora, eland tentu tidak memburu hewan apapun sebagai mangsanya, malah mereka justru yang menjadi incaran predator. Sebaliknya, eland selalu memakan daun dan tanaman berprotein tinggi, dan terpenting dapat mereka makan dengan nyaman. Lebih-lebih, mereka menjelajah selama berbulan-bulan saat musim dingin, dan beradaptasi dengan lingkungannya selama musim hujan ketika menemukan lebih banyak rumput.

3. Spesies antelop terbesar di dunia

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pixabay.com/Liz Charles)

Sebagai antelop yang memiliki tanduk spiral, eland adalah salah satu spesies antelop terbesar di dunia yang hidup di Afrika. Sebetulnya, cukup sulit untuk mengidentifikasi eland dengan spesies antelop lainnya. Namun, mereka adalah yang terbesar setelah kudu. Antara eland dan kudu memang sama-sama spesies antelop yang dominan di Afrika. Hanya saja, kudu jauh lebih tinggi dan lebih berat, tapi jauh lebih kurus.

4. Perbedaan jantan dan betina

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pixabay.com/Cath Longley)

Dilansir Animalia, eland betina memiliki bulu berwarna coklat, sedangkan jantan lebih gelap dengan semburat abu-abu kebiruan. Seiring bertambahnya usia jantan, bulunya menjadi lebih abu-abu. Sementara itu, tanduk jantan memiliki panjang sekitar 43 cm dan tanduk betina sekitar 51 hingga 69 cm.

Selama musim kawin, eland jantan menggunakan tanduknya untuk bergulat dan bertengkar dengan lawannya. Sedangkan betina menggunakan tanduknya untuk melindungi anak-anaknya dari predator. Selain itu, bobot tubuh betina sedikit lebih ringan dibandingkan jantan, yaitu sekitar 1.300 pon, sedangkan jantan sekitar 2.100 pon.

Baca Juga: 7 Fakta Blesbok, Antelop Langka yang Banyak Diburu

5. Hidup berkelompok dan membentuk hierarki

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pixabay.com/Kev)

Eland sering ditemukan dalam kelompok kecil yang berjumlah sekitar 25 hingga 60 ekor. Namun terkadang berkumpul dalam kelompok besar sekitar 500 hingga 1.000 ekor, terutama saat musim hujan. Eland jantan umumnya membentuk kelompok, dan betina juga melakukan hal yang sama, berkumpul dengan anak-anaknya dalam kelompok pengasuhan.

Uniknya, terdapat hierarki dalam kelompok ini, di mana pejantan menentukan akses untuk betina yang berkembang biak, sekaligus tempat untuk mencari makanannya. Spesies ini hidup nomaden, dan meskipun jumlah kawanannya besar, mereka tidak bersifat teritorial dan agresif meskipun antar sesama pejantan. Daripada mengamankan satu tempat sebagai miliknya, mereka lebih memilih berkeliaran dari satu tempat ke tempat lain.

6. Sistem reproduksi dan kekeluargaan

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pixabay.com/xiSerge)

Saat musim kawin, pejantan akan mengejar betina di dataran hijau, untuk menentukan apakah mereka sedang berovulasi dan menguji urinenya. Setelah berpasangan, betina akan hamil selama sekitar 274 hari. Betina dapat melahirkan hingga 2 anak, dan sering kali betina memiliki banyak pasangan seumur hidupnya.

Fase menyusui bayi eland selama sekitar 6 bulan. Induknya bahkan tidak sendirian dalam membesarkan anak-anaknya, mereka mendapat bantuan dari semua kawanannya yang dianggap sebagai keluarga.

7. Telah didomestikasi sebagai sumber pangan

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pixabay.com/xiSerge)

Dilansir Owlcation, manusia mengeksploitasi eland sebagai sumber makanan (atau pangan). Hewan ini dapat menghasilkan beberapa produk dalam jumlah besar, seperti daging dan susu, sekaligus diambil kulitnya. Negara-negara yang telah mendomestikasi eland antara lain Afrika Selatan, Zimbabwe, dan Kenya. Namun, meski upaya domestikasi semakin meluas, kebutuhan pemeliharaan eland yang tinggi membuat biaya pemeliharaan hewan ini sering kali terlalu mahal.

8. Pernah menjadi hewan yang disucikan

8 Fakta Menarik Eland, Spesies Antelop Bertanduk Spiraleland (pexels.com/Magda Ehlers)

Eland pernah dijadikan sebagai hewan suci bagi masyarakat San di Afrika bagian selatan. Sebagai simbol utama kepercayaan spiritual mereka, hewan ini kerap muncul dalam seni cadas dan upacara. Suku San percaya bahwa eland merupakan pusat dari kekuatan magis, yang mampu memberikan kekuatan supernatural pada manusia dan sebuah tempat. Mereka mencari energi ini melalui darah dan lemak eland, yang dicampur dengan pigmen cat.

Setiap seni cadas yang dibuat menggunakan cat tersebut dipercaya menyimpan kekuatan suci dari eland. Karena itu, sering kali ditemukan gua-gua yang dihias dengan gambar eland, dan karya seni lainnya yang dibuat dengan darah hewan ini. Mereka menjadikan gua tersebut sebagai tempat suci untuk perjalanan menuju alam rohani.

Dengan menilik keunikan eland, kita jadi tahu bahwa hewan ini merupakan spesies antelop terbesar di dunia--bentuknya mirip sapi. Eland juga memiliki kecepatan dan kekuatan yang lebih besar dibandingkan rusa besar. Tetapi, rusa besar bertubuh lebih tinggi dan memiliki sifat yang sangat agresif dibandingkan eland.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Zeren, Antelop dari Mongolia yang Sangat Atletik!

Ali Akbar Muhamad Photo Verified Writer Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam keheningan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya