Jika penemuan makam Raja Tutankhamun saja sudah membawa banyak kutukan dan petaka, apa jadinya jika trompet kesayangan Raja Tut tersebut ditiup dan direkam untuk didengarkan pada dunia? Hasilnya adalah kutukan: perang dahsyat.
Raja Tut sendiri adalah seorang Firaun Mesir yang berkuasa di Mesir sekitar 1300-an Sebelum Masehi. Ilmuan dan ahli arkeologi yang menemukan makam Raja Tut telah meninggal secara misterius. Banyak orang menduga bahwa makam raja tersebut memang terkutuk.
Nah, tak jauh dari makam raja, ada peninggalan keramat berupa trompet perang yang digunakan oleh Firaun Mesir pada saat perang besar. Trompet tersebut memang digunakan oleh raja-raja Mesir untuk mengundang peperangan dahsyat.
Seperti diberitakan BBC, trompet Raja Tut ditiup dan direkam pada 1939. Tujuan dari peniupan trompet tersebut supaya dunia dapat mengetahui bagaimana suara dan nada yang dihasilkan trompet kuno. Namun sayangnya, tak lama setelah itu meletus Perang Dunia II.
Apakah kejadian tersebut memang kutukan atau hanya kebetulan belaka? Entahlah. Yang jelas, Perang Dunia II telah menewaskan lebih dari 70 juta jiwa. Lagi pula, Raja Tut yang masih sangat belia membuatnya memiliki penasihat hebat dari kalangan militer, yakni Jendral Horemheb.
Penasihat Raja Tut itulah yang dipercaya telah mewariskan trompet terkutuk dan menyerahkannya pada raja. Ironisnya, Tutankhamun meninggal pada saat usianya masih menginjak 19 tahun. Ada yang menyebut bahwa ia dibunuh, namun ada juga yang mengatakan karena sakit.