Mengenal Tanaman Transgenik: Pengertian, Proses Produksi, dan Manfaat

Apa sih tanaman transgenik itu?

Pernahkah kamu mendengar istilah tanaman transgenik? Tanaman transgenik merupakan salah satu inovasi di bidang pertanian yang kini banyak dikembangkan. Melansir publikasi Agricultural Biotechnology: Last Research and Trends, hingga tahun 2022 tercatat 71 negara yang telah mengadopsi tanaman transgenik, termasuk di antaranya Amerika Serikat, Brazil, Argentina, dan Kanada.

Berkembangnya tanaman transgenik tidak terlepas dari kebutuhan pangan yang terus bertambah seiring meningkatnya populasi penduduk. Nah, sebenarnya apa sih tanaman transgenik itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

1. Apa itu tanaman transgenik?

Mengenal Tanaman Transgenik: Pengertian, Proses Produksi, dan Manfaatilustrasi tanaman jagung (unsplash.com/Steven Weeks)

Tanaman transgenik merupakan tanaman yang mengalami modifikasi DNA menggunakan teknik rekayasa genetika. Melansir laman Science Direct, tanaman transgenik diproduksi dengan menambahkan satu atau lebih gen dari organisme lain ke dalam genom tanaman. Tujuannya untuk memperkenalkan karakter khusus yang tidak dimiliki tanaman. Misalnya untuk memproduksi tanaman yang tahan hama dan penyakit tertentu.

Tanaman transgenik dilaporkan pertama kali pada Mei 1983 dan mulai dikomersialisasi pada tahun 1994. Penemuan ini diawali dengan dikembangkannya vektor yang dapat menyisipkan gen ke dalam target sel. Hingga saat ini, lebih dari 170 juta hektar tanaman transgenik telah dibudidayakan di seluruh dunia.

Baca Juga: 4 Metode Pengeringan Tanaman Herba, Awet Berbulan-bulan

2. Proses produksi tanaman transgenik

Mengenal Tanaman Transgenik: Pengertian, Proses Produksi, dan Manfaatilustrasi penelitian (unsplash.com/National Cancer Institute)

Melansir Science Learn, ada beberapa tahapan nih yang perlu dilakukan dalam proses produksi tanaman transgenik, antara lain sebagai berikut:

  • Mendesain dan membuat konstruksi gen. Gen yang diperlukan untuk menginduksi sifat tertentu diidentifikasi lalu disisipkan ke dalam vektor pembawa, misalnya plasmid. Setelah itu, plasmid lalu dimasukkan ke dalam sel tanaman.
  • Menumbuhkan tanaman transgenik. Jika gen telah berhasil disisipkan pada sel target selanjutnya sel ditumbuhkan menjadi tanaman dengan metode kultur jaringan.
  • Seleksi dan identifikasi tanaman transgenik. Untuk memastikan bahwa tanaman yang ditumbuhkan memiliki gen yang diinginkan, dilakukan identifikasi menggunakan gen marker spesifik.
  • Verifikasi ekspresi gen. Setelah dipastikan bahwa tanaman sudah mengandung gen yang diinginkan, dilakukan verifikasi bahwa gen yang disisipkan dapat terekspresi dan memunculkan sifat-sifat sesuai yang diharapkan.

3. Manfaat tanaman transgenik

Mengenal Tanaman Transgenik: Pengertian, Proses Produksi, dan Manfaatilustrasi tanaman jagung (unsplash.com/Steven Weeks)

Hingga kini, teknologi transgenik telah digunakan untuk memproduksi berbagai jenis tanaman pangan. Dilansir Science Direct, beberapa manfaat dan keunggulan tanaman transgenik diantaranya:

  • Meningkatkan hasil produksi. Budididaya tanaman seringkali menemui berbagai kendala yang menyebabkan penurunan hasil panen, misalnya adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Kini, telah diproduksi sejumlah tanaman yang tahan virus dan hama spesifik misalnya padi resistan RSV (Rice strip virus). Ini tentunya dapat menurunkan biaya pemeliharaan dan mengoptimalkan hasil panen.
  • Meningkatkan kadar nutrisi produk pangan. Teknologi transgenik juga punya peran penting dalam pemenuhan gizi masyarakat yakni dengan meningkatkan kadar gizi pada produk pangan. Misalnya penemuan golden rice, beras emas kaya sumber vitamin A yang digagas ilmuwan asal Swiss, Ingo Potrykus dan Peter Bayer. Beras dengan kadar vitamin A yang tinggi ini dapat memenuhi kebutuhan vitamin A harian masyarakat dan digunakan sebagai alternatif penanganan defisiensi vitamin A di 26 negara.
  • Pemanfaatan lahan marjinal. Lahan marjinal merupakan lahan yang kurang subur akibat berbagai faktor misalnya kadar garam yang terlalu tinggi. Teknologi transgenik memungkinkan identifikasi dan transfer gen tahan salin dari satu organisme ke tanaman. Peneliti di Universitas California telah memproduksi tomat transgenik yang dapat tumbuh baik di tanah dengan kadar garam tinggi. Ini tentunya dapat meningkatkan pemanfaatan lahan marjinal yang selama ini kurang optimal.

Inovasi di bidang pertanian terus dimunculkan untuk mengatasi persoal-persoalan umat manusia dan lingkungan. Mulai dari pemenuhan pangan hingga pemanfaatan lahan. Tentunya dibutuhkan kerja keras dan ketekunan untuk menghasilkan karya-karya ini. Sebagai generasi muda yang punya banyak potensi, yuk terus berinovasi dan berkarya!

 

Baca Juga: 6 Gejala Defisiensi Unsur Hara yang Terjadi pada Tanaman

Nadhifatul Khafidzoh Photo Verified Writer Nadhifatul Khafidzoh

Love to write about anything interesting

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya