Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tenor.com

Pada 2014, negara Skotlandia dan pemerintahan Britania Raya mengadakan sebuah referendum dengan gagasan "Apakah Skotlandia harus berdiri sendiri?" Pasalnya, sejak 1603, Skotlandia termasuk dalam jajaran negara bagian Britania Raya.

Hasilnya, dari 85 persen pemilih, 55 persen-nya tidak setuju dan hanya 45 persen setuju. Jadi, Skotlandia akan tetap berada di Britania Raya sampai referendum berikutnya.

Mari berandai-andai. Jika Skotlandia berdiri sendiri, bagaimana masa depannya? Masalahnya, mengelola negara yang baru merdeka tidak semudah itu, lho! Tujuh negara yang baru merdeka 3 dekade terakhir ini menapaki jalan yang berbeda. Ada yang mulus dan ada yang penuh konflik.

1. Sudan Selatan (2011)

flaginstitute.com

Negara termuda di dunia, Sudan Selatan, merdeka dari Sudan pada 9 Juli 2011 sebagai salah satu hasil dari Persetujuan Naivasha yang mengakhiri Perang Saudara Sudan II antara Sudan dan Sudan Selatan dari 1983 hingga 2005. Dari sebuah referendum pada Januari 2011, lebih dari 98 persen rakyat Sudan Selatan setuju negaranya harus merdeka!

Akan tetapi, kemerdekaan yang dirasakan Sudan Selatan justru membawa berbagai masalah. Menurut data Bank Dunia pada 2016, sebanyak 82,3 persen rakyat Sudan Selatan hidup miskin! Sebagai negara dengan etnis paling beragam di Afrika, Sudan Selatan adalah rumah bagi lebih dari 60 etnis!

Belum lagi, rakyat Sudan Selatan malah terjerumus dalam Perang Saudara antara etnis Nuer dan Dinka pada 2013, pendukung Presiden Salva Kiir Mayardit (Dinka) dan pemberontak sekaligus Wakil Presidennya, Riek Machar (Nuer). Ratusan ribu nyawa terenggut dan jutaan orang menderita kelaparan. Untungnya, pada 2020, kondisi Sudan Selatan kembali kondusif setelah Machar dan Salva Kiir berdamai.

2. Kosovo (2008)

Editorial Team

Tonton lebih seru di