7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barang

Bisa jadi, kamu mengidap hoarding disorder!

Pernahkah kamu saat bersih-bersih kamar, lalu menemukan buku diary usang dari zaman SD? Atau menemukan benda-benda yang sebenarnya sudah tak terpakai, tapi kamu tak rela membuangnya?

Memang, kita tidak boleh self-diagnose sebelum mendapat pernyataan resmi dari psikolog. Tetapi, bisa jadi itu adalah tanda-tanda hoarding disorder! Simak penjelasan mengapa kamu tidak rela untuk membuang barang!

1. Kamu berpikir, benda ini masih bisa diperbaiki, sehingga tidak membuangnya

7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barangilustrasi enggan membuang barang (Pexels/Andrea Piacquadio)

Saat bersih-bersih, kamu menemukan jaket yang ritsletingnya rusak dan jahitannya sedikit lepas. Kamu merasa sayang untuk membuangnya karena merasa masih bisa diperbaiki. Alhasil, jaket itu tetap kamu simpan di lemari dan terlupakan seiring berjalannya waktu.

Kenyataannya, jaket itu tidak pernah diperbaiki dan hanya memenuhi lemari saja. Kamu tidak rela membuangnya, tetapi di sisi lain tidak berusaha untuk memperbaikinya. Menurut laman Anxiety and Depression Association of America, ini adalah tanda-tanda hoarding disorder.

Agar kebiasaan ini tidak diulangi lagi, lebih baik kamu sumbangkan jaket itu ke orang lain yang berniat serius untuk memperbaikinya. Atau memberi deadline kepada diri sendiri untuk membereskannya jika kamu bisa memperbaikinya sendiri. Sehingga, tidak ada barang usang yang menumpuk di lemari.

2. Kamu berpikir, mungkin suatu saat akan membutuhkannya

7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barangilustrasi menimbun buku (Pexels/Pixabay)

Apa alasan lain mengapa kamu tidak rela membuang barang? Kamu berpikir kalau suatu saat akan membutuhkan barang tersebut. Misalnya, kamu tidak rela membuang pakaian yang sudah kekecilan, karena berpikir suatu saat kamu bisa menggunakannya lagi. Padahal, kondisi tubuhmu sekarang dan beberapa bulan lalu mungkin sudah berubah.

Menurut Anxiety and Depression Association of America, salah satu ciri hoarding disorder adalah merasa masih membutuhkan benda tersebut di masa depan. Bahkan, merasakan kecemasan hebat saat mencoba membuang barang. Coba tanyakan pada dirimu, apakah kamu berencana memakai benda ini dalam 6 bulan ke depan? Jika tidak, mungkin sudah saatnya dibuang.

3. Benda itu dari seseorang yang spesial

7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barangilustrasi kado (Pexels/Kim Stiver)

Apakah kamu masih menyimpan barang pemberian dari mantan? Walau hubungan kalian sudah berakhir, kamu masih merawat barang pemberiannya dengan baik. Salah satu alasan mengapa kamu tidak rela membuang barang ialah karena barang itu memiliki kenangan yang spesial, ujar laman This Simple Balance.

Tidak masalah jika kamu masih mempunyai cukup ruangan untuk menyimpannya. Tetapi, jika kamar atau rumahmu sudah penuh barang, ada baiknya untuk memberikannya ke orang lain. Opsi lain, kamu bisa mengembalikan barang tersebut pada si pemberi dan meminta maaf kalau tidak bisa menyimpannya lagi.

4. Kamu berpikir, barang ini mungkin suatu saat bisa dijual

7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barangilustrasi menjual barang bekas (Pexels/Clem Onojeghuo)

Ada banyak tumpukan pakaian di lemarimu, tetapi kamu tidak rela menyingkirkannya. Sebab, kamu berpikir kalau pakaian itu masih bisa dijual di garage sale atau menjualnya sebagai preloved stuff. Tapi, kamu tidak kunjung merealisasikannya, sehingga benda itu menumpuk dan membuat rumah semakin sesak.

Ada dua cara untuk mengatasinya. Pertama, berikan tenggat waktu kapan kamu akan menjualnya, baik secara langsung atau lewat digital marketplace. Kedua, jika kamu gagal memenuhi deadline, segera sumbangkan barang itu ke orang lain yang lebih membutuhkan, saran laman This Simple Balance.

Baca Juga: Dari Kuis Ini, Kami Tahu Apakah Kamu Pengidap Hoarding Disorder atau Tidak

5. Kamu memiliki ruang untuk menyimpan benda tersebut

7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barangilustrasi penyimpanan (Pexels/Emre Can Acer)

Karena punya kamar atau rumah yang luas, kamu tidak khawatir dalam menyimpan barang-barang. Bahkan, meskipun benda itu tidak digunakan sama sekali. Ada baiknya untuk dibereskan jika tidak lagi dibutuhkan. Menurut studi dari Center on Everyday Lives and Families (CELF), kekacauan (clutter) akibat benda yang berantakan atau menumpuk memiliki efek pada suasana hati dan harga diri.

Berdasarkan studi itu, ada keterkaitan antara kadar kortisol (hormon stres) dengan kepadatan benda-benda dalam rumah. Disarankan untuk melakukan decluttering untuk mengurangi stres, kecemasan dan menenangkan jiwa. Decluttering sendiri ialah membereskan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi.

6. Benda itu memiliki nilai sentimental

7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barangilustrasi surat tua (Pexels/Suzy Hazelwood)

Di gudang rumah, teronggok sebuah boneka yang telah kamu miliki sejak berusia 5 tahun. Boneka ini telah menemanimu dalam suka dan duka, serta selalu kau peluk ketika tidur. Tetapi, kini kondisinya sudah usang, berdebu dan robek. Di satu sisi, kerusakannya hampir tak bisa diperbaiki, namun kamu masih ingin menyimpannya karena boneka itu memiliki nilai sentimental.

Benda yang memiliki kenangan khusus atau nilai sentimental adalah alasan mengapa kamu tak rela membuangnya. Menurut studi yang dilakukan oleh ahli saraf dari Princeton University, menumpuk barang bisa berefek negatif, yakni mempengaruhi kinerja dan menyebabkan stres. So, you need to throw them immediately!

7. Mungkin, kamu lupa memiliki benda tersebut

7 Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Tidak Rela Membuang Barangilustrasi barang (Pexels/cottonbro)

Saat membersihkan kamar, kamu terkejut karena memiliki barang yang tak pernah disentuh. Misalnya, mug kopi atau tas yang diperoleh dari toko oleh-oleh saat berwisata, lalu terlupakan. Dan kini kamu ragu, apakah harus menyimpannya atau memberikannya ke orang lain, karena keberadaannya memenuhi ruangan.

Ketidaksengajaan akibat lupa tidak bisa disebut sebagai ciri hoarding disorder. Kecuali, kamu membeli barang, menumpuknya dan melupakannya terlalu sering. Sebaiknya, kebiasaan ini disudahi karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan, kemarahan, depresi hingga memicu masalah keuangan serius, ujar Anxiety and Depression Association of America.

 

Nah, itulah 7 penjelasan mengapa kamu tidak rela membuang barang yang menumpuk di kamar atau rumahmu. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga: 7 Tanda Agoraphobia: Kecemasan pada Keramaian dan Fakta Ilmiahnya

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya